Share

Bab 7 ANCAMAN UNTUK ALVIN

Lalu apa maksudnya hubungan kita selama 5 tahun itu! Lantas anak yang dikandung ku ini adalah anak dari hasil kita yang selalu melakukan dosa terbesar bersama. Apa kamu lupa Mas, atau jangan-jangan kamu tidak mengakui semuanya sebab ada wanita cantik itu disebelah kamu! Payah!" murka Kirana, sengaja membocorkan rahasianya tepat di hadapan wanita berambut panjang lurus itu. Kirana sengaja mengeluarkan uneg-unegnya agar wanita yang kini berada disebelah Alvin tau, bahwa lelaki yang dibanggakannya bukan pria baik-baik melainkan pria tak berperikemanusiaan.

Terlihat Alvin membulatkan mata selebar-lebarnya dengan dada yang naik turun menghembuskan nafas, darahnya seakan mendidih sebab menahan emosi.

"Mas, maksud wanita ini apa?!" tanya wanita cantik yang kini berada disebelah Alvin begitu terkejut tatkala mendengarnya.

"Tiara, kamu jangan percaya sama dia, Ayo kita pergi sekarang juga!" ajak pria muda bertubuh tinggi itu mulai menuntun tangan Tiara- wanita cantik yang saat ini menjadi pacar Alvin.

"Jawab dulu pertanyaanku Mas, siapa dia?! Mengapa dia mengenalmu, dan tadi dia bilang mengandung anakmu?!" pekik Tiara bertanya sembari menatap pada arah Alvin dengan tatapan begitu tajam.

"Tiara apaan sih kamu, aku tidak tau wanita ini siapa dan dari mana? Bisa saja dia ingin menghancurkan hubungan kita, dia orang jahat. Sebentar lagi kita akan menikah, kamu jangan percaya pada wanita manapun!" sahut Alvin sembari memegang pipi Tiara dengan kelembutan dan menatap wajahnya begitu penuh rasa kasih sayang.

Dibalik kemesraan Tiara dan Alvin, Kirana yang memperhatikan semakin tambah emosi melihat tingkah Alvin.

"Oyah! Kamu bilang barusan aku orang jahat Mas? Yang jahat itu kamu atau aku?!" serobot Kirana membentak.

"Diam kamu! Kamu butuh ini 'kan?"

Alvin mengambil beberapa lembar uang berwarna merah dari dapat dompetnya, ia pun menyodorkan uang tersebut akan tetapi Kirana enggan untuk menerima.

"Ambil uang ini?! Ini 'kan yang kamu mau?! Ayo ambil? Tunggu apa lagi, wanita seperti kamu hanya menginginkan uang bukan?" ucap Alvin sembari mendekatkan tangannya pada arah tubuh Kirana.

Serentak Kirana meneteskan air mata, hatinya begitu nyeri tatkala dia hanya dianggap wanita matre atau bahkan mungkin pengemis.

"Maksud kamu apa Mas?" gegas wanita muda yang berbadan dua itu bertanya.

"Jangan banyak basa-basi, kedatangan kamu kesini hanya untuk meminta uang. Dan dengan cara mengaku-ngaku jika aku adalah ayah dari anak kamu. Kalau bukan untuk menghancurkan hubunganku dengan Tiara lantas mau apa lagi? Aku sudah paham maksud dan tujuan kamu! Sekarang kamu tinggal ambil saja uang ini, lalu silahkan pergi dan kalau bisa jangan pernah muncul lagi dihadapanku. Wanita penipu seperti kamu tidak pantas bersanding denganku!"

Dengan angkuhnya Alvin berbicara seperti itu, seolah dia tidak pernah menjalin kasih dengan wanita yang dihamilinya. Seolah rada cintanya telah sirna dan hilang ditepis angin. Hingga Alvin dengan semudah itu melupakan semuanya. Tapi, setidaknya ada benih di dalam perut Kirana. Jika saja membenci Kirana apakah dia tega tidak mengakui anak yang memang darah dagingnya.

"Nih ambil Mas Alvin yang terhormat! Uang kamu tidak akan cukup untuk membayar ku!"

Kirana dengan kasar mengambil uang yang disodorkan Alvin barusan, lalu dia melemparkan secara sengaja pada muka pria tampan tersebut.

"Kamu ambil saja Mas uang ini, aku tidak butuh uang itu! Jika kamu suatu saat tidak mencariku, aku yakin, kamu akan mencari anakmu! Kamu akan menyesal sebab telah mencampakkan ku dan mencampakkan anakmu juga!" Ancam Kirana sembari mengelap air mata yang terus terjun dari pelupuk.

Alvin hanya melotot saat wajahnya dilempari uang dengan lancang oleh Kirana.

Sedangkan Tiara hanya terheran dengan pemandangan adu mulut antara pacarnya dan juga wanita yang sama sekali tidak dikenalnya itu.

Memang Tiara dan Alvin sudah menjalankan hubungan 3 tahun lamanya, akan tetapi mereka berdua hanya bisa menjalankan hubungan pacaran. Sebab status Tiara sampai saat ini adalah istri orang. Tiara berani kabur meninggalkan suami serta anak yang saat ini masih bayi demi hanya untuk bisa bersama dengan pria yang disayanginya, yaitu Alvin. Awalnya Tiara susah meminta perceraian pada sang suami, akan tetapi suami dari Tiara sama sekali tak ingin perceraian itu terjadi. Hingga akhirnya kabur dari rumah pun adalah solusi, padahal Tiara baru saja usai melahirkan.

"Aku benci kamu!"

Setelah melemparkan uang pada wajah pria yang amat dicintainya, gegas Kirana pun melenggang untuk segera meninggalkan kediaman Alvin dan juga pacarnya yang cantik itu.

Alvin dan juga pacarnya hanya mematung, mereka mendadak membisu seribu bahasa.

Kirana mengepal kedua tangan di sisi sembari berjalan terhuyung-huyung. Ia terus berjalan menyusuri jalan yang tak berujung itu, kakinya terasa lelah dengan pikiran berkecamuk hebat.

"Kamu jahat Mas, andai aku tau semuanya akan seperti ini, mungkin sejak dulu aku tidak mau mengenalmu Mas, kamu pria pengecut Mas! Aku pastikan suatu saat nanti kamu akan menyesali perbuatanmu ini!" teriak Kirana sembari air mata yang turun deras membasahi pipi.

Wanita muda itu amat menyesal dengan kelakuan Alvin yang menolak untuk bertanggung jawab.

Air matanya tak henti turun membanjiri pipi terus menerus, andai waktu bisa diputar kembali, ia tidak akan pernah mau mengenali Alvin lagi. Kini nasi sudah menjadi bubur, masa depan yang cerah kini berubah menjadi redup dengan hadirnya bayi di rahim Kirana sebelum akad pernikahan.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status