Share

BAB 202. Mengusir benalu.

“Enggak bersih berarti tidak ada acara masuk rumah.” Mamah Atik ikut menimpali.

“Apa ini sudah cukup, Bu?” tanya Evi memperlihatkan irik yang berisi pucuk daun singkong.

“Belum! Petik yang banyak, di rumah banyak orang jadi banyak juga yang makan kalau cuma segini habis sama kamu aja!” Mamah Atik pun tidak kalah sengit memarahi Evi.

“Aku adukan kalian sama Mas Danu biar kapok!” Ancam Evi.

“Adukan saja sana! Danu tidak akan pernah ambil pusing,” jawab Mamah Atik.

“Paman, jangan main HP terus nanti HP-nya masuk parit kami lagi yang disalahin dan suruh ganti,” kataku agak kuat karena jarak kami lumayan jauh.

“Eh, iya, Ya. Ini aku hanya kirim pesan pada Danu saja,” jawab paman.

Benar saja setelah kucek ponsel Mas Danu yang ada di saku celanaku ternyata ada pesan masuk lagi dari paman.

[Keputusanmu akan menentukan nasib rumah tanggamu, Dan. Cepat katakan iya atau tidak!]

Lagi hanya kubaca saja. Aku tidak berminat sama sekali untuk membalas.

“Sudah ada gledek, tuh! Buruan nanti keburu turun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status