Share

Empat Belas

Author: Aura_Aziiz16
last update Last Updated: 2022-09-14 08:03:27

WARISAN ISTRIKU (14)

(Aku Tak Tahu Istriku Banyak Warisan Saat Kutalak Tiga Dirinya)

Laras tersenyum lebar saat akhirnya burung besi yang membawa ia bersama kedua orang tuanya mendarat juga di kota bertuah, Jambi.

Buru-buru Laras memesan taksi online saat keluar dari bandara.

"Pak, ke hotel B* Lux**y hotel ya. Tapi sebelum ke sana, mampir dulu ke anjungan tunai mandiri. Saya mau ambil uang dulu," ucap Laras pada driver taksi yang langsung mengangguk setuju.

Tadi, Pak Hananto, bapak Laras memang sudah menyerahkan kartu ATM miliknya yang berisikan uang ganti rugi dari perusahaan pada Laras untuk dikelola dan dipergunakan untuk membiayai kebutuhan mereka.

Dan lelaki paruh baya itu menyerahkan segala sesuatunya pada sang putri tunggal karena percaya, di tangan Laras, uang itu pasti akan bisa dikelola dan dimanfaatkan dengan baik.

Usai mengambil beberapa juta rupiah untuk membayar biaya menginap di hotel mewah yang ia tuju dan untuk makan, Laras pun melanjutkan perjalanan menuju hotel tuju
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • WARISAN ISTRIKU    Empat Puluh Lima (ENDING)

    WARISAN ISTRIKU (45)"Gimana, Pak? Apa kata Pak Susanto? Apa beliau bersedia aku menjadi donor ginjal beliau?" tanya Danu saat Pak Harisman masuk ke dalam rumah usai mengunjungi Pak Susanto yang katanya saat ini tengah berada di rumah sakit, menunggu pendonor yang bersedia mendonorkan ginjal untuknya.Pak Harisman tersenyum kecut lalu menghembuskan nafasnya."Beliau mau sih, Nu. Cuma Bapak salah dengar. Bapak kira dia mau ngasih lima ratus juta untuk yang bersedia donor ginjal buat dia, tapi ternyata cuma lima puluh juta.""Kalau cuma lima puluh juta, buat apa, Nu? Rugi! Ginjal tinggal satu, kamu pasti sudah nggak bisa kerja berat lagi. Mana kata dokter, habis donor, harus benar benar jaga kesehatan. Gimana mau jaga kesehatan, kalau hidup kita morat marit, Nu?""Jadi kalau menurut Bapak sih nggak usahlah, Nu. Mending kita jualan es di pinggir jalan aja dari pada donor ginjal. Berat konsekuensinya. Cuma masalahnya kita nggak punya modal buat jualan. Yang nggak perlu modal cuma ngemis a

  • WARISAN ISTRIKU    Empat Puluh Empat

    WARISAN ISTRIKU (44)"Cie ... ini ya calon istri Mas Dicky? Wah cantik banget, Mas ... calonnya ... kapan nih diresmikan?" ujar seorang gadis muda berusia dua puluh tahunan yang ada di hadapan Dicky dan Laras saat laki laki itu memperkenalkan Laras pada keluarga besarnya yang tengah berkumpul di meja tamu pada acara pesta pernikahan mewah yang diselenggarakan oleh sepupu Dicky di sebuah hotel bintang lima tersebut.Mendengar perkataan gadis muda itu, yang lain pun ikut menimpali dengan nada menggoda."Iya, nih. Kapan dihalalkan? Udahan dong jomblonya. Udah kaya juga. Perusahaan udah dua. Kantor pengacara laris job. Aset ada di mana mana. Rumah, mobil, tabungan, semua ada. Tunggu apalagi, Mas Dicky? Mau nyari apa lagi? Emang nggak pengen kayak Mahesa tuh yang akhirnya nikah juga setelah sekian lama jomblo?" sambut yang lain pula hingga membuat baik Dicky mau pun Laras merah mukanya karena menahan jengah."Apa sih, Rasty! Laras ini cuma teman. Nggak usah menggoda deh. Nanti dia nggak ma

  • WARISAN ISTRIKU    Empat Puluh Tiga

    WARISAN ISTRIKU (43)Bu Risma menatap putrinya saat Laras tengah mengerjakan laporan keuangan usaha miliknya sembari menyantap sarapan pagi dengan wajah terlihat lelah. Betapa dia melihat putrinya itu telah bekerja keras membanting tulang sedemikian rupa demi kemajuan usaha minimarket miliknya, sehingga hari harinya begitu sibuk dan melelahkan.Ah, andai saja Laras memiliki suami, yang tentu saja sifat dan tindak tanduknya tak seperti Danu, mantan menantunya kemarin, Laras pasti tak perlu secapek ini mengerjakan semuanya sendirian.Sekarang meski pun ada Dicky dan Reno yang tak pernah lepas membantu putrinya itu membangun dan membesarkan usaha, akan tetapi tetap saja beda bila Laras didampingi oleh seorang suami, yang berada di depan menghandle semuanya.Berpikir begitu, Bu Risma pun akhirnya membuka mulutnya, berusaha mengajak Laras bicara soal mencari pendamping hidup yang baru."Ras ... hmm ... apa kamu belum berpikir untuk ... untuk mencari pengganti Danu, Ras? Sekarang kamu kan s

  • WARISAN ISTRIKU    Empat Puluh Dua

    WARISAN ISTRIKU (42)Laras sendiri usai menjawab pertanyaan Ibunya, lantas membuka ponselnya yang bergetar menandakan ada pemberitahuan baru pada akun media sosialnya. Sepertinya itu adalah notifikasi pesan what's app yang baru saja masuk. Dia pun buru buru membuka aplikasi hijau dalam ponselnya tersebut dan sedikit terkejut membaca pesan baru dari Dicky.[Ras, siang ini kamu sibuk nggak? Hmm ... kalau nggak sibuk, bisa temenin aku menghadiri acara pesta pernikahan sepupuku nggak?][Biasanya sih aku pergi sendiri. Tapi kali ini nggak tahu, kok rasanya pengen ngajak kamu sebagai teman ya.][Tapi kalau kamu sibuk, nggak apa apa kok aku pergi sendiri saja.] tulis Dicky di kolom obrolan.Untuk sesaat Laras dilanda bingung. Haruskah dia menerima permintaan Dicky tersebut atau tidak. Bukankah lazimnya seorang laki laki akan mengajak pasangannya untuk hadir di acara pesta seperti itu? Apalagi ini pesta pernikahan keluarga dekatnya. Apa Dicky tak punya teman spesial atau calon istri yang bisa

  • WARISAN ISTRIKU    Empat Puluh Satu

    WARISAN ISTRIKU (41)Bu Risma menatap putrinya saat Laras tengah mengerjakan laporan keuangan usaha miliknya sembari menyantap sarapan pagi dengan wajah terlihat lelah. Betapa dia melihat putrinya itu telah bekerja keras membanting tulang sedemikian rupa demi kemajuan usaha minimarket miliknya, sehingga hari harinya begitu sibuk dan melelahkan.Ah, andai saja Laras memiliki suami, yang tentu saja sifat dan tindak tanduknya tak seperti Danu, mantan menantunya kemarin, Laras pasti tak perlu secapek ini mengerjakan semuanya sendirian.Sekarang meski pun ada Dicky dan Reno yang tak pernah lepas membantu putrinya itu membangun dan membesarkan usaha, akan tetapi tetap saja beda bila Laras didampingi oleh seorang suami, yang berada di depan menghandle semuanya.Berpikir begitu, Bu Risma pun akhirnya membuka mulutnya, berusaha mengajak Laras bicara soal mencari pendamping hidup yang baru."Ras ... hmm ... apa kamu belum berpikir untuk ... untuk mencari pengganti Danu, Ras? Sekarang kamu kan s

  • WARISAN ISTRIKU    Empat Puluh

    WARISAN ISTRIKU (40)Namun, Yuni yang masih dikuasai oleh amarah, menepis kasar tangan Danu yang berusaha meraih tangannya dan menyentaknya dengan keras."Jangan sentuh aku, Danu! Aku bilang aku nggak sudi memaafkan kamu lagi! Jadi sekarang juga silahkan pergi dari rumah ini karena aku nggak akan pernah lagi memberikan kamu kesempatan kedua! Tidak!" "Sekarang juga, pergi kamu dari sini, Danu! Rudy, tolong bantu paman kamu ini bawa tasnya lagi masuk mobil biar dia bisa balik ke rumah orang tuanya lagi!" seru Yuni pada keponakannya yang berada di dalam toko yang buru buru keluar saat Yuni memanggilnya.Tas itu pun dimasukkan Rudy ke dalam taksi online kembali lalu setelah itu mendorong tubuh Danu supaya mengikuti juga masuk ke dalam mobil."Ayo, Paman masuk ke dalam mobil. Jangan ganggu Tante aku lagi kalau nggak mau berurusan sama aku!" ujar Rudy pula dengan nada mengancam dan tegas yang membuat Danu mau tak mau akhirnya masuk ke dalam mobil juga karena enggan berurusan dengan Rudy ap

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status