“Maaf membuatmu menunggu lama.” Ucap Matteo lagi, melihat wanita itu tampak sangat mengantuk tapi masih menunggunya untuk makan malam bersama membuat hatinya sedikit tergelitik. Alessia mencoba untuk menahan kantuknya dan menggosok matanya dengan pelan, “Apa kau lembur sampai jam segini? Jika kau pulang telat bicaralah agar aku tak menunggumu.” Ucap Alessia dengan kesal lalu berdiri. Matteo yang melihat Alessia berdiri langsung bertanya, “Kau mau kemana?” Tanyanya. Alessia melirik ke pria itu, “Aku ingin memanaskan makanan, kau kira aku ingin makan makanan dingin itu?” Tanya Alessia dengan kesal. “Tapi ak-” Ucapan Matteo berhenti lalu dia tersenyum, “Biar aku saja yang memanaskannya sebagai permintaan maafku, kau duduk saja.” Ucapnya dengan lembut. Alessia yang mendengar itu sedikit ragu, tapi dia tetap mengangguk membiarkan pria itu yang memanaskan makanannya. Dengan segera Matteo memanaskan makanannya agar kembali hangat untuk wanita itu, sebenarnya tadi dia ingin mengatakan ji
PERINGATAN!HARAP BIJAK DALAM MEMBACA!ADA KONTEN SENSITIF DALAM BAB INI. JIKA ANDA MASIH DIBAWAH UMUR, HARAP TIDAK MELANJUTKAN UNTUK MEMBACA. DOSA DI TANGGUNG PEMBACA. TERIMA KASIH ^^Seperti pagi sebelumnya, Alessia terbangun di pelukan pria itu. Namun,berbeda dari biasanya, suhu di ruangan ini tiba-tiba naik bahkan Alessia sampai berkeringat.Dia melepaskan pelukan pria itu karena sudah tak tahan dengan hawa yang panas, bahkan gerakannya itu membangunkan Matteo.“Kenapa?” Suara serak khas pria baru bangun tidur itu terdengar.Alessia mendengarnya langsung menatap pria itu, “Apa pendinginnya rusak? Suhu disini sangat panas.” Ucap Alessia bahkan keringat masih menetes dingga anakan rambutnya sedikit basah.Matteo yang melihat itu segera mengambil remote dan menurunkan suhu ruangan, namun suhu tak kunjung turun.“Sepertinya rusak, aku akan memanggil teknisi untuk memperbaikinya.” Ucap Matteo pada wanita itu.Alessia mengangguk, lalu menjauhkan selimut darinya karena membuatnya semakin
Setelah pingsan menghadapi pagi yang panas dengan Matteo, Alessia terbangun dengan wajah lemas. Bagian bawahnya terasa sangat nyeri bahkan menurutnya lebih nyeri dari saat dia bangun pertama kalinya dengan Matteo.“Bukankah tubuh ini sudah tidak gadis lagi? Mengapa rasanya masih begitu perih.” Alessia merintih dengan rasa sakit yang cukup mengganggu. Dengan tubuh penuh bekas merah-merah akibat pria itu, dia bangkit dan mencoba untuk berjalan ke kamar mandi.Di kamar ini hanya ada dia, karena sepertinya Matteo sudah pergi bekerja melihat jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang.Dalam hatinya, Alessia ingin mengumpat dan mencaci maki pria itu yang bermain terlalu kasar.“Apanya yang bermain halus, pria itu sepertinya sudah kehilangan kendali.” Gumamnya dengan kesal.Dia mulai mengguyur tubuhnya dengan air dan menggosok seluruh badannya meskipun harus menahan bagian bawah miliknya yang masih perih.Saat dia keluar dengan handuk yang masih di atas kepalanya, suara ketukan dan suara vivi
“Apa jangan-jangan….Ibu Matteo selingkuh?” Tanya Alessia dengan sedikit berbisik namun wajahnya masih tak bisa disembunyikan jika dia saat ini sangat terkejut dengan kabar tersebut.Vivi juga terlihat takut untuk membahas ini namun juga ingin menceritakan hal ini pada nonanya karena hanya nonanya yang menjadi teman bicaranya disini.“Sebenarnya saya juga kurang tahu masalah ini, nona karena ibu saya tidak jujur mengenai masalah ini seolah semua pelayan disana yang mengetahui hal ini dibungkam dan dilarang membahas hal ini dan bersikap jika tuan Theo adalah darah Filcher.Alessia yang mendengar ini tampak terdiam dan merenung untuk memahami situasinya.“Tapi mengapa tuan Henrey segitunya untuk menjaga adik Matteo jika dia bukan anaknya? Dan bagaimana kalian tahu jika Theo bukan anak tuan Henrey?” Alessia bertanya dengan detail.Vivi tampak menganggukkan kepalanya, “Saya juga heran, nona. Bahkan saat ini yang memegang perusahaan keluarga adalah tuan Theo bukan tuan Matteo. Tuan Matteo s
“Tuan, ini dokumen yang harus anda tanda tangani.” Ucap Reisa sambil menaruh dokumen tersebut di depan meja tuannya.Matteo yang dalam mood yang baik tampak tersenyum tipis lalu mengangguk, “Ya, taruh saja disana.” Ucapnya dengan tenang.Reisa yang melihat itu tampak tertegun karena baru pertama kali ini dia melihat tuan tersenyum dan terlihat senang hari ini. Namun, dia memilih untuk segera keluar dari ruangan tuannya tersebut.Saat dia di luar ruangan, dia menuju ke meja kerja Josh yang tak jauh dari meja kerjanya. “Josh, apa tuan baru saja mendapatkan investor besar hari ini?” Tanya Reisa dengan penasaran.Josh yang tadinya fokus pada komputernya langsung menatap ke arah rekannya dengan bingung, “Apa maksudmu?” Tanya Josh karena tidak paham.“Tadi tuan tersenyum dan terlihat dalam mood yang baik, tidak seperti biasanya.” Ucap Reisa yang masih terkejut dengan apa yang dia lihat tadi.Josh menaikkan alisnya, “Tak ada investor yang masuk.” Ucap Josh dengan datar.“Lalu tadi kenapa tua
“Anda bisa menambahkan pembatas kaca yang didalamnya ada air mancur agar terlihat segar dalam ruangan.” Ucap pria yang merupakan jasa arsitektur untuk memperbaiki apartemen sesuai dengan tata letak dan dekor apartemen ini untul Alessia.Alessia mendengarkan dengan seksama saran dari arsitek yang telah dia datangkan untuk memperbaiki apartemennya. Matanya berkilat-kilat dengan antusiasme saat dia memvisualisasikan perubahan yang diusulkan."Itu ide yang menarik!" serunya dengan senyum cerah. "Saya pikir itu akan memberikan sentuhan segar yang sangat bagus pada ruangan. Bisakah Anda menunjukkan kepada saya beberapa konsep atau sketsa mengenai bagaimana itu akan terlihat?"Pria arsitek itu mengangguk penuh semangat, membuka laptopnya dan mulai menampilkan beberapa desain konsep yang telah dia pikirkan. Alessia duduk di sampingnya, mata tidak lepas dari layar, terpikat dengan ide-ide yang dipresentasikan."Mungkin kita bisa menggunakan kaca yang sedikit berbeda pada bagian ini, untuk meno
Makan malam sendiri di sebuah kedai sederhana ternyata tidak buruk juga bagi Alessia, di dunia ini dia seperti merasakan hal-hal baru yang sebelumnya belum pernah dia lakukan.Bahkan dia memiliki banyak waktu luang disini sehingga bisa benar-benar menikmati kehidupan tanpa memikirkan padatnya pekerjaannya. Dengan berjalan kaki dia menyusuri area seperti festival yang dimana banyak pasangan muda mudi yang berlalu larang. Terlebih banyak makanan di samping kanan dan kiri yang tampak menggoda.Bahkan, Alessia yang baru makan langsung merasa ingin makan lagi ketika melihat makanan-makanan itu.“Halo nona, apakah anda ingin memesan?” Tanya pria itu dengan ramah saat Alessia berhenti di depan stand nya.“Apa ini?” Tanya Alessia dengan penasarn.“Saya menjual makanan dari turki. Anda ingin memesan apa?” Tanya pria itu lagi."Turki? Aku belum pernah mencoba makanan dari sana sebelumnya," ucap Alessia dengan antusias, matanya terpancar tertarik pada hidangan-hidangan yang ditawarkan di stand i
Seperti dugaan Alessia, saat ini foto Matteo yang sedang menggendong seorang wanita di festival membuat semua kalangan tampak heboh dan ramai memperbincangkan hal ini. Karena Matteo adalah pribadi yang tertutup dan sekarang dia terlihat dekat dengan seorang wanita dan tanpa malu mengumbar kemesraannya.Berita tentang hubungan Matteo dengan wanita yang dianggapnya sebagai "kekasih" atau setidaknya terlibat dalam suatu peristiwa yang menunjukkan kemesraan di tempat umum pasti akan menjadi headline yang ramai diperbincangkan.Reaksi masyarakat dan media akan beragam, ada yang penasaran dengan identitas wanita itu, ada yang menebak-nebak hubungan mereka, dan tentu saja, banyak juga yang ingin mengetahui detail lebih lanjut tentang hubungan keduanya.Bagi Matteo yang biasanya menjaga privasi dengan sangat ketat, ini bisa menjadi sesuatu yang sangat mengganggu. Dia akan menghadapi tekanan dari paparazzi dan sorotan media yang berlebihan. Kehidupan pribadinya yang selama ini terlindungi kini