Share

Bab. 103

Masih di dalam ruangan vip rumah sakit, Alfian terlihat meringis menahan sakit. Clara mendekatkan tubuhnya duduk di samping Alfian, mencoba menenangkan pria itu dengan cara mengelus pucuk kepalanya.

"Mengapa kamu tidak hati-hati, hah?" sentak Ambar memasang raut marah.

"Saya tergesa-gesa karena mengejar waktu. Jika tidak sampai pada target harian, saya tidak akan mendapatkan bonus. Jika tidak mendapat bonus, lantas darimana kita bisa membayar angsuran ke Bank?!" cetus Alvian dengan kesal.

Ambar mendelikan matanya malas. "Itu kan akibat dari ulahmu sendiri!"

Lelaki yang terbaring di atas ranjang itu menghela nafas panjang. "Seharusnya, Ibu tidak perlu membayar uang ganti rugi kepada Reyfaldi. Lebih baik, biarkan saja aku mendekam di dalam penjara!"

"Ah ..., sudah ... sudah! Tidak pelu membahas hal yang sudah terjadi!" gerutu Ambar.

Tok. Tok. Tok.

"Permisi ...." sapa pria berjas putih yang masuk ke dalam ruang VIP diikui oleh perawat cantik yang mengenakan seragam berwarna putih.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status