Share

Pesan dari Bang Haris

[Kania, kamu di mana?] Bang Haris mengirimkan pesan padaku.

Apa dia datang ke rumahku? Lalu dia menghubungi setelah melihat rumah kosong. Arrrggggh, salah aku tak memberitahukannya kalau aku pulang ke Purwakarta. Aku lupa mengatakannya.

Aku memutuskan untuk menerima pilihan orang tuaku, mereka biasanya punya firasat yang benar. Mudah-mudahan berkah untukku, menjadi anak yang penurut untuk saat ini.

Namun, mengapa aku memikirkan dia? Tak sempat kuucap selamat tinggal untuknya. Mungkin dia berharap padaku, atau, aku yang terlalu kepedean? Entahlah.

Segera ku balas pesan Bang Haris. Ia membuatku melamun, sungguh terlalu kau Bang.

[Maaf, Bang Haris. Aku sedang tak di rumah. Sekarang sedang di Purwakarta. Ada apa, Bang?] Aku penasaran dengan maksudnya mengirimkan pesan padaku.

[Oh gitu. Kok kamu nggak ajak-ajak aku pulang ke kampung halaman Papamu?] balas Bang Haris.

[Maaf, Mas. Ini juga ngedadak. Aku diminta buru-buru pulang.] jawabku.

[Ada apa sih sampai diminta buru-buru gitu?]

[Mmm ..
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status