LOGIN"Di mana koper kamu?"
"Ada sama Mona." "Berikan ke Jefri, biar dia yang urus." Karena namanya disebut, Jefri yang selalu sat-set segera menghilang membawa barang-barang kami. Kami disambut oleh Umi dan Abi, pasangan suami istri paruh baya yang selama ini menjaga villa keluarga Sangkara di pulau tersebut beserta beberapa pelayan yang siap membantu. Mereka juga menggunakan tim WO, yang fokus pada persiapan pernikahan. Rasanya tempat itu sangat ramai, bahkan kelihatan seru karena begitu turun belum sempat ganti baju kami dipisah menjadi dua bagian. Para groomsman bersama Noah disuguhi berbagai kegiatan olahraga, yaitu voli pantai. Sementara para perempuan termasuk bridesmaid teman-teman Ruka dijamu dengan spa. Jadi mau tidak mau kami berpisah. Bas langsung ditarik ke tengah lapangan pasir. Aku dan Mona melipir di tempat spa. "Kan, beruntung lo ngajak gue, kalau nggak lo pasti bingun"Nggak ada kamar lain?" "Sudah jelas kan?" Entah keberanian dari mana, atau aku memang sudah gila, aku pun menarik gumpalan handuk di pinggangnya. Bas melotot, mencekal tanganku. Angin berkibar dari belakang punggung, membuat kimonoku tersingkap. Dia sudah pernah melihatku dalam balutan pakaian renang two piece. Sementara saat ini pun tak jauh berbeda, aku hanya mengenakan underware di balik kimono. Tapi bagaimana dengan dia? "What are you doing?" geramnya. "Kakak harus tidur di lantai, atau aku bakalan teriak-teriak dan foto Kakak begini dan dijual ke wartawan gosip." Dia tertawa, entah bagian mana dari kalimatku yang lucu. Atau situasi ini yang agak menggelikan. Tapi aku sudah siap-siap dengan ponsel menyala. "Kenapa jalan pikiran kamu nggak bisa ditebak dan selalu asal ngomong?" Kepalanya menggeleng samar, dia merapikan ikatan handuknya dan berjalan ke meja rias
"Di mana koper kamu?" "Ada sama Mona." "Berikan ke Jefri, biar dia yang urus." Karena namanya disebut, Jefri yang selalu sat-set segera menghilang membawa barang-barang kami. Kami disambut oleh Umi dan Abi, pasangan suami istri paruh baya yang selama ini menjaga villa keluarga Sangkara di pulau tersebut beserta beberapa pelayan yang siap membantu. Mereka juga menggunakan tim WO, yang fokus pada persiapan pernikahan. Rasanya tempat itu sangat ramai, bahkan kelihatan seru karena begitu turun belum sempat ganti baju kami dipisah menjadi dua bagian. Para groomsman bersama Noah disuguhi berbagai kegiatan olahraga, yaitu voli pantai. Sementara para perempuan termasuk bridesmaid teman-teman Ruka dijamu dengan spa. Jadi mau tidak mau kami berpisah. Bas langsung ditarik ke tengah lapangan pasir. Aku dan Mona melipir di tempat spa. "Kan, beruntung lo ngajak gue, kalau nggak lo pasti bingun
"Jadi ini beneran gue nggak dapat duit?"Pagi-pagi aku sudah heboh mempersiapkan pakaian untuk dibawa menuju ke pernikahan Noah. Mereka mengadakan akad di sebuah pulau di Jakarta dengan sangat private namun akbar. Kami diharapkan untuk menginap. Tapi Mona pagi-pagi sudah mengekoriku ke mana-mana seperti parasit."Duit apaan?""Lo janji mau ngasih gue uang supaya tutup mulut tapi sekarang nggak ada gunanya lagi. Lo tuh diam-diam licik ya?" tanyanya judes sambil mengunyah apel lalu bersandar di ambang lemari."Yah, waktu itu kan, aku nggak ada uang." Aku menggeser bahunya sedikit untuk mengeluarkan jaket tebal. Sekadar persiapan karena biasanya dingin. "Kalau sekarang, Bas udah tahu semuanya, kamu bilang apapun aku nggak khawatir.""Makanya itu gue bilang lo licik, ini sama aja gue yang rugi," celetuknya sebal. Lalu menjatuhkan diri di atas kasur."Ikhlasin ajalah, sekalian intropeksi namanya perbuatan mengancam itu memang nggak be
"Udah musuhannya ya?""Bukan aku yang bermasalah."Bas mendengkus meremehkan. "Mana sini album yang mau ditanda tangani?"Mengabaikan aku yang duduk menjauh, Bas masa bodo membubuhkan tanda tangannya untuk kru yang bertugas.Aku sebenarnya pengin kami baik-baik, pengin kami akur dan kembali seperti dulu, minimal saat dia bersikap sopan. Tapi Bas selalu semena-mena. Kesalahanku jadi semacam kunci baginya untuk mengintimidasi terutama ketika di atas panggung. Mungkin karena dia sadar kemampuan permainan gitarku burik. Lalu menuntut aku untuk tampil sempurna."Kita udah mau persiapan tour luar kota tahun depan. Jadi kalau bisa, sebelum itu single terbaru udah keluar. Biar pas perform ada lagu baru. So..." Mas Danu mengoper beberapa album sambil menatapku dan Bas penuh harap. "Demi kelangsungan band, kalian tenang dulu dan jangan ribut-ribut mulu ya?""Hm..." Aku menggumam panjang. Memilih untuk fokus mengerjakan tugas kuli
Tidak, tidak, tidak.Aku melotot ketika satu per satu kru nurut, menjauh dari kolam renang. Ini sama sekali tidak adil. Kenapa mudah bagi Bas untuk memberi perintah? Dan anehnya semua langsung patuh. Bahkan Mas Danu menyunggingkan senyum keji dari bean bag di pinggir kolam. Dia bangkit, mengambil gelas berisi winenya lalu dengan tenang berkata."Selamat bersenang-senang, kids."Kamera yang super besar dan berkilo-kilo itu ditarik mundur. Kabel-kabel digulung dengan hati-hati, lighting dipindahkan.Jantungku berdegup kencang saat merasakan Bas menarikku ke sisinya. Ya ampun, dia mau apa?"CCTV hidup," peringatku."Kamu belum pernah melakukan hal yang tidak senonoh dan direkam, kan?"Mataku melotot. Kalau kalian ingat Jason Mamoa ketika menjadi Aquaman. Begitulah Bas di mataku sekarang, bedanya dia lebih kelihatan muda. Bagaimana aku tidak terintimidasi?"Kak, aku minta maaf." Akhirnya kupilih
"Kopi?""Aku nggak minum kopi, Kak.""Panggil Noah aja, aku ngerasa tua.""Bukan karena aku istri palsu Bas?"Dia tergelak tanpa suara. "Walaupun kamu bukan istri Bas, tapi kamu adik Gumi, jadi sama aja kita tetap saudara." Akhirnya Noah mengulurkan air mineral botol.Di sini, di tempat pasien berlalu lalang, di bawah pohon rindang, kami duduk bersama. Tadinya aku ingin langsung pulang, tapi Noah mengajak melipir sebentar, aku nurut saja, merasa butuh tempat untuk menarik napas sejenak."Waktu kamu sakit, aku sempat datang ke studio kalian. Saat itu kita belum kenalan, tapi aku agak kaget karena kamu mau tidur sama Bas, padahal kalian dalam proses cerai." Noah memulai. Aku suka dengan caranya yang tanpa basa-basi. "Terus aku mikir, yah, mungkin kalian sudah baikan. Bas kelihatan berharap. Waktu dia nikah, aku cuma datang sebentar saat akad karena ada operasi, kesan aku buat Gumi, she's so adorable. Tipikal perempuan yang disukai







