Share

Telepon Misterius

“Aku mengerti, Mas. Aku memahamimu. Aku tak marah padamu dan berharap, Mas Danu bisa segera pulang. Aku dan anak-anak selalu merindukan dan mencintaimu,” bisikku sambil membelai wajah Hawa, buah hati kami. Pengikat jiwa. Setiap aku rindu padanya, kan kupandangi wajah putra-putri kami untuk mengalihkan rasa.

Tiba-tiba terdengar isakan di sana. Lalu panggilan diakhiri. Membuatku bertanya-tanya, apa yang sedang terjadi.

Hati merasa ada yang janggal. Hingga kutelepon kembali. Setelah panggilan pertama tak diangkat, panggilan kedua, akhirnya telepon diangkat.

“Hallo,” sapa suara di sana. Hatiku meradang mendengar wanita itu yang mengangkatnya. Kenapa wanita itu begitu berani? Aku harap ia terus sembunyi. Sesuai statusnya sebagai istri simpanan.

“Berikan teleponnya pada suamiku,” perintahku, berubah naik darah. Kubangkit dari ranjang dan mondar-mandir di kamar. Ada yang aneh, apakah wanita itu melarang Mas Danu meneleponku?

“Mas Danu sedang istirahat, Mbak. Besok pagi saja,” aturnya. Tentu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status