Share

Alhamdulillah Ternyata Dia

"Iya, Papa antar calonmu dan keluarganya ke hotel. Semoga mereka nggak nyasar ketika ke sini," sahut Papa.

"Memangnya mereka dari mana, Pa?" Penasaran juga dengan seseorang itu.

"Mereka dari kota asal kita, Bandung. Semoga kamu berjodoh dengannya. Papa doakan untuk kebaikanmu," kata Papa.

'Orang Bandung? Siapa ya?' gumamku.

***

Tibalah waktu lamaran. Mobil calon suamiku sudah datang. Ada dua mobil yanh terparkir di depan rumah orang tuaku.

Aku buru-buru masuk, tak mau terlihat oleh mereka karena malu. Di dalam kamar, aku berdoa semoga aku minimal bisa menyukai laki-laki itu. Karena agar aku semakin mantap untuk bersamanya nanti.

Aku menyusui Kyra terlebih dahulu. Dia tertidur kembali sehingga aku bisa leluasa menemui tamu di luar

"Kania, silahkan keluar. Semua sudah berkumpul," teriak Papa dari arah pintu.

"Iya, Yah. Sebentar." Aku merapikan baju dan kerudungku terlebih dahulu agar tetap rapi. Kali ini aku deg-deg saat akan keluar.

Aku berjalan keluar kamar bersama Papa, lalu duduk d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status