Share

Bab 6 BERTEMU PRIA PENGECUT

Author: Azril
last update Last Updated: 2024-01-19 22:59:44

"Kiran kamu mau kemana? Pagi-pagi sudah Rafi begini?" tanya ibu kos sembari tangan sibuk memegang pot bunga.

Kebetulan rumah Bu Kartini dekat sekali dengan kontrakkan Kirana, bahkan hanya tinggal beberapa langkah saja.

"Anu Bu, aku mau cari kerja, 'kan gak mungkin kalau aku berdiam diri mulu," sahut wanita muda berbaju merah itu menjawab.

"Memangnya kamu mau kerja apa? Kamu sanggup dengan kondisi kamu yang sedang berbadan dua ini?" tanya Bu Tini tak tega tatkala melihat perut Kirana. Walaupun memakai pakaian yang cukup besar dan longgar, akan tetapi Bu Tini bisa tau. Sebab ia pun pernah merasakan hamil sebelum akad pernikahan di masa lalu.

"Mau gimana lagi Bu, saya hidup disini cuma sebatang kara. Kalau saya tidak mencari kerja, lantas siapa yang akan menafkahi saya dan membayar kontrakan ini."

Wanita bertubuh tinggi itu mengungkapkan isi hatinya. Sebenarnya ia malas mencari kerja, apalagi dalam kondisi hamil tua. Yang kebanyakan wanita lebih banyak beristirahat, akan tetapi ini malah harus menanggung beban hidup seorang diri.

"Kalau begitu saya berangkat dulu ya Bu," pamit Kirana sembari melenggang.

"Sama-sama Kirana, kalau kamu butuh bantuan atau pertolongan,kamu hubungi ibu saja, saya khawatir dengan keadaan kamu yang sudah hamil tua begini" ucapnya menyiratkan kecemasan membuat wanita muda yang kini sedang di hadapannya tercengang.

Semenjak kecil wanita yang berstatus masih perawan ini belum pernah mendapatkan kasih sayang ataupun hanya sekedar perhatian kecil dari ibunya. Namun sekarang ia dapat dari ibu kontrakan, walaupun hanya perhatian biasa, tetapi sudah membuat hatinya mulai bersemangat seperti sedia kala.

"Terimakasih Bu," sahut Kirana sembari menatap Bu Tini dengan tatapan penuh kesedihan.

Kemudian wanita cantik itupun melenggang, kembali lagi dengan maksud pertama yaitu mencari kerja. Melanjutkan hidup dikota yang serba harus banyak uang ini ia terpaksa menjalani hidup seorang diri. Jauh dari kerabat ataupun keluarga.

Sesekali Kirana teringat sang bapak yang entah sedang apa dan bagaimana kabarnya? Akan tetapi kejadian kemarin membuatnya amat emosi dengan lancang akan menikahkan Kirana bersama Juragan Anton.

"Sudahlah aku tidak usah memikirkan semua keluargaku lagi. Papa tidak menyayangiku lagi. Mamaku sendiri tak tau dimana, haruskah nasibku sepedih ini. Beda dari orang lain yang mempunyai keluarga sempurna dan juga penuh kasih sayang." Gumamnya sambil melangkah mengarungi jalan raya yang amat ramai.

Wanita bermata sipit itu rasanya sudah lelah menjalankan hidup yang endingnya entah bagaimana. Yang jelas sekarang ia merasakan sengsara dengan mengandung tanpa perhatian seorang lelaki.

Kirana menjeda langkahnya dengan duduk dikursi yang berada di tepi jalan. Sebab kakinya terasa lelah dan juga pegal, perjalanannya pun cukup jauh, sehingga Kirana cepat merasakan kecapean.

"Sayang pokoknya kamu mau minta apapun pasti aku akan belikan, asalkan kamu harus melayaniku dan membuatku puas setiap malam, jangankan uang. Nyawa Pun pasti akan ku berikan," ucap salah seorang wanita yang sedang berdiri tak jauh dari kediaman Kirana saat ini.

Wanita muda cantik dengan rambut lurus hitam pekat berkilau, badannya pun amat bagus bak model Indonesia. Namun pria yang digandengnya tak asing sekali terlihat dari belakang postur tubuhnya. Ia tak lain adalah?

'Mana mungkin Alvin ada disini?' batin Kirana bertanya.

Mereka berdua nampak membelakangi sehingga Kirana tak mampu untuk melihat lebih jelas lagi.

Kirana hanya menghela nafas pelan, mungkin karena terlalu memikirkan seorang Alvin terus menerus akhirnya penglihatannya pun tidak normal, ia yakin bahwa pria yang menghamilinya itu tidak akan berada disini.

"Mas Alvin sekarang kita mau kemana?" tanya wanita berkulit putih itu pada seorang pria yang berada di sebelahnya.

Seketika Kirana yang sedang duduk santai pun terperanjat tatkala mendengar jika nama pria itu sama dengan pria yang sedang dicarinya.

"Tadi wanita itu bilang Mas Alvin. Apa jangan-jangan Alvin yang dia maksud adalah Alvinku?" gumam Kirana pelan.

Karena ia penasaran Kirana pun memberanikan diri untuk menghampiri dua sejoli yang saat ini membelakanginya. Mereka tak jauh dari kediaman Kirana.

Sepertinya mereka sedang menunggu sesuatu, seperti yang sedang gelisah dilihat dari wajah wanita cantik itu.

Kirana melangkah tergesa sebab tak sabar ingin menemui pria yang dipanggil Alvin oleh wanita yang tak dikenalnya itu.

Kirana melangkah sembari mata menatap postur tubuh pria itu dari belakang, memang sangat mirip dengan Alvin yang sedang dicarinya. Hatinya begitu yakin bahwa pria itu memang Alvin yang menghamilinya.

Tatkala akan mendekat tiba-tiba saja datang mobil mewah di hadapan mereka, mobil itu dibawa oleh lelaki paruh baya dengan memakai seragam supir. Sepertinya memang itu adalah seorang supir.

"Lama banget sih benerin mobilnya, saya 'kan mau jalan-jalan sama pacar saya," gerutu perempuan cantik itu pada supir yang masih didalam mobil.

Sepertinya mobil itu adalah mobil wanita cantik itu. Kirana hanya menyaksikan dari belakang tanpa tau wajah asli wanita dan pria yang kini berada tak jauh dari kediamannya.

"Tunggu!" seru Kirana tatkala wanita tersebut akan masuk pada mobil mewahnya diiringi pria tersebut ikut akan masuk dan menggantikan pak sopir dengan duduk di kursi depan, tepat di hadapan stir.

Lantas wanita berbaju dres mewah itupun menoleh kearah suara yang membuatnya gagal untuk masuk kedalam mobil.

Sedangkan pria bertubuh kekar itu pun menoleh ke arah Kirana, betapa ia tercengang tatakala melihat wanita yang dicampakkannya kian berada tempat yang sama.

"Ternyata dugaanku benar, kalau kamu ada disini Mas Alvin," sapa Kirana sembari mendekat.

"Anda siapa?" tanya wanita berbadan molek itu bertanya.

"Saya Kirana," ucap Kirana memperkenalkan diri.

Alvin yang berada di sebelah wanita cantik itu pun menelan ludahnya dengan susah payah. Ia begitu heran mengapa bisa dirinya harus dipertemukan dengan Kirana disaat ada pacar kaya nya.

"Saya gak kenal sama sekali dengan anda!" ketus wanita yang saat ini bersama Alvin.

"Anda mungkin tidak mengenali saya, tapi saya mengenali pria yang saat ini bersama anda," sahut Kirana pada intinya.

Alvin hanya terdiam membisu, dengan pandangan nyalang menatap Kirana.

Wajah Alvin nampak tegang sebab takut pacarnya tau kalau wanita yang saat ini di hadapannya adalah mantan pacarnya sekaligus ayah dari anak yang dikandung Kirana.

"Sayang dia siapa? Apa kamu mengenalnya?"

Alvin hanya menggeleng lemah tatkala sang kekasih bertanya terhadap wanita yang mengaku kenal dengannya.

"Jangankan mengenalinya, bertemu pun aku baru sekarang," ucap Alvin begitu angkuh meyakinkan sang pacar.

Bagai disambar petir siang bolong, hati Kirana begitu nyeri bagai ditusuk pedang panjang tembus sampai ke jantung. Tak terkira bahwa pria yang dulu berbuat manis padanya kini mengaku tak mengenali dihadapan wanita yang lebih cantik bahkan lebih modis darinya.

"Apa kamu bilang Mas, kamu tidak mengenalku hah! Dasar kamu lelaki pengecut! Lelaki bajingan yang gak tau diri! Bisa-bisanya mulutmu berkata seperti itu!"

Emosi Kirana nampak naik keubun-ubun. Tak menyangka pria yang dicintainya malah berucap yang kian membuat hatinya hancur bagai berkeping.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • WANITA SENGSARA YANG DICAMPAKKAN, TERNYATA PEWARIS KAYA   Bab 56

    Brak! Tubuh Kirana gemetar tatkala dirinya menabrak seorang wanita yang dari penampilannya memang cantik, modis dan juga anggun. Namun wajahnya agak samar-samar seperti ia kenali, tapi entah siapa? Dari Lubuk hatinya Kirana ingin menebak namun ia tak sanggup sebab takut salah. Wajahnya perempuan yang ditabraknya barusan begitu tak asing, seolah pernah mengenali, akan tetapi penampilannya sungguh berbeda. Ditambah lagi seorang om-om yang saat ini menggandeng tangannya membuat mata Kirana kelap sama sekali tak mengenali sosok wajah yang amat tak asing di mata. "Maaf Mbak, aku tak sengaja. Biar aku bereskan barang-barangmu." Gegas wanita muda itu pun membereskan barang yang berserakan dari dalam tas. Di Mall yang mewah dan megah ini Kirana harus menabrak orang disaat dirinya sedang terburu-buru berjalan dan pikiran dikelilingi beban. "Seharusnya aku tidak gegabah. Maafkan aku Mbak," sahut Kirana kembali berdiri setelah barusan berjongkok karena membereskan barang orang yang ditabrakny

  • WANITA SENGSARA YANG DICAMPAKKAN, TERNYATA PEWARIS KAYA   Bab 55

    "Apa kamu bilang setia? Omong kosong! Bukannya tadi kamu melihat sendiri bahwa istri kamu dengan pria lain. Diluar berduaan lagi, bahkan si cowoknya bilang kalau istrimu masih mempunyai hubungan spesial. Apa itu yang dinamakan setia, setia dari Hongkong." Tiara tiba-tiba mengingatkan kejadian tadi yang membuat siakap Reza dingin pada istrinya. Pria muda itupun tiba-tiba semakin mengencangkan genggaman tangannya, membuat Tiara pun meringis kesakitan. "Za, sakit Za." "Reza lepaskan! Bukan Tiara yang sudah menumpahkan minuman pada kepala istrimu! Ibu yang sudah melakukannya!" Bu Sinta datang setelah menidurkan cucunya itu."Lepaskan dia, kasihan Tiara kesakitan," pinta Bu Sinta saat Reza ngeyel tak akan melepaskan tangan mantan istrinya itu.Pada akhirnya Reza terdiam dengan segala beban mengelilingi isi kepalanya. Ia pun melepaskan genggamannya itu. "Za, Tiara tak bersalah sama sekali, Mama lah yang sudah menumpahkan minuman jus melon pada wajah Kirana. Lagipula salah dia sendiri.

  • WANITA SENGSARA YANG DICAMPAKKAN, TERNYATA PEWARIS KAYA   Bab 54

    Tiara bahkan melangkah mendekati kediaman Kirana yang basah kutuk dengan jus melon yang ditumpahkan Bu Sinta pada kepala, tentu mengotori wajah dan baju. Namun Tiara pun tak puas, ia mendekat dan terus mendekat sembari melemparkan senyum seulas yang bisa diartikan tidak suka."Kamu tau ini apa?" tanyanya sembari memperlihatkan 1 gelas jus melon yang barusan tidak habis ia minum. "Jus melon. Kamu mau apa lagi? Tidak puas Mama sudah menumpahkannya di kepalaku?! Dan sekarang apakah kamu pun akan melakukan hal yang sama?" ucap Kirana sembari beringsut mundur kebelakang pelan-pelan. Semakin Kirana ketakutan semakin membuat Tiara leluasa menumpahkan segala kebencian dan juga rasa kesalnya. Padahal selama ini Kirana tidak mempunyai salah pada wanita jahat itu. Akan tetapi keberadaannya membuat Tiara tak kuasa ingin membuat Kirana semakin menderita. "Andai Lo gak hadir dan gak muncul di kehidupanmu dengan Reza, mungkin semuanya tidak akan seperti ini. Aku menyesal telah meminta cerai pada

  • WANITA SENGSARA YANG DICAMPAKKAN, TERNYATA PEWARIS KAYA   Bab 53

    Kirana hanya menegur air liurnya dengan susah payah saat Bu Sinta ngeyel ingin meminum jus melon yang barusan Kirana larang. Sehingga gelas yang berisi jus melon tersebut mendekati bibir wanita paruh baya. Kirana berusaha tenang dengan mata memandang mertuanya dengan penuh kekhawatiran. Sudah pasti Bu Sinta akan marah, semarah-marahnya.Cuih! Bu Sinta kembali menyemburkan air jus melon yang dibuatkan menantunya itu. "Kenapa Ma? Apa yang terjadi pada Mama. Kirana ambilkan air putih," titah Tiara dengan nada sedikit panik.Kirana pun ikut wara-wiri mengambilkan air putih secepat mungkin dan memberikannya pada wanita paruh baya yang ngeyel itu.'Mampus aku, minuman buat Tiara malah Mama yang minum,' batin Kirana mulai tak tenang."Kirana, maksud kamu apa?! Kamu ingin membunuh ibu mertuamu ini?!" sentak Bu Sinta dengan nada suara yang amat meninggi.Kirana yang kala itu masih terdiam hanya menggeleng lemah, "Tidak Ma, aku tidak bermaksud.""Ada apa Ma? Apa yang terjadi?" tanya Tiara ik

  • WANITA SENGSARA YANG DICAMPAKKAN, TERNYATA PEWARIS KAYA   Bab 52

    "Ini aku bawakan minuman untuk kamu Tiara." Pada akhirnya istri dari Reza membawakan sebuah minuman yang dipesankan oleh Tiara itu. "Aku buatkan jus melon untuk Mama dan juga Tiara, Mama yang ini dan buat Tiara yang ini." Wanita muda itu pun menyimpan masing-masing 1 gelas hisapan Tiara dan juga mertuanya itu."Perasaan tadi Mama gak pesan. Kenapa kamu bawakan. Yang pesan itu Tiara bukan Mama," tolak Bu Sinta. Padahal Kirana senantiasa mau membuatkan minuman spesialnya itu, namun tetap saja Bu Sinta tidak ada itikad baiknya pada Kirana."Kalau begitu aku mau minuman yang di hadapan Mama, dan Mama minum yang di hadapan aku," sahut Tiara sembari mengalihkan sebuah gelas yang berada di hadapannya ke depan Bu Sinta, begitupun sebaliknya.Kirana yang melihat sungguh terperangah. Bagaimana bisa Tiara tau dengan rencana buruk Kirana yang sengaja memasukan garam pada gelas milik Tiara. Wanita itu seolah telah tau niat jahat Kirana. "Aku cobain ya Ma, semoga diminumkan Mama tidak ada racunn

  • WANITA SENGSARA YANG DICAMPAKKAN, TERNYATA PEWARIS KAYA   Bab 51

    Kirana hanya menarik nafasnya yang terasa berat, lalu mengeluarkannya perlahan ke sembarang arah. Menahan emosi adalah hal satu-satunya saat ini, agar aman dari Omelan mertuanya itu. Walaupun ia teramat kesal dengan kedatangan Tiara, namun lebih baik lagi jika terdiam tanpa berkata-kata."Baiklah, akan ku ambilkan minuman. Memangnya kamu mau minum apa Tiara?" Dengan pasrah Kirana meredam emosi."Aku ingin minuman kesukaanku. Jus melon," ucap Tiara.Gegas Kirana pun melenggang, mengambilkan sebuah minuman yang dipesan oleh tamu yang membuat seleranya kali ini menghilang. Bagaimana tidak, kedatangan kembali Tiara kerumah ini akan menjadi malapetaka bagi Kirana dan juga Reza, belum sempat hubungannya baik. Sekarang malah datang lagi masalah baru."Tuhan, apakah aku sanggup menghadapi semua ujian dan juga cobaan ini. Suamiku begitu dingin padaku dan sekarang malah datang lagi wanita yang pernah mewarnai hari-harinya. Semua ini membuat mood ku hancur," gumamnya kesal sembari membuatkan jus

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status