Share

BAB 208. Istri muda?

Hatiku panas mendengar perempuan lain mengagumi suamiku.

“Mana anakmu kenapa tidak kamu ajak?” tanya Mas Danu.

“Mas aku capek loh, nungguin kamu panas dan haus juga kamu malah tega tanya ini dan itu di sini,” rengeknya.

Kami masuk dan Evi membuntuti kami.

“Mas, rumahmu bagus banget ya, pantas paman selalu membanggakan kamu.” Mas Danu diam saja. Dia fokus minum dan menikmati donat yang kusuguhkan.

“Danu, kamu makan dulu. Pasti kamu lapar,” titah Mamah Atik.

“Iya, Mah. Dik, temani Mas makan, ya?”

“Aku juga mau makan Mas. Yuk, aku temani.” Evi gegas berdiri dan menarik tangan Mas Danu.

“Bukan Dik, kamu. Itu panggilan untuk istriku. Aku memanggilmu dengan namamu saja.” Mas Danu menampik tangan Evi. Dia seperti menahan malu.

“Mas meja makanmu bagus banget. Seumur-umur aku baru lihat,” ucap Evi. Dia langsung duduk dan mengambil makan tanpa kami suruh terlebih dahulu.

“Evi, sebentar lagi kami mau pergi sebaiknya kamu pulang dulu. Rumah ini akan kami kosongkan.”

“Apa? Ya ampun, Mas! Aku jauh-
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status