"Apa maksud om Heru," ucap Mahendra dengan kecurigaan yang coba ditepisnya.
Heru berdehem. "Maukah kamu menikahi Joanna dan mengakui bayi yang ada di dalam perutnya sebagai anak kandungmu?" Tanyanya serius.
Tentu Mahendra terkejut mendengar ucapan sekaligus permintaan Heru. otaknya mencerna setiap ucapan Heru. berarti Joanna memang tengah hamil dan om Heru memintanya bertanggung jawab. Tentu saja itu mustahil. Kalau Joanna memang sedang hamil maka tentu ayah bayi itu yang seharusnya bertanggung jawab.
"Maksud om, om Heru memintaku kemari bukan karena om ingin memastikan hubungan diantara kami melainkan karena om tahu Joanna hamil dan memintaku untuk bertanggung jawab," ucap Mahendra memastikan.
"Om tidak meminta bantuan ini dengan percuma Nak. Om akan memberikan ti
Mahendra tampak tidak fokus menatap layar laptopnya. Dia masih memikirkan perbincangannya dengan Heru ditambah lagi ancaman ayahnya yang memintanya bertanggung jawab bila berita ini tidak segera mereda. Ayahnya mencemaskan bila berita itu akan berdampak pada nilai saham perusahaan yang dipegangnya saat ini. Perasaannya sekarang tidak tenang. Posisinya sungguh tersudut. Dia tentu tidak bisa menerima ide gila Heru karena ini menyangkut masa depannya. Namun disisi lain dia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya pada orang tuanya. Dia tidak mungkin mengatakan bila Heru berusaha membelinya dengan menawari saham dengan syarat pernikahan dengan putrinya. Mahendra tidak ingin merusak perteman yang sudah dibangun sejak lama antara ayahnya dan om Heru. Apa yang akan dia lakukan sekarang. dia harus memikirkan cara agar masalah ini tidak berlanjut.“Tok… Tok..,” Ucap Seseorang di balik pintu yang tidak lain adalah Gio.Mahendra melirik sekilas. “Masuklah Gio. ada y
Semenjak berita dugaan kehamilan Joanna menyebar diikuti dugaan sang calon ayah dari si bayi, membuat Alexa merasa sedikit tersudut. Beberapa media online mulai menyebarkan adanya kemungkinan cinta segitiga antara dirinya, Mahendra dan Joanna. bahkan komentar yang dilihatnya di salah satu media online menuduhnya sebagai perebut pacar orang. adanya bukti lain yang kemudian muncul yang memperlihatkan kedekatan Joanna dan Mahendra di beberapa momen yang terlihat begitu dekat layaknya pasangan kekasih. Alexa menjambak rambutnya karena kesal dengan pemberitaan yang ada.“ya,, Tuhan,, kenapa aku harus berurusan dengan pria seperti Mahendra?” Ucap Alexa. “pria brengsek, seharusnya dia mengaku saja kalau dia memang menghamili Joanna. dengan begitu aku tidak akan terlibat dalam masalah mereka,” lanjut Alexa dengan nada kesal. dia benar-benar benci dengan sosok Mahendra yang terlihat dingin t
Perusahaan kosmetik Lovable yang dipimpin Mahendra sedang mengadakan rapat bulanan. Rapat bulanan yang dihadiri jajaran dewan direksi dan para investor. Rapat ini biasanya membahas berbagai hal yang menjadi tujuan dan kendala yang dihadapi perusahaan. Seperti membahas tracking penjualan yang berhasil dicapai dan rencana pengembangan produk kedepannya. Tim pengembangan produk sedang memaparkan adanya kemungkinan launching produk kecantikan berupa palette yang berisi eyeshadow, blush, lipstik, dan highlighter.Palette memang salah satu item kosmetik yang sedang digandrungi saat ini. Bukan tanpa alasan, Palette merupakan bentuk praktis dimana semua keperluan make up dapat ditemukan disana. Sehingga kaum hawa tidak lagi merasa harus membawa banyak perlengkapan make up untuk menunjang penampilannya.Pemaparan ketua tim pengembangan produk hampir berakhir ketika seseorang terdengar membuka pintu utama aula tempat rapat berlangsung. Otomatis semua mata mengarah ke arah p
Senyuman Gio terlihat memudar. Dia memang melihat grafik penjualan yang belum maksimal tapi menurutnya hal itu masih wajar. ini bahkan belum melewati semester pertama."Aku rasa itu bukan hal yang harus dipermasalahkan sekarang. Ini masih realisasi kuartal pertama. Brand Ambassador kita juga baru beberapa kali melakukan pemotretan. Selain itu, peluncuran produk baru di tengah pembatasan mobilitas masyarakat juga menjadi kendala peningkatan penjualan. Kita akan melakukan koreksi lagi setelah kuartal kedua," ucap MahendraRapat yang dipimpin Mahendra akhirnya berakhir. Walaupun sempat terjadi diskusi yang cukup alot beruntung semuanya dapat tertangani. Satu persatu peserta rapat sudah membubarkan diri. Mahendra masih duduk di bangku kebesarannya sambil memikirkan langkah yang harus dilakukannya segera. Gio datang menghampiri sahabatnya dan duduk disamping M
Flash on"Jadi om Heru menawariku sebuah kesepakatan tanpa peduli bagaimana perasaan Joanna padaku?" Ucap Mahendra tidak percaya."Om sangat tahu bagaimana perasaan Joanna terhadapmu. Karena itu aku meminta bantuanmu nak," ucap Heru mantap.Mahendra menatap Heru tidak percaya. Pria tua ini pasti sudah salah mengira. Hubunganya dengan Joanna hanya sebatas teman. Dia juga yakin Joanna berpikir sama. Mereka bahkan tidak pernah saling mencampuri urusan satu sama lain."Aku minta maaf om, tapi menurutku seharusnya kita mencari tahu siapa Ayah biologis sesungguhnya," ucap Mahendra dengan menyesal."Kenapa Nak? Kalau tiga puluh persen masih kurang. Om bisa menambahkannya lagi. Lagi pula bila kamu resmi menjadi suami Joanna maka kamu juga berhak mengelola kekayaannya," ucap Heru.Entah mengapa nada heru terdengar merendahkankan di telinga Mahendra. Dia menatap Heru dengan Tajam. Pria tua ini sepertinya sudah keterlaluan"Apa om
"Apa salahku? Selama ini aku pikir hubungan kita baik baik saja,” ucap Alexa sambil meneteskan air matanya. airmata itu terus mengalir meskipun Alexa berusaha menghentikannya. “Bagaimana bisa kau mengkhianatiku," lanjut Alexa dengan suara terisak.Alexa menghapus air matanya dengan sebelah tangan sedangkan tangan yang lainnya sedang memegang sebuah benda pipih di telinganya. Berkali kali Alexa menghapus air matanya dan berusaha menahannya agar tidak keluar tapi sangat sulit."Kita sudah bersama cukup lama. Bagaimana kamu tega melakukan ini padaku," ucap Alexa lagi sambil tersedu.Tangisnya sudah tidak dapat dibendung. Dia merasa sangat terpukul kekasih yang dicintainya berselingkuh dengan wanita lain. Dia sungguh merasa kecewa."Cut. Bagus," teriak sese
Siang itu Mahendra mengajak Gio makan siang di sebuah restoran cepat saji. Dia ingin menanyakan perkembangan penyidikan yang dia minta dilakukan Gio beberapa waktu lalu. dikarenakan om Heru dan Joanna sepertinya bersikeras memintanya untuk bertanggungjawab atas kehamilan Joanna. maka sebelum masalah ini menghancurkan nilai saham perusahaannya yang berakibat ayahnya akan menyetujui ide om Heru maka dia harus bergerak cepat menemukan pria yang sudah menghamili Joanna.“gimana Yo, permintaan gue waktu itu? udah ada titik terangnya,” tanya mahendra membuka pembicaraan.“gue udah dikabarin detektifnya, dia udah periksa CCTV beberapa kelab dan gedung di sekitar tempat tinggal Joanna. ada beberapa hal mencurigakan, cuma belum bisa ditarik kesimpulan ke arah sana juga,” ucap Gio sedikit berbisik. “emang gawat banget bro masalahnya,”
Gio masuk ke dalam lift yang akan membawanya menuju apartemennya. Setelah bekerja seharian dan bertarung dengan kerasnya jalanan ibu kota. Dia merasa tubuhnya remuk. Yang ada dipikirannya sekarang hanya pulang dan tidur. dia bahkan membayangkan betapa empuk dan nyamannya spring bed yang sudah menanti kedatangannya dengan setia. Dia hanya ingin merebahkan badanya sekarang.Gio menatap kosong pada tombol lift yang menyala bergantian menunjukkan dia berada di lantai berapa. Tidak lama pintu lift terbuka menandakan kalau dia sudah sampai tujuan. Dengan langkah gontai dia keluar dari dalam lift.Mendekati pintu apartemennya, Gio tampak terkejut melihat seseorang sudah berdiri di depan pintu apartemennya. Nafasnya terasa tercekik. Dia tidak mengharapkan kejutan seperti ini disaat tubuhnya tidak bersahabat.Nathalie sedang