Share

Iso Hati Bara

Meski aku tak tahu pasti ke mana arah pembicaraan Bara, namun entah kenapa rasanya ada makna yang begitu dalam di sana.

Hening ... kami sama-sama diam entah beberapa saat, seakan tenggelam dengan pikiran masing-masing.

"Ayo, kita cari sarapan!" ucap Bara sambil berdiri.

"Di luar masih hujan." Pandanganku beralih ke kaca jendela.

Bara mengikuti arah pandanganku, kemudian kembali menghempaskan tubuhnya di ranjang dan merebahkan badannya di sana dengan kaki yang menjuntai ke lantai.

"Seandainya kemarin kamu bawa mobil, kita tak akan terjebak di sini," sesalku.

Tak ada jawaban apa pun dari Bara, dia tampak memejamkan matanya. Bulu matanya yang lentik saling beradu, alisnya yang tebal memberikan pesona tersendiri saat dia terpejam. Tak sadar aku menatapnya dalam.

"Jangan menatapku terlalu lama, nanti kamu bisa jatuh cinta dan takkan mudah untuk melupakanku!"

Aku tersentak, lagi ... Bara memergokiku seperti maling yang ketahuan.

Meski kuakui Bara termasuk ke dalam kriteria laki-laki idaman,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status