Share

Bab 51

Mawar terkekeh, menertawakan pengakuan dari kakak iparnya. Dia lantas menatap tajam Retno.

“Mas Aji tidak ada di sini. Jadi, aku akan berkata jujur.” Dia memegang pundak kakak iparnya. “Sebenarnya aku dan Mama itu sudah menduga sejak awal kalau Mbak akan mimpi. Bisa membeli mobil? Ahahaha bahkan gaji Mas Aji selama satu tahun saja masih belum cukup untuk membelinya. Lalu Mbak? Mbak itu tidak bekerja lho, lalu dapat uang sebanyak itu dari mana? Jadi, mendengar ucapanmu tadi, bagiku sama halnya dengan mendengar orang yang mengatakan melihat semut mengangkat gajah.”

“Mustahil?”

“Pinter.”

“Baiklah, aku tidak akan mengatakannya lagi.”

“Nah, begitukan enak. Ya udah, aku mau lihat mobil kakakku. Hm, kapan-kapan aku bisa meminjamnya untuk ngampus. Wih, pasti keren banget.” Mawar pun berlalu setelah menepuk-nepuk pundak Retno. Saking senangnya, dia sampai bersenandung.

Retno hanya tersenyum miring melihat punggung iparnya menjauh. “Dan berbicara padamu, juga ibumu, itu seperti berbicara pada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nyaprut
mbok di hajar manusia manusia sampah itu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status