Share

Bab 5 - Pembalasan dimulai

Inara tersenyum. Diam-diam, dia bersorak dalam hati karena Bram sudah mulai masuk perangkapnya.

"Dia bosku di perusahaan tempatku bekerja. Dia memang kerap mengajak aku, untuk menemani dia. Sebaiknya, kamu pergi dari sini! Nanti istri kamu akan marah padamu, jika melihat kamu mengobrol padaku," sahut Inara pura-pura bodoh.

"Istri? Aku sudah bercerai, dia meninggalkan aku dengan selingkuhannya. Wanita yang datang bersamaku, bukan istriku. Dia hanya sedang dekat denganku. Tapi, sepertinya aku akan tergoda denganmu. Apa aku boleh berkenalan denganmu? Siapa nama kamu? Saat bertemu kamu, aku merasa seperti sudah mengenal kamu dekat. Mungkinkah, aku jatuh cinta pada pandangan pertama," ucap Bram dengan tak tahu malunya.

Inara tertawa.

Ucapan Bram begitu lucu terdengar di telinga Inara.

Dia tak menyangka, kalau Bram akan secepat itu tergoda dengannya. Sungguh menjijikan!

"Ternyata, kamu bukan laki-laki yang setia. Aku kira, setelah kamu melenyapkan aku. Kamu akan menikahi kekasih tercintamu," ucap Inara lagi.

Suatu hari nanti, dia akan membuat Bram mati terkejut saat mengetahui dirinya belum mati. Bahkan, mampu membuatnya begitu tergila-gila.

Sementara itu, Monika yang baru saja datang dari toilet, begitu terkejut melihat keduanya bercengkrama.

Dia sontak langsung mengamuk dan Inara menjadi sasaran empuk.

Byur!

Diambilnya soft drink dan langsung menyiramkan minuman itu ke wajah Inara.

Melihat kekacauan yang di luar rencana, Rizky yang sedang bersama pengusaha lainnya, pun datang menghampiri mereka.

Pria itu tampak sangat marah.

"Berani kamu menyentuh orangku, akan kupenjarakan kau! Seharusnya, kamu itu marah pada suami atau kekasih kamu. Bukan malah mengamuk ke sekretarisku!" ucap Rizky tegas.

Mendengar itu, Inara menahan tawa. "Mungkin, dia ada pengalaman menjadi seorang penggoda, makanya, dia sangat takut kekasihnya digoda wanita lain," timpalnya menyindir Monika.

Seketika saja, kekasih Bram itu marah.

Dia hendak menampar wajah Inara. Namun, Rizky sudah lebih dulu menangkapnya dan memelintir tangannya.

“Arrgh! Lepaskan! Tolong!” erangnya meminta tolong.

Rizky akhirnya melepaskan tangan Monika.

Wanita itu begitu terkejut, hingga kehilangan keseimbangan dan terjatuh.

"Bawa kekasihmu pergi dari tempat ini, sekarang juga! Jika kamu berniat mendekati sekretaris saya, bersikaplah gentle! Kamu harus memilih, sekretaris saya atau kekasihmu!" tantang Rizky pada Bram. Dia ingin lihat, siapa yang mantan suami Inara itu pilih.

Bram langsung menarik tangan Monika dengan kasar–meninggalkan tempat itu.

Rizky dan Inara saling menatap–memberi isyarat bahwa rencana mereka mulai bekerja.

Sementara itu, Monika masih terus meronta dari Bram.

Namun, pria itu seolah menulikan telinganya.

"Lepas! Aku benar-benar kecewa sama kamu, Mas. Bukankah kamu mau nikahi aku secepatnya? Aku capek dengan harapan palsu. Kalau kamu tak menikahiku, tak apa. Tapi, aku akan laporkan kepada polisi perbuatan kamu kepada Inara. Biar kamu masuk penjara, dan hidup kamu hancur. Jika aku tak bisa memiliki kamu, dia pun tak boleh memiliki kamu!" ancam Monika berani.

Dia memang memiliki kartu AS Bram.

Pria itu sontak terdiam.

Bram teringat rencana awal mereka, yakni menikah.

Tak ada lagi yang akan menghalangi hubungan mereka lagi.

Sang papi sudah tak berdaya. Semua harta kekayaan Pak Susilo dikuasai Mami Diana dan juga Bram.

Lantas apalagi yang ditunggu?

Hanya saja, senyum wanita yang namanya Felisa tadi terus terbayang di pikirannya. Bram berusaha menepisnya.

Seketika, pria itu pun menghela napas. "Iya, aku akan menikahi kamu secepatnya," ucap Bram menenangkan Monika.

Wanita itu sontak tersenyum bahagia. "Serius? Yes! Makasih, Mas.”

Segera dia memeluk Bram erat.

Dalam bayangannya, dia dapat menguasai harta pria itu secara perlahan.

Toh, mana sudi dia mencintai pria kejam seperti itu kalau bukan karena harta?

Sayangnya, Bram tak tahu akan itu.

Monika tersenyum dalam hati. Terlebih, pertengkaran keduanya seketika digantikan tentang rencana pernikahan mereka.

Monika akan memastikan pernikahannya sangat mewah, hingga membuat orang-orang iri padanya!

'Memang paling bahagia jika memiliki pria kaya yang bodoh,' batinnya dalam hati.

Sementara itu … Inara dan Rizky juga sudah memutuskan untuk pulang.

Mereka kini berada di apartemen Inara.

Namun, perempuan itu tampak sedikit murung.

"Ada apa?" tanya Rizky pada akhirnya.

"Rizky, aku ingin bertemu bundaku," jawab Inara cepat, "apakah boleh?"

Meski senang karena rencana menghancurkan Bram tampak menunjukkan keberhasilan, tetapi melihat wajah orang-orang yang dibencinya membuat Inara muak.

Rizky mengangguk, mengerti.

Sebenarnya, pria itu bahkan ingin merengkuh tubuh Inara untuk menenangkannya.

Namun, Rizky menahan diri. Dia tak ingin Inara menganggap dirinya memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.

"Aku mengerti perasaanmu, Ra. Tapi, keadaan bisa menjadi kacau bila mereka tahu kalau kamu Inara!" tegasnya sembari bersedekap tangan di dada.

Matanya menyorot Inara dalam. Bukannya dia ingin memisahkan Inara dengan keluarganya yang tersisa, tetapi rencana balas dendamnya justru bisa gagal bila Bram dan orang-orangnya mengetahui Felisa adalah Inara. Mereka bisa saja waspada pada keduanya. Bahkan, berbuat hal yang lebih nekad.

Seketika, suasana yang melingkupi keduanya menjadi tegang.

Inara bahkan menunduk--mencoba berpikir dengan tenang.

'Benar juga, apa yang dikatakan Rizky,' batin Inara pada akhirnya, 'aku tak boleh gegabah.'

"Bagaimana Inara?" tanya Rizky menyadarkan perempuan itu dari lamunannya.

Seketika Inara pun mengangguk.

Melihatnya, senyuman perlahan muncul di wajah Rizky. "Baiklah. Nanti, biar aku yang menemui Bunda-mu," ucapnya.

"Benarkah?"

"Tentu saja. Aku rasa, beliau masih ingat denganku yang nyaris menjadi calon menantunya dan masih berharap menjadikannya anaknya istriku," tamba Rizky lagi.

Deg!

Jantung Inara berdegup kencang. "I--istri?"

Comments (6)
goodnovel comment avatar
Ristiana Cakrawangsa
nah kan brrti Rizky masih cinta yaa
goodnovel comment avatar
Risty Hamzah
Maen guyur aja itu si monika gk tau malu banget ngajak ribut d tempat umum
goodnovel comment avatar
Diajheng
sabaar Inara yaaa.. sabar dulu untuk ketemu mami nanti lah sampe misi balas dendam mu sudah mendapatkan hasil
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status