Share

Nisa??

Fadlan dan Aqila kembali masuk kedalam kamar, mereka sama sekali tidak mau mendengar penjelasan sang Kakak. 

Nisa hendak menyusul mereka. Namun, Lilis segera mencegahnya.

"Tidak usah, Nis! Biarkan mereka berdua tenang dulu. Adik-adikmu sangat kehilangan Emak, mereka tentu sedih dan kecewa karena kamu tidak ada disaat mereka membutuhkan. Lebih baik sekarang kamu sabar dulu, tunggu kondisi mereka tenang. Aku yakin, lambat laun mereka akan mengerti dan kembali menerima kehadiranmu. Bagaimanapun juga, kamu adalah keluarga mereka satu-satunya!" 

"Betul kata Mbak Lilis, kamu harus sabar menghadapi mereka. Beri mereka waktu untuk menenangkan diri!" timpalku. Nisa pun mengangguk, ia kembali ke ruang tengah. Wajahnya tampak murung dan sedih. 

 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status