Share

9. HUKUM KARMA YANG BERLAKU

Seorang lelaki masih asik menikmati sebotol vodka di tangan. Menenggaknya hingga habis lalu kembali memesan botol berikutnya.

Suara dentuman house music dan cahaya lampu disco membuat dirinya yang mulai teler ikut menggerakkan kepalanya mengikuti alunan musik.

Di tengah usahanya untuk mencoba menikmati asiknya irama disco, siluet bayangan seorang pelacur murahan yang telah berani mempermainkan dirinya terus saja teringat dalam ingatannya.

"Brengsek!" Venus menggeram. Dia membanting botol Vodka ke meja bar hingga menarik perhatian beberapa pengunjung Club lain.

"Kenapa Bos? Kok marah-marah?" tanya Kevin sang bartender Club.

"Nggak apa-apa!" jawab Venus acuh. Dia kembali menenggak minumannya.

"Tumben udah satu bulan nggak booking barang koleksi Mami Talita. Banyak barang baru loh Bos, bening-bening, mulus, bodynya kayak gitar spanyol," beritahu Kevin, lelaki itu terkekeh pelan.

Venus tersenyum kecut.

"Gue lagi puasa," sahutnya dengan suara lantang lalu dia tertawa.

Kevin jadi geleng-geleng kepala. Venus tampaknya sudah mabuk berat. Bahkan lelaki itu sudah tak kuat menopang berat kepalanya sendiri yang kini terkulai lemah di atas meja bar.

"Liat aja Amanda, gue pasti bakal temuin lo! Gue bakal bunuh lo! AMANDA BRENGSEK! CEWEK SIALAN! PELACUR MURAHAN!"

Kevin masih memperhatikan Venus yang terus saja meracau sendiri. Tidak jelas.

Entah siapa Amanda yang dimaksud Venus itu, Kevin sama sekali tidak perduli.

Dan kalau sudah begini, cuma Hanni yang bisa Kevin hubungi untuk membawa Venus pulang.

Masih di lokasi yang sama dan waktu yang sama, seorang wanita berpakaian minim terlihat asik meneguk alkohol di tangan. Dirinya duduk di salah satu bangku kosong di dalam Club yang jaraknya cukup jauh dari meja Bar, tempat di mana Venus kini berada.

Tatapannya tak lepas dari sosok Venus yang terlihat mabuk berat.

Sebuah senyuman sinis terukir dari wajah sensualnya.

Selang beberapa detik, seorang lelaki paruh baya datang di sisi wanita itu.

"Hai Sonia sayang..." sapa lelaki itu sembari membelai pipi wanita bernama Sonia itu.

"Hai, Om..." ucap Sonia dengan senyuman manis.

Sonia memeluk lelaki itu.

Tatapannya masih tertuju ke arah Venus.

Sebuah senyuman miring terbit tatkala dilihatnya keadaan Venus yang terlihat menyedihkan.

*****

Pagi harinya Venus terbangun dengan kepalanya yang berat dan sakit.

Dia menemukan dirinya sudah berada di kamar apartemennya dalam kondisi tubuh tanpa busana!

Shit!

Venus buru-buru bangkit dari ranjangnya dan mengambil pakaian di lemari. Lalu keluar dari kamarnya.

Dia memang tidak terlalu kaget mendapati keadaannya yang seperti ini bahkan hampir setiap hari.

Sejak beberapa hari yang lalu.

Sejak hari di mana semua ingatan masa lalunya kembali.

Dan kejadian mengenaskan yang sudah dia alami akibat perbuatan seorang pelacur brengsek bernama Amanda membuat pikiran Venus semakin frustasi!

Kejadian malam itu benar-benar membuatnya hampir gila!

Cuma gara-gara pelacur sialan yang bahkan Venus sendiri tidak tahu di mana rimbanya wanita itu sekarang. Dan hebatnya, bukan hanya Venus saja yang sudah berhasil ditipu oleh Amanda, tapi Roger pun ikut terkena sasaran.

*

"Serius Bos, gue booking dia dari Mami Talitha seperti biasa. Namanya Amanda Gracia. Kata Mami Talitha, dia emang anak baru di Club," jelas Roger saat Venus mengkonfirmasi soal Amanda pada sang asisten.

"Tapi, kenapa Mami Talitha bisa nggak kenal sama tuh cewek? Hah? Lo jangan coba-coba tipu gue ya Roger? Lo tau siapa gue? Lo mau cari mati? Hah?" Ancam Venus geram.

"Slow, santai, Bos. Lo tau kan, gue kerja sama lo bukan setahun dua tahun, tapi udah lima tahun kita sama-sama, jadi mana mungkin gue berani mengkhianati lo, Bos. Oke, gue akan cari perempuan itu sampai dapat. Lo tenang aja!"

*

Itulah sebagian isi percakapan antara Venus dan Roger sewaktu Venus mencari keberadaan Amanda di Club malam Mami Talitha, yang merupakan Germo langganan Venus.

Sialnya, setelah mendapati konfirmasi dari Mami Talitha, ternyata, Amanda yang mendatangi Venus malam itu bukanlah Amanda anak buah Mami Talitha. Mereka orang yang berbeda. Dan Mami Talitha sama sekali tidak tahu menahu soal siapa wanita bernama Amanda yang Venus maksudkan itu.

*

"Makanya lo jangan kebanyakan mabok, Nus. Masa bedain muka cewek aja sampe nggak bisa? Ini Amanda, anak gue, yang malem itu lo booking," ucap Mami Talitha saat itu.

Kepala Venus menggeleng. "Bukan, Mi. Ini bukan cewek yang datengin gue ke hotel malam itu." Akunya kekeuh. Tatapan Venus tertuju pada sosok Amanda di sisi Mami Talitha. "Gue tanya sekali lagi, lo nggak pernah datengin gue ke hotel malem itu kan? Nggak usah bohong! Gue punya bukti CCTV hotel!"

Wanita bernama Amanda itu terdiam dan menunduk. Seperti orang ketakutan.

Hingga akhirnya, dia pun bicara juga.

"Mi, maafin Manda ya? Malam itu, Manda memang nggak datengin Pak Venus ke hotel, karena ada hal penting yang harus Manda urus di luar."

"Apa?" Mami Talitha tampak terkejut.

"Maaf Mi, sebenernya Manda mau bilang dari kemarin-kemarin, tapi pas liat Mami nggak marah sama Manda, makanya Manda diem aja jadinya," jawab Amanda takut-takut.

*

Dan dari semua kejadian itu, Venus dan Roger pun bisa mengambil kesimpulan bahwa wanita yang mengaku bernama Amanda dan menyamar sebagai pelacur yang sudah dibooking Venus malam itu adalah orang yang memang sengaja ingin menjebak Venus.

Sialnya, sampai detik ini, Venus belum berhasil menemukan di mana keberadaan wanita brengsek itu!

"Gue Kan udah bilang, lo nggak perlu ngelakuin ini semua ke gue, Han!" omel Venus pada Hanni yang terlihat sedang menyiapkan sarapan di dapur saat Venus menghampirinya.

"Lo nggak usah kepedean! Gue bukain baju lo karena semalem lo itu muntah! Mana banyak banget lagi!" balas Hanni sama jengkel.

Hanni benar-benar kesal melihat tingkah Venus yang semakin hari semakin tidak karuan.

Hanni dan Venus, adalah sepasang manusia yang menjalin hubungan sebatas persahabatan. Tidak lebih dari itu. Meski terkadang apa yang terlihat justru mengatakan sebaliknya.

Hanni yang bisa dengan leluasa keluar masuk apartemen Venus bahkan sampai menginap berhari-hari di sana. Sementara Venus sendiri seringkali menghajar para lelaki brengsek yang sudah berani melecehkan Hanni.

Jika dilihat dengan mata telanjang, mungkin orang akan mengira mereka itu berpacaran, tapi pada kenyataannya, sejauh ini mereka masih bertahan dengan hubungan persahabatan itu.

Hanni dan Venus adalah dua anak manusia yang dipertemukan karena memiliki banyak kesamaan dalam hidup mereka.

Sama-sama suka Clubbing. Sama-sama penganut seks bebas. Dan sama-sama pengkonsumsi Narkoba, pada awalnya. Namun ketika satu tahun lalu mereka pernah digerebek sewaktu pesta narkoba di apartemen pribadi Hanni, sejak saat itulah mereka kapok dan memutuskan untuk berhenti menggunakan barang haram itu.

"Tapi lo taukan kondisi gue sekarang! Harusnya lo nggak perlu melakukan ini Han," ada keputusasaan di dalam suara Venus. Lelaki itu terduduk di kursi meja makan sambil sesekali meremas kepalanya yang sakit.

Hanni menyodorkan obat anti pengar pada Venus. Dia sedang terburu-buru dan malas menanggapi ocehan Venus. "Minum dulu obatnya, makan, terus lo bisa istirahat lagi. Gue mau berangkat ke kampus," kata Hanni. Dia membuka celemeknya lalu pergi.

Venus menatap kepergian Hanni.

Makasih, Han...

Gumam Venus, dalam hati.

Tak dipungkiri, keberadaan Hanni di sisinya selama ini cukup mengambil peran penting dalam hidup Venus. Terlebih, hanya Hanni lah yang selama ini selalu ada untuknya di saat Venus merasa kesepian.

Awalnya, sebelum semua ingatannya kembali, Venus berpikir dia menyukai Hanni, tapi, semua berbeda saat kini dia sudah mengingat semua tentang masa lalunya bersama Suci.

Venus kini tau hatinya sudah menjadi milik siapa, dan yang jelas, wanita itu bukanlah Hanni.

Setelah meminum obat yang diberikan Hanni lalu makan, Venus pun kembali ke kamar untuk tidur.

Saat itu, dia mendapati sebuah panggilan masuk di ponselnya setibanya dia di kamar.

Daddy Calling...

Ternyata itu telepon dari sang Papa.

Venus mengangkat telepon itu malas-malasan.

"Hallo Pa, ada apa?" tanya Venus sambil merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

"Kamu benar-benar keterlaluan ya, Venus!"

Venus meringis mendengar bentakan kencang sang Papa di seberang sampai-sampai dia langsung menjauhkan ponsel di tangannya dari telinga.

"Kenapa sih Pa?" tanya Venus acuh tak acuh.

"Mamamu bilang, kalau kamu sudah memperlakukan Suci dengan tidak baik saat dia sudah berniat baik memberimu surprise ulang tahun? Benar begitu?"

Venus terdiam, tak sama sekali mampu menyangkalnya karena memang dia sudah bersalah.

"Pokoknya Papa dan Mama nggak mau dengar alasan apa pun! Kamu harus temui Suci secepatnya dan minta maaf! Jangan sakiti perasaan Suci lagi, mengerti?" omel sang Papa lagi.

"Iya, Pa," jawab Venus pelan sebelum akhirnya Adhiguna memutus sambungan teleponnya.

Venus mengesah berat setelah melempar asal ponselnya ke atas tempat tidur.

Lelaki itu memejamkan mata sejenak sambil memijat pangkal hidungnya.

Tubuhnya terasa lelah.

Sangat lelah!

Mungkin efek karena terlalu lama dia tidak lagi merasakan hangatnya pelukan wanita setelah insiden yang terjadi antara dirinya dengan pelacur bernama Amanda itu.

Kebutuhan biologisnya yang sulit terbendung membuat Venus seringkali sulit fokus pada pekerjaannya. Tidak bisa melihat perempuan dengan pakaian terbuka sedikit, birahinya langsung memuncak!

Sialnya, kejadian satu bulan lalu pasca dirinya tidur bersama pelacur bernama Amanda itu membuatnya kehilangan naluri kelelakiannya. Kehilangan gairah seksnya.

Dan itulah alasan kenapa sampai detik ini Venus tetap memilih untuk meneruskan rencana gilanya dengan menyewa Mars demi menggantikan dirinya sebagai suami Suci. Setidaknya, sampai Suci bisa hamil dan memberikan cucu untuk kedua orang tuanya.

Venus sudah menjadi penyebab Suci kehilangan penglihatannya, kini, dia jelas tak mau Suci menjadi korban atas keegoisan dan kebodohannya, jika dia sampai harus menyentuh Suci.

Venus sadar dirinya tak akan bisa mewujudkan hal itu dengan keadaannya sekarang.

Biarlah, dia yang akan menanggung beban rasa sakit dan bersalah ini, sendirian...

Mungkin, inilah yang disebut sebagai hukum karma yang berlaku, untuknya!

*****

Siapa yang masih penasaran?

Vote dan koment ya...

Salam Herofah...

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Herofah
stay tuned ya kakak ............
goodnovel comment avatar
alfira ananda
si venus diapain sm amanda sih thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status