Share

Teror Paket

Di dalam taxi, dia mengamati sepasang kekasih yang baru saja jadian di depan gerbang rumah sang wanita. Terlihat pancaran aura kebahagiaan dari pasangan baru tersebut. Setiap aktivitas di depan rumah besar itu tak luput dari pengamatannya. Sedangkan seorang laki-laki yang memakai hodie serba hitam, kacamata, topi dan masker yang kini sedang mengamati mereka dari dalam taxi hanya bisa menyunggingkan senyumannya dibalik masker yang ia pakai.

Setelah mobil Aaron pergi meninggalkan halaman rumah Aera, dia masih tetap setia mengamati gadis keturunan Korea itu. Sampai saat Aera sadar bahwa sedang ada yang mengawasi dia dari dalam mobil, ia baru menyuruh taxi untuk menjalankan mobilnya.

"Jalan pak" kata pria itu

"Baik tuan" jawab sang supir

Mobil taxi itu pun melaju ke pekarangan apartemen mewah di daerah Jakarta pusat.

---------

Pagi ini sangat cerah, secerah suasana hati pasangan baru jadian tadi malam. Aaron yang ada kelas pagi ini segera bersiap-siap dan menghubungi kekasihnya untuk mengajaknya berangkat bersama. Yah karna hari ini Aera pun ada kelas pagi hingga siang, karna jam nya bersamaan dengan Aaron jadi kesempatan bagus untuk Aaron menjemput Aera di rumah.

Tuuuuttt.... Tuuuttt.... Tuuttttt...

"Hallo" sapa Aera di seberang telfon.

"Good morning sweet heart, kamu ada jam pagi kan hari ini? Berangkat bareng mau?" Sapa Aaron to the point

"Oh iya, boleh.. aku masih siap-siap sebentar lagi selesai" jawab Aera

"Oke, aku otw sekarang yaa... See you" balas Aaron

"Oke, see you" jawab Aera

15 menit kemudian Aera telah siap dengan ootd nya hari ini, bertepatan dengan mobil Aaron yang baru sampai di halaman rumahnya.

Aaron yang baru sampai pun membunyikan bel rumah Aera dan dibukakan oleh mama Aera.

"Pagi Tante, Aera nya ada?" Sapa Aaron ke mama Aera

"Oh iya nak sebentar ya Tante panggilkan Aera dulu, mari masuk" sapa mama Aera kepada Aaron

"Baik te, terimakasih" balas Aaron sopan.

Sembari menunggu mama Aera memanggil kekasihnya itu, Aaron pun menunggu di ruang tamu. Ia melihat-lihat betapa bahagianya keluarga Aera karna banyak moment-moment yang di abadikan dalam foto di lokasi yang berbeda-beda.

Saat sedang asik mengamati foto-foto keluarga kekasihnya, Aera tiba di ruang tamu dan mengajak Aaron untuk bergegas berangkat.

"Kalian gak sarapan dulu?" Tanya mama Aera ke Aaron dan anaknya

"Kesiangan mah, makan di kampus aja deh nanti selesai jam pertama" jawab Aera

"Eehh gak usah, mama udah siapin sarapan buat kalian. Di bungkus saja ya untuk bekal di jalan" jelas sang mama.

"Hem boleh juga tuh mah, yaudah ayok aku bantu mah" jawab Aera "kamu tunggu sini sebentar ya.. aku bantu mama nyiapin sarapan dulu untuk kita bawa" pinta Aera ke Aaron

Aaron pun mengangguk dan duduk menunggu sambil memainkan hp nya.

Saat tiba di dapur, mama pun menanyakan tentang Aaron ke Aera

"Dia siapa sayang? Anaknya ganteng, ramah dan sepertinya dia baik" tanya sang mama yang sudah penasaran.

"Pacar Aera mah hehe... Aera boleh kan mah pacaran sama dia?" Mohon Aera malu-malu kepada sang mama

"Wah ya boleh dong, kamu kan sudah besar.. asal inget ya harus jaga diri" perintah sang mama

"Siap ma, eh tapi ma jangan kasih tau papa dulu ya" mohon Aera

"Iya gak akan mama kasih tau, nanti kita undang dia untuk makan malam bersama ya.. nah disitu baru kamu kasih tau papamu" jelas sang mama

"Siap mama ku sayang. Makasih yaa bekal dan restunya, yaudah aku mau berangkat dulu" Aera pun senang karna mama nya tak melarang ia berpacaran dengan Aaron.

Saat di ruang tamu...

"Aaron ayok berangkat" ajak Aera

"Sudah selesai?" Tanya aaron

Aera pun mengangkat wadah bekal yang sudah siap dan mengangguk, karna sudah selesai Aaron dan Aera pun pamit ke mama Aera untuk berangkat ke kampus. Tak lupa juga ritual Aera setiap ingin berangkat kuliah pasti cium pipi kanan dan kiri mama nya baru berangkat.

"Aera berangkaaatt... Dada maaa" teriak Aera dari jendela mobil

Diperjalanan Aaron menanyakan bekal apa yang di siapkan kekasihnya dan calon mertuanya itu. Aera pun membuka wadah bekalnya dan menunjukkan bahwa mama nya menyiapkan kimbab khas Korea untuk menu sarapannya kali ini. Dan sebotol susu sebagai pelengkap. Akhirnya mereka pun menghabiskan sarapannya di perjalanan dengan Aaron yang tetap makan disuapi Aera karna ia harus tetap menyetir agar menghemat waktu karna mereka harus bergegas masuk kelas pagi ini.

Sesampainya dikampus, Aaron mengantarkan Aera ke gedung kelas nya. Gak lupa Aaron memberikan ciuman hangat di kening Aera. Aera yang habis di cium kening nya itu merona karna menahan malu, lalu turun dari mobil dan bergegas masuk ke dalam gedung. Gabriel yang sudah menunggu dari tadi pun terheran-heran menanyakan sahabatnya itu yang turun dari mobil Aaron pagi ini.

"Lo berangkat sama Aaron?" Selidik Gabriela

"Hehehe" Aera hanya nyengir menunjukkan deretan giginya yang rapih

"Elaahhh ditanya malah nyengir lu" Gabriel pun mulai merajuk bak anak kecil

"Iya Gabriela sayangkuu, Lo mau tau gak.. tadi malem balik dari cafe gue di tembak sama Aaron. Akhirnya kami kencan deh" jelas Aera

Gabriel yang sedang minum jus itu pun langsung tersedak saat mendengar penjelasan Aera.

"Uhuk uhukk uwaaahh serius? Gak lagi ngehalu kan Lo?" Selidik Gabriel karna terkejut dengan berita mendadak ini.

"Dua rius hahaha, yaudah yuk ah masuk" jawab Aera antusias lalu langsung berlalu meninggalkan Gabriel yang masih terbengong di tempatnya.

"Wooii tunggu ooii makan makan dong kalo gitu" Gabriel pun berlari mengejar Aera yang meninggalkan nya karna ia merasa kaget atas berita ini.

"Hahaha siap nanti siang kita makan-makan di kantin, bayar sendiri-sendiri tapi ya" ejek Aera

"Pelit ih" Gabriel pun mulai berakting merajuk, lalu keduanya tertawa saat sudah masuk ke dalam kelas.

Kelas hari ini pun telah selesai. Aera dan Gabriel bersiap untuk pergi ke cafe dekat kampus untuk makan siang, saat ingin keluar kelas hp Aera pun berbunyi dan ternyata Aaron menelpon nya.

"Hallo sayang, udah selesai kelasnya?" Tanya Aaron di sebrang sana

"Udah nih, baru mau ke cafe deket kampus buat makan siang sama Gabriel. Kenapa Aaron?" Jelas Aera

"Aku masih ada kelas, jadi gak bisa jemput kamu sekarang.. kira-kira satu jam lagi lah baru keluar kelas, kamu nunggu aku gak papa?" Tanya Aaron

"Oh iya gak papa, lagian aku juga kan mau makan siang dulu sekalian mau bahas tugas sama Gabriel. Nanti kamu ke cafe biasa aja ya.. aku tunggu situ" jelas Aera

"Siap ratu ku" jawab Aaron

Setelah telfon mati, Gabriel dan Aera pun ke cafe tempat biasa mereka singgahi disaat jam makan siang. Sengaja mereka makan di cafe, karena di kantin kampus mereka selalu ramai di saat jam makan siang seperti ini dan itu membuat pelayanan nya makin lama. Jadi mereka lebih senang makan di luar kampus agar lebih cepat.

Setelah makan siang, Aera dan Gabriel pun lanjut membahas tugas yang diberikan oleh dosennya tentang mata kuliah psikologi transpersonal, mereka satu kelompok untuk membuat vidio terapi relaksasi pernafasan. Jadi saat ini Gabriel dan Aera sedang berunding mau dimana mereka akan take vidio nya itu.

Saat sedang asik membahas lokasi take vidio tugas mereka, Aera tidak sengaja melihat ke arah luar jendela sebrang jalan cafe yang sekarang mereka tempati dan melihat pria berpakaian serba hitam serta wajah yang ditutupi topeng, semakin Aera amati pria tersebut semakin terasa jelas bahwa pria itu sedang melihat ke arah Aera dan Gabriel berada sekarang. Karna merasa takut, Aera pun membuang muka dan fokus ke pembahasannya dengan Gabriel.

Gabriel yang melihat perubahan wajah Aera akhirnya menanyakan keadaan Aera, karena sejak tadi Aera menatap luar jendela dan tidak fokus mendengarkan apa yang Gabriel sampaikan tentang tugas mereka.

"Ra, Lo sehat? Muka Lo kenapa tiba-tiba pucet gitu?" Tanya Gabriel ke Aera dengan raut cemas

"Ah gue.. gue gak papa kok briel, gimana tadi? Sorry gue gak fokus" jawab Aera

"Jadi nanti mending kita take vidionya di rumah gue aja, di belakang rumah gue kan ada kolam ikan yang ada pancuran nya.. nah suara pancurannya itu bisa jadi mediasi penenang kita juga.. jadi gak perlu pake musik, karna suara gemericik air pancurannya udah ngebantu banget sii... Di audio rekamannya juga pasti bakal kedengeran, tinggal kita atur aja nanti posisi kamera dan mic nya. Gimana?" Jelas Gabriel panjang kali lebar tentang rencana teknik pengambilan vidio, tapi lagi-lagi Aera hanya terdiam dan menatap kosong ke arah Gabriel.

Sampai pada akhirnya Aaron datang menghampiri mereka, tapi Aera masih terbengong dan dibiarkan saja sama Gabriel karna dia sendiri pun bingung ada apa dengan perubahan Aera yang mendadak ini.

"Hey Briel, kalian dari tadi?" Sapa Aaron ke Gabriel

"Eh elo Aaron, yah lumayan... Ini gue sama dia lagi bahas teknis pengambilan vidio buat tugas, tapi liat dia..." Gabriel pun menjelaskan dan menginterupsikan ke Aaron untuk melihat pacarnya itu. "dari abis makan gue jelasin tapi dia tiba-tiba kaya orang bengong gitu ngeliat luar jendela, terus sekarang gitu lagi"

Aaron yang khawatir karna melihat wajah Aera yang sedikit pucat pun langsung menyentuh bahu kekasihnya itu dan menyadarkan pacarnya dari lamunannya.

"Hey sayang, kamu sakit?" Panggil Aaron ke Aera

"Hah eeh... Kamu udah sampe? Dari tadi?" Tanya Aera kebingungan

"Kamu kenapa ngelamun kaya gitu, kata Gabriel dari tadi kamu ngeliat luar jendela terus ngelamun, sekarang ngelamun lagi. Kamu sakit? Muka kamu pucet gitu loh" jelas Aaron

"Ah enggak, aku gak papa.. mungkin kecapean aja" jawab Aera sekenanya, dia gak mungkin bilang soal lelaki misterius yang mengenakan topeng itu ke Aaron dan Gabriel, karena belum tentu laki-laki itu melihat ke arah nya kan. Mungkin ini cuma perasaan dia aja.

"Ya udah, kita pulang aja ya... Kamu istirahat. Gak papa kan briel?" Tanya Aaron ke Gabriel

"Iya gak papa Aaron, gue juga jadi khawatir kalo keadaannya Aera kaya gini. Tugasnya masih bisa lanjut besok kok karena masih minggu depan di kumpulnya, jadi santai" jawab Gabriel

"Oke deh, Lo balik sama siapa?" Tanya Aaron ke Gabriel

"Naek taxi mungkin, atau ojol" jelas Gabriel

"Bareng kita dua aja kalo gitu, ya kan sayang?" Tanya Aaron ke Aera

"Iya briel, Lo bareng gue sama Aaron aja. Biar hemat ongkos ye kan hehe" tawar Aera ke Gabriel

"Oke deh, gue suka yang gratisan hahaha" jawab Gabriel. Seketika tawa mereka bertiga pecah di dalam cafe itu..

Lalu mereka pun bergegas ke parkiran, dan Aaron mengemudikan mobilnya ke arah komplek perumahan Gabriel lebih dulu. Setelah sampai rumah Gabriel, Aaron dan Aera pun pamit pulang dan Aera melambaikan tangannya lewat jendela ke Gabriel. Saat perjalanan ke rumah Aera, Aaron yang masih merasa khawatir pun membuka obrolan dengan Aera

"Sayang, kamu bener gak papa? Gak mau mampir ke dokter dulu buat periksa?" Tanya Aaron dengan cemas

"Ih apaan sih, aku beneran gak papa. Nanti sampe rumah istirahat juga udah baikan lagi" jelas Aera sambil mengusap tangan Aaron untuk menenangkan kekasihnya itu.

Biarlah dia tahan sendiri dulu atas pria bertopeng yang dia liat hari ini, nanti.. dia akan memberitahu Aaron soal hari ini.

Sesampainya di rumah Aera, Aaron pun langsung pamit langsung pulang karna masih harus mengerjakan beberapa tugas kuliah. Aera yang sudah masuk kerumah nya pun di sambut mama nya dan izin masuk ke kamar.

"Eh sayang ada paket tadi untuk kamu, udah mama tarok di kamar yaa" teriak mama dari dapur memberitahu ke Aera.

"Iya maa makasih mama sayang" jawab Aera dari tangga dan melihat ke arah dapur tempat mama nya berada

Saat membuka pintu kamar, Aera melihat kardus berukuran sedang dan di bungkus warna kertas minyak berwarna merah. Karena penasaran apa isinya Aera pun bergegas membuka kardus itu.

"Siapa ya yang ngirim paket, kayanya gak ada yang mau ngirim paket ke gue deh. Apa temen SMA gue yang di korea? Ah gak mungkin.. tapi gue juga gak belanja olshop apa-apa tuh" pikirnya bergumam sendiri sambil memandang kardus yang siap ia buka

Aera pun mengambil cutter lalu membuka tepi kardus agar tidak kesulitan, dan saat dibuka..

"Aaaaaaaaaaa" teriak Aera.

Aera yang melihat isi kardus paket itu pun langsung menjerit dan jatuh pingsan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status