Share

Tak Mau Rugi Sendiri

Aku segera mengusap air mata tatkala Inder masuk kedalam kamar.

Inder tercengang, melihatku.

"Apa?"

Aku dan Inder serempak saat menanyakan kalimat yang sama.

"Seharusnya aku yang tanya. Ada apa dengan dirimu?" Inder bertanya dengan mata menatap lekat ke arahku.

Segera kupalingkan wajahku darinya sebelum melihat mataku dan menyadari kalau aku habis nangis.

Malu saja pada Inder kalau ia tahu aku baru saja menangisi dirinya.

Dengan tanpa kata-kata, aku segera melangkah ke arah ranjang, dan membaringkan diri disana.

Mengabaikan tatapan Inder. Yang tampak horor.

***

"Kok bisa, sih. Mbak jatuh cinta sama Mas Inder?" Raut Inggit tampak terkejut saat aku menceritakan perasaanku pada Inder.

Saat ini aku lagi ada di cafe bersama Inggit.

Sepulangnya dari kampus, aku sengaja ngajak Inggit ketemuan, di cafe yang ada di depan bank tempat ia bekerja.

"Ya mau gimana lagi, Git. Mbak juga gak niat memiliki rasa ini. Ini menyebalkan tahu!" Aku menopang dagu dengan sebelah tangan dengan siku bertumpu di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status