Share

Cinta Yang Merusak Cita-Cita

Saat ini aku dan Inder tengah makan malam, hanya berduaan saja. Selama acara makan malam berlangsung, kami hanya diem-dieman. Hening!

Rasanya menikah dengan sebelum menikah sama saja aku rasa. Aku masih merasa kesepian dan tak punya kawan curhat lebih pribadi, dulu pernah bermimpi, jika punya pasangan hidup nanti, aku akan bermanja-manjaan sama suamiku menceritakan keseharianku, tapi nyatanya pas punya suami eh  kayak Inder, mode senyap.

Karena makananku sudah selesai, aku berdiri hendak masuk kamar. Urusan beres-beres, nanti saja atau bisa aku lakukan besok pagi.

"Mau kemana kamu?"

Langkahku terhenti sambil menoleh ke Inder yang masih makan.

"Mau ke kamar," jawabku cuek.

"Duduklah dulu, temani aku makan sampai selesai, makan sendirian itu sepi, mengurangi selera makan."

Aku tersenyum sinis, benar-benar egois, dikiranya aku gak kesepian mungkin, cuman
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Noorhied
bodoh ambil ATM untuk beaya pribadi, gengsian tapi tidak realistis... Nafkah dari suami itu wajib
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status