Share

NOTE 18 BAHKAN JIKA AIR MATA JATUH MENJADI HUJAN 2

Sesuai dengan janjinya, Nanda terus menggendong Eesha hingga tiba di jalanan di dekat rumah Eesha. 

Begitu melihat bangunan rumahnya yang sudah tidak jauh lagi, Eesha meminta Nanda untuk menurunkannya. 

“Turunkan aku.” 

Nanda menuruti permintaan Eesha dan segera berjongkok dan membiarkan Eesha turun dari punggungnya. Untuk sesaat, Nanda merasakan tubuhnya menjadi lebih ringan dari pada biasanya. “Apakah kita sudah sampai?” 

Eesha memberi tahu Nanda dengan menunjuk ke arah bangunan rumahnya yang serba putih. “Rumah dengan cat putih di sana, itulah rumahku.” 

Nanda melihat ke arah yang ditunjukkan oleh Eesha. “Serba putih? Kenapa? Tidakkah kamu khawatir warna putih akan mudah kotor?” 

Eesha menggelengkan kepalanya. “Tidak. Rumah Kiran di tempat tinggalku dulu juga berwarna serba putih. Hanya bagian atapnya saja yang tidak. Aku meminta ibuku mengecat rumah ini s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status