Share

Bab 9 - Selingkuh

"Sayang, sepertinya aku butuh liburan. Apa kamu bisa memberikan aku uang?" rayu Monika.

Ide yang bagus bagi Bram. Dengan seperti ini, dia bisa dekat dengan Inara.

"Ya, pergilah! Kamu butuh liburan menjelang pernikahan kita. Apa 10 juta cukup?" ujar Bram.

"20 juta. 10 juga tak akan cukup," sahut Monika.

Bram tak ingin berdebat. Dia langsung transfer sejumlah uang yang Monika inginkan.

Monika tampak tersenyum bahagia. Akhirnya dia bisa pergi berlibur dengan selingkuhannya. Hubungannya dengan Bram akhir-akhir ini begitu menjenuhkan. Dia membutuhkan liburan.

Monika tampak sudah bersiap-siap. Dia tak peduli pada Bram yang terlihat cuek kepadanya. Bagi Monika yang terpenting, Bram masih terus memberikan dia uang. Memenuhi keinginannya.

"Sayang, apa kamu tak ingin mengantarkan aku ke bandara?" Monika tampak berbasa-basi.

Dia yakin, Bram tak akan mau.

"Maaf, aku tak bisa mengantarkan kamu! Aku harus segera sampai di kantor secepatnya. Have fun ya liburannya. Kabari aku, jika kamu mau kembali," ucap Bram sambil melabuhkan kecupan di kening kekasihnya.

Bram langsung melajukan mobilnya meninggalkan apartemen, menuju perusahaannya.

"Gimana ya caranya, agar aku hanya bisa berdua dengannya?"

Bram menepikan mobilnya. Dia hendak menghubungi Inara, menanyakan keberadaan dia saat ini. Namun, Inara tak menjawabnya. Dia sengaja mengabaikan Bram, agar Bram semakin penasaran dengannya.

"Shit! Susah juga menaklukkan ini cewek. Sepertinya, aku harus mencari cara agar Felisa jatuh ke pelukan aku. Agar dia tak menolak aku lagi," rencana licik Bram.

Perasaan Bram menjadi tak karuan. Bram memang bukan seorang pemimpin yang profesional. Jatuh cinta, membuat dia seperti orang tak waras.

Monika sudah sampai di bandara. Rencananya, dia akan melakukan perjalanan ke pulau Dewata Bali. Selingkuhannya sudah menunggu dia sana.

"Untungnya Si Bram percaya saja, kamu mau liburan."

Monika tersenyum. Dia terlihat bahagia. Bersama Romeo, dia selalu merasa bahagia. Tak seperti berada di dekat Bram.

Monika dan Mami Diana berselingkuh dengan orang yang sama. Namun, keduanya tak tahu. Romeo pun tak tahu, kalau mereka berdua saling kenal.

Mereka sudah dalam penerbangan ke Bali. Monika dan Romeo tampak mesra, layaknya pasangan kekasih.

"Semoga saja kamu tak jadi menikah," ucap Romeo.

"Sepertinya, pernikahan kami tetap harus terjadi. Setelah aku mengeruk harta kekayaan Bram, barulah aku meninggalkan dia," jelas Monika.

Padahal, Romeo pun sudah mengajak Mami Diana menikah. Tujuannya pun sama. Sama-sama mengincar harta kekayaan Mami Diana.

Monika dan Romeo sudah sampai di Bali. Mereka langsung menuju hotel, yang sudah dia pesan.

Berbeda halnya dengan kekasihnya yang sedang berbahagia. Bram justru tampak pusing. Keuangan perusahaan sudah mulai kacau. Perusahaan yang dia pegang terancam bangkrut. Sisa perusahaan yang selama ini dijalankan papinya.

Bram baru saja sampai di rumah orang tuanya. Dia langsung mencari keberadaan sang mami.

"Mi, mami!" Bram berteriak memanggil sang mami.

"Kamu ini apa-apaan sih berteriak? Buat kaget saja!"

"Aku ingin bicara sama mami!" pekik Bram.

Keduanya kini sudah berhadapan. Gara-gara uang hubungan Bram dengan sang mami menjadi tak baik.

"Jangan salahkan mami saja dong! Kamu juga jangan terlalu manjakan Monika. Sudahlah Bram, jika dia meminta uang terus. Lebih baik kamu tinggalkan saja dia. Kamu cari wanita lain saja," ujar sang mami.

"Aku bisa apa? Monika tahu, kalau aku yang melenyapkan Inara. Bisa saja dia melaporkan kita ke polisi. Sebenarnya, aku memiliki perasaan dengan wanita lain. Tapi, aku tak bisa terlepas dari Monika. Monika sepertinya sengaja mengambil kesempatan ini," jelas Bram.

Permasalahan mereka semakin rumit, karena Monika mengetahuinya. Bram menyesal, karena membawa serta Monika. Dia juga sudah mulai menyadarinya, kalau Monika hanya ingin menguras uangnya saja.

"Kita harus mencari cara, untuk menyingkirkan Monika dari kehidupan kita!"

"Ya, benar. Aku ingin mengenalkan Mami dengan seorang wanita. Dia sangat cantik dan seksi. Tapi dia menantang aku, untuk mengakhiri hubunganku dengan Monika. Jika menginginkan dia," sahut Bram.

Dengan tak tahu malunya, Mami Diana mengungkap juga keinginannya untuk menikah.

Sungguh ibu dan anak yang kompak!

"Gimana kalau kita buang papi di jalan. Menyusahkan saja. Daripada harus membiayai program pengobatannya," ucap Mami Diana.

Papi Susilo sampai meneteskan air matanya. Dia begitu sedih, karena wanita yang masih berstatus istrinya begitu tega kepadanya.

"Ya, aku setuju! Keuangan perusahaan sedang kacau," sahut Bram tanpa berperasaan.

Gara-gara harta. Hati mereka tertutup!

Mereka langsung eksekusi. Bram langsung menggendong Papi Susilo ke dalam mobil. Mami Diana pun akan ikut bersama Bram.

Mami Diana mengumpulkan semua pekerja di rumahnya.

"Saya peringatkan kepada kalian. Jangan ada yang coba-coba melaporkan kejadian ini! Saya akan buat hidup kalian menderita!" ancam Mami Diana.

Para pekerja turut prihatin. Mereka sedih, karena Papi Susilo sangat baik kepada pekerjanya. Mereka berharap ada orang yang menolong dia.

Mereka sudah dalam perjalanan.

"Selamat tinggal suamiku tercinta! Semoga kamu tenang di alam sana. Maafkan aku. Kehadiran kamu hanya menyusahkan aku saja. Setelah ini, aku akan mengurus perceraian kita. Agar aku bisa menikah dengan laki-laki lain. Hahaha."

Diana terlihat begitu bahagia. Merasa dirinya menang.

Bram menghentikan mobilnya. Kemudian langsung menurunkan papi kandungnya di jalanan sepi.

"Dasar anak durhaka! Semoga Allah menghukum perbuatan kamu terhadap papimu! Kamu tak akan pernah hidup bahagia," ucap Papi Susilo dalam hati. Tangannya mengepal menahan emosi.

Dia semakin yakin Inara tak mungkin kabur. Susilo akan menyelidikinya bila dirinya sudah sedikit pulih!

Comments (3)
goodnovel comment avatar
Al-rayan Sandi Syahreza
semoga saja ada yg menolong papi Susilo kasihan orang sebaik dia harus menderita karena ulah anak istri nya
goodnovel comment avatar
Diajheng
semoga adaorang yang menemukanmu ya pak susiloo dan menyelamatkanmu... para pelayan ga ada yg berani dengan ancaman Diana juga bram
goodnovel comment avatar
Vivo Oke
astaga si Bram dan diana anak dan istri durh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status