Share

Malam pertama

Penulis: Anna Sahara
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-12 22:04:31

Masih ada kekhawatiran dalam dirinya, tapi Ivy tidak berani menanyakan langsung pada Avyan. Siapa dia yang berani bertanya tentang kehidupan pribadi tuan muda?

Sebelum menjawab, Bibi Mary juga melirik sopir di depan sana. Dia mengenal keluarga Avyan dengan baik, tentu saja dia mengetahui banyak tentang kehidupan pribadi tuan mudanya itu.

"Ehmm ...!" Sopir bernama Randiman itu berdehem dengan kuat seakan dia tidak setuju majikan mereka dibicarakan.

"Sebentar lagi kamu akan menjadi istrinya, coba saja tanyakan nanti," bibi Mary memberi alasan.

Ivy berdecak kesal mendengarnya. Dia juga memalingkan wajah. 'Apa mungkin si tuan muda tampan itu mau berbagi cerita padaku tentang istrinya? Rasanya sangat mustahil, kan dia hanya ingin menjadikan aku sebagai pemuas nafsunya bukan untuk tempat bercerita,' pikirnya.

Setelah perjalanan selama lima belas menit, mobil itu berhenti di sebuah klinik kecantikan. Seketika Ivy tercengang melihat bangunan di depan mereka. Dia pernah beberapa kali memasuki tempat itu. Pekerjaannya yang terkadang mengantarkan obat-obatan membuat Ivy sering berurusan dengan pemilik klinik tersebut.

'Ini bukannya klinik milik dokter Salsa? Gawat ... aku masih ada hutang dengannya, bagaimana ini?' Ivy diam di tempatnya berdiri, tidak berani melangkahkan kakinya ke dalam klinik.

"Ayo, Ivy, kita harus segera masuk, dokter Salsa sudah menunggu di dalam!" ajak bibi Mary sembari menarik lengan Ivy.

"Do ... Dokter Salsa?" Dengan mulut bergetar, Ivy mengulang nama itu. Itu adalah wanita yang ingin dia hindari.

"Ya, dokter Salsa adalah pemilik klinik ini," bibi Mary membenarkan. "Dia termasuk dalam jajaran dokter terbaik dalam hal perawatan tubuh.

"Bibi, kalau kita ganti klinik saja bagaimana?" Ivy menawarkan. "Di sini pasti sangat mahal, aku khawatir akan menghabiskan banyak uang tuan muda Avyan," Ivy berdalih dan berharap bibi Mary menyetujui permintaannya.

"Tenang saja, semua sudah dibayar oleh tuan Avyan, bahkan tempat ini bisa dibelinya detik ini juga, apa yang kamu takutkan lagi?"

"Tapi ...." Ivy merasa sangat malu untuk mengakuinya.

Bibi Mary memohon tatkala Ivy masih bertahan dengan keraguannya. "Ayo masuk, tolong jangan mempersulit pekerjaanku, Ivy!"

Mendengar permintaan tulus dari bibi Mary, Ivy tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Wanita paruh baya itu juga ditugaskan untuk menemaninya. Tidak etis rasanya jika dia melakukan penolakan hanya karena masalah pribadi dengan pemilik klinik.

"Baiklah." Ivy terlihat pasrah.

Setelah pintu otomatis terbuka, Ivy dan bibi Mary memasuki klinik kecantikan itu. Keduanya disambut langsung oleh pemilik klinik tersebut, namun bukan sambutan hangat yang didapatkan, melainkan serangan untuk Ivy.

"Kamu ...." Saat bertatap muka, dokter Salsa langsung menunjuk wajah Ivy. "Akhirnya kamu muncul juga. Ayo bayar hutangmu sekarang juga, beraninya kamu menghilang begitu saja setelah memecahkan semua barang-barang mahalku. Kamu tahu, obat-obatan itu bernilai ratusan juta, aku bersusah payah untuk mendapatkan semua itu, jadi kamu harus ....!"

Sebelum dokter Salsa menyelesaikan ucapannya, bibi Mary sudah lebih dulu menyodorkan sebuah kartu. "Silahkan ambil sesuai dengan kerugianmu, Dokter, dan sekarang tugas kalian adalah melayani nona Ivy!"

"Siapa kamu?" Dokter Salsa mengernyitkan dahinya, bingung dengan kehadiran Mary. Detik berikutnya, dia juga meremehkan wanita tua di depannya. "Kenapa kamu menyebut gadis kampungan ini sebagai nona? Dan kartu apa ini? Apa kamu adalah komplotannya yang berniat menipuku?"

Penampilan bibi Mary tidak terlalu buruk, bahkan sangat rapi hingga mampu menutupi status pekerjaannya yang hanya seorang pelayan. Akan tetapi, karena bibi Mary sedang bersama dengan Ivy, dokter Salsa pun menganggap remeh pada keduanya.

"Jaga sikap Anda, Dokter, kami ke sini atas perintah tuan Avyan, apa kamu lupa dengan tugasmu?" bibi Mary mengingatkan.

Sedangkan Ivy masih terlihat menunduk ketakutan. Bahkan jika memiliki kemampuan, dia ingin terbang saat itu juga. 'Matilah aku.'

"Tuan Avyan Pradipta? Bagaimana kalian mengenalnya?" Dokter Salsa terkejut. Kliennya hari ini adalah Gibran, asisten Avyan.

"Aku tidak bisa percaya begitu saja." Dokter Salsa meragukan, maka secepatnya mengambil ponsel untuk menghubungi asisten pria itu.

"Lakukan pelayanan terbaik!" Dari ujung telepon, Gibran langsung memberikan perintah. "Sedikit saja kamu melakukan kesalahan dan membuat mereka sakit hati, klinikmu itu akan segera tutup dalam 24 jam!"

[Ah ... ba ... baik, Tuan, akan aku laksanakan.] Dokter Salsa yang sudah gemetar segera memutus panggilan.

Tidak ada basa-basi lagi setelahnya. Dengan muka memerah, dokter Salsa mengajak Ivy ke sebuah ruangan. Di sana, dia memerintahkan beberapa karyawannya untuk melayani Ivy dengan baik.

"Aku harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi." Di luar ruangan, dokter Salsa masih penasaran. "Bagaimana bisa si upik abu itu berubah menjadi Cinderella dalam sekejap? Tuan Avyan sudah memiliki istri yang cantik jelita, tidak mungkin dia berselera dengan gadis kampungan ini."

Pada hari berikutnya, Ivy melangsungkan pernikahan diam-diam dengan Avyan. Tidak banyak yang hadir. Bahkan Zahir pun tidak diundang. Pria itu hanya diminta persetujuan di atas kertas, dan itu mencakup banyak hal. Tentu saja pria tua itu diberikan imbalan uang.

Ivy belum mengenal kepribadian calon suaminya dengan baik. Namun semua yang dilakukannya hanya untuk ibu dan kedua adik kembarnya, dia pun rela mengorbankan masa mudanya.

Untuk seterusnya, Ivy harus mengabdikan diri menjadi wanita penghibur untuk tuan muda Avyan.

Kurang lebih tiga puluh menit menunggu di dalam ruangan, Ivy mendengar pintu kamarnya diketuk. Dia segera memeriksa orang yang datang.

"Tuan Gibran," ucap Ivy dengan sopan. "Aku ingin bertanya sesuatu?"

"Apa yang ingin kamu tanyakan?" tanya Gibran tanpa ekspresi.

"Tentang ibu dan kedua adikku ...."

Ivy belum selesai menjelaskan, tapi Gibran sudah memotongnya. "Semua atas perintah tuan Avyan, mereka akan baik-baik saja."

"Oh begitu." Ivy mengangguk paham. Dengan semua pemberian itu, dia pun menjadi ragu untuk meminta upah lebih yang dijanjikan padanya. Terlebih sang ayah sudah mengambil semuanya dan bahkan menuntut banyak sesaat sebelum Ivy dan Avy melaksanakan pernikahan.

"Bersiaplah, aku akan membawamu ke ruangan tuan Avyan!" Sudah menjadi tugas Gibran melayani semua kebutuhan Avyan.

Ivy segera keluar dan melangkah mengikuti gerakan Gibran menuju lantai teratas. Sepanjang perjalanan, pria itu hanya terdiam saja, tidak ada percakapan yang terjadi di antara keduanya.

"Ini ruangannya." Pada Ivy, Gibran menunjukkan kamar paling utama di villa itu. "Silakan masuk!"

"Apa dia sudah ada di dalam?" Ivy memastikan.

"Ya, tuan Avyan sudah menunggumu sejak tadi." Gibran menatap arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. "Ini sudah pukul sembilan lewat, sesuai perjanjian, kamu sudah menjadi milik tuan Avyan seutuhnya dan tidak bisa lepas tanpa izin darinya. Suka tidak suka, kamu harus selalu bersedia untuk melayaninya setiap dia menginginkanmu," ungkapnya dengan berat hati.

Setelah mengatakan itu, Gibran segera meninggalkan Ivy.

Sebelum Ivy masuk ke dalam kamar utama, Gibran sempat berbalik menghadap ke arah Ivy, tatapan pria itu penuh simpati, tapi hanya beberapa detik, dia kembali melanjutkan langkahnya.

"Masuk ...!" Avyan berseru saat mendengar pintu kamarnya diketuk dari luar.

Ketika mendorong pintu kamar, Ivy berusaha tetap rileks. Untuk menghilangkan rasa gugup dalam dirinya, dia pun mengingatkan dirinya, bahwa tujuan utamanya hanya untuk kebahagian ibu dan kedua adik tercintanya.

Meski telah terjadi pernikahan, tidak boleh ada perasaan yang tersisa setelah ini. Ivy hanya akan berhubungan layaknya wanita penghibur yang melayani kliennya.

Malam itu, Ivy menggunakan kimono berwarna peach. Di dalamnya terdapat balutan mini dress berwarna senada. Tentu saja Ivy mengenakannya atas saran dari bibi Mary.

"Lepaskan pakaianmu!" Sebelum Ivy mencapai badan ranjang, Avyan sudah memberi perintah.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • WANITA PENGHIBUR UNTUK TUAN MUDA AVYAN    Katakan Sesuatu

    "Jatuh cinta ...?" ulang Arman. Dia sudah menduganya, tapi menunggu kejujuran Raymond. "Bagaimana bisa?""Tentu saja bisa." Karena pikirannya telah dibayang-bayangi oleh Alya, Raymond menjawab dengan singkat."Ya, tentu saja bisa, semua itu tentang perasaan." Arman membenarkan karena dia sendiri adalah sosok yang sulit untuk mendapatkan cinta sejati. Berulang kali menjalin hubungan dengan wanita, namun tak satu pun dari hubungan itu yang berlanjut ke jenjang pernikahan."Belasan tahun bersama Martha, tapi tak sekalipun aku merasakan perasaan seperti ini, Arman," Raymond mengungkapkan perasaannya dengan jujur. "Menurutmu, apa salah jika aku jatuh cinta pada Alya?" Arman tak berani menjawab. Dia tidak hanya dekat dengan Raymond, tapi juga berteman baik dengan Martha."Alya bukan tipe wanita yang mudah untuk ditaklukkan, aku yakin butuh waktu juga untuk meyakinkannya bahwa perasaanku tulus untuknya," lanjut Raymond."Selain itu banyak juga yang menjadi sainganmu," Arman mengingatkan. "S

  • WANITA PENGHIBUR UNTUK TUAN MUDA AVYAN    Temui Ibuku

    Mohan dan Kimmy masih berada di diskotik malam itu. Ketika sedang bersenang-senang, dia mengabaikan semua panggilan dalam ponselnya, termasuk panggilan orang tua dan mertuanya. "Sebenarnya aku melihat Avyan tadi. Ternyata adik bungsuku itu juga ingin cari hiburan di sini." Sambil berjoget ringan, Mohan berbisik. "Aku yakin pria itu adalah Avyan karena dia langsung menghindar ketika melihatku." "Avyan di sini?" Tidak seperti Mohan, Kimmy justru yakin jika kedatangan Avyan pasti bersama dengan Ivy. "Kenapa tidak bilang padaku?" "Gimana aku mau bilang kamu saja ribut terus dengan wanita bernama Ivy itu," keluh Mohan sebelum akhirnya tertarik kembali dengan Ivy. "Ngomong-ngomong tentang Ivy, apa kamu mengenalnya dengan baik? Di mana dia tinggal? Apa di sekitar klub ini juga?" "Kenapa?" Kimmy mendelik tajam. "Apa kamu juga mulai menyukai wanita itu?" "Bukan begitu." Mohan berdalih. "Aku tidak mungkin menyukai wanita dari kelas bawah. Aku hanya tertarik untuk mengerjainya saja. Bi

  • WANITA PENGHIBUR UNTUK TUAN MUDA AVYAN    Ketidakpuasan

    Ivy menikmati kebersamaan dengan Darius. Mereka berdansa mengikuti alunan musik malam itu.Setiap detik yang mereka habiskan, membuat Darius semakin tertarik pada Ivy."Apa yang kamu lihat dari Avyan?" Darius sepertinya ingin mempengaruhi Ivy. "Wajahnya selalu tegang begitu, dia juga tidak bisa romantis. Selain itu, Avyan selalu mendambakan seorang gadis dari masa lalunya. Apa lagi yang kamu pertahankan dari pria dingin itu?""Justru aku menyukai semua yang ada dalam dirinya," Ivy menjawab tanpa keraguan. "Coba lihat wajah Avyan sekarang, dia pasti sedang menahan marah. Aku suka saat dia menunjukkan rasa cemburunya.""Itu namanya kamu memanfaatkan aku." Darius merengut. "Aku kira kamu berdansa denganku karena dorongan hati."Ivy tergelak melihat ekspresi Darius. "Jangan marah, nanti hilang gantengnya!""Apa benar aku ganteng?"Pada saat Ivy ingin memberi penghiburan lagi pada Darius, tiba-tiba muncul seorang wanita di sisi kanan mereka. Sontak saja Ivy melepaskan diri dari Darius.Kim

  • WANITA PENGHIBUR UNTUK TUAN MUDA AVYAN    Dibawa Ke Klub

    2.Tugas Ivy selesai tepat waktu dan memuaskan.Pada pukul setengah enam sore, para anak didik itu mulai meninggalkan villa, termasuk Daniel yang juga berpamitan langsung pada Ivy."Kapan-kapan aku ingin mengundangmu makan malam di rumahku, apa kamu bersedia?" tawar Daniel sebelum meninggalkan villa. "Aku tidak bisa berjanji," tolak Ivy dengan halus. "Kamu tahu sendiri aku punya banyak pekerjaan. Selain kerja di luar, aku juga harus bekerja di dalam villa. Aku tidak bisa sembarangan meninggalkan pekerjaan.""Oh begitu ya," Daniel sedikit kecewa, tapi dalam sekejap dia mengubah moodnya. "Tidak apa-apa kalau kamu tidak sempat sekarang, tapi aku harap satu hari nanti kamu tidak akan menolak tawaranku," harapnya seakan tak menyerah."Ya, Kita lihat nanti saja. Sampai jumpa." Setelah itu, Ivy langsung berbalik meninggalkan Daniel.Di dalam villa, ketika Ivy berpapasan dengan Mary, wanita paruh baya itu mengutarakan pendapatnya tentang Daniel."Aku lihat tatapan tuan Daniel sedikit aneh se

  • WANITA PENGHIBUR UNTUK TUAN MUDA AVYAN    Dendam Mohan

    "Dasar jalang sialan ...!" Mohan marah besar dengan perlakuan Ivy padanya. Ini pertama kalinya dia ditolak oleh seorang wanita sekaligus diinjak-injak oleh wanita yang sama. Dan yang lebih memalukan, kejadiannya disaksikan oleh banyak orang membuatnya harus menanggung malu."Lihat saja, aku pasti akan membalasmu, jalang sialan," gumam Mohan kemudian menarik lengan Thalita ke luar untuk menuntaskan hasrat mereka.Pada pagi harinya, Ivy bercerita pada Avyan tentang pertemuannya dengan Mohan. Dia terlihat bersemangat, namun tidak menyebutkan nama dan status asli pria itu.Ekspresi Avyan terlihat datar dan biasa saja. Entah apa yang dipikirkannya, dia hanya berkata singkat, "Kamu terlalu berani.""Bukankah kamu yang mengajariku sebelumnya?" Ivy mengingatkan. "Kamu yang mengatakan agar aku tidak terlalu lemah dan jangan mau ditindas oleh orang lain.""Tapi yang kamu lakukan itu namanya mencari masalah," Avyan menasihati. "Tidak seharusnya kamu mengejek sampai mengangkat jari tengah padany

  • WANITA PENGHIBUR UNTUK TUAN MUDA AVYAN    Fuck You

    Ivy sedikit tertarik dengan tawaran itu. Sikap genit Mohan menarik minat Ivy untuk mengenal pria itu lebih dekat.Lagi pula hanya menemaninya dalam satu meja. Tidak masalah bagi Ivy jika hanya sekedar bertukar cerita. "Baiklah ...," ucap Ivy dengan santainya, tanpa dia sadari tatapan Thalita kian menjeling ketika menatapnya.'Beraninya wanita sialan ini ...!" Thalita ingin marah, tapi dia tak berani mengungkapkannya karena khawatir dicap buruk oleh para pengunjung, khususnya Mohan.Di kediaman Ronald.Ronald baru saja keluar dari kamar putrinya ketika mendapat informasi dari orang suruhannya.Sebuah pesan masuk ke ponselnya. Ronald segera duduk agar lebih fokus membaca keterangannya satu persatu.Dari sekian banyak info yang didapatkannya, Ronald paling tertarik tentang keikusertaan Ivy dan kedua saudarinya untuk mencalonkan diri sebagai wanita penghibur untuk tuan muda Avyan."Avyan sampai senekat ini membuka lowongan untuk wanita-wanita muda. Dia seputus asa itu untuk mendapatkan p

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status