Judul: Memadu kasih (Pernikahan kedua suamiku)Season 2.Part: 29.***"Ayah ... aku tidak ingin serumah dengan Kak Arsi lagi. Jadi, Ayah harus memilih! Aku yang pergi, atau Kak Arsi yang pergi," sambung Nisa yang muncul dari belakang.Sontak saja pelukanku dan Ayah terlepas. Kami berdua sama-sama menoleh ke arah Nisa."Apa maksudmu, Nak?" tanya Ayah.Nisa meneteskan air mata. Aku tahu, luka di hati Nisa tentunya sangat dalam."Apa masih kurang jelas, Ayah? Selama ini aku yang selalu mengalah. Namun, sekarang tidak lagi," ucap Nisa dengan suara bergetar.Aku hanya menunduk sedih. Semua memang berawal dari kesalahanku."Nisa, kau dan Arsi sama-sama Putri Ayah, Nak. Bagaimana mungkin Ayah harus memilih?""Tapi, aku sudah tidak mau serumah dengan Kak Arsi. Sepanjang hidupnya hanya ingin menghancurkan aku.""Tidak, Nisa. Itu memang niat burukku dulu, tapi sekarang tidak lagi," sanggahku."Jangan bersandiwara, Kak Arsi! Apa masih kurang Kakak menghinaku selama ini? Padahal kenyataannya aku
Judul: Memadu kasih (Pernikahan kedua suamiku)Season 2.Part: 30.***POV Nisa.Reyhan datang menemuiku. Aku sangat senang, karena kupikir ia akan meminta maaf dan menyadari semua kesalahannya.Aku bersemangat menuju taman, tempat yang Reyhan janjikan untuk bertemu.Sampai di sana, lelaki yang menjadi cinta pertamaku itu terlihat duduk santai dengan setelah celana jeans dan baju kemeja lengan panjang."Hay, Reyhan! Sudah lama?" tanyaku sembari mengukir senyum.Reyhan menatapku serius. Wajahnya begitu tegang hingga akhirnya aku tidak lagi berbasa-basi."Nisa ... sebenarnya aku ingin mengatakan sesuatu padamu," ucapnya lembut.Jantungku berdebar-debar. Entah kenapa firasatku menjadi tidak enak."Katakanlah, Reyhan!" sahutku berusaha tenang.Reyhan meraih tanganku. Ia menggenggam erat, tapi terasa dingin dan berbeda."Nisa ... semua tahu kau baik dan cantik. Kesempurnaan terpancar dari fisikmu, sikapmu, dan juga akhlakmu. Aku mengagumi itu semua darimu, Nisa."Kalimat Reyhan terjeda. Ia
Judul: Memadu kasih (Pernikahan kedua suamikuSeason 2.Part: 31.***POV Arsi.Aku dan Reyhan bergegas mencari keberadaan Nisa. Sepanjang jalan kami telusuri.Hatiku cemas, pikiranku gundah. Tak disangka aku menemukan Nisa tergeletak di tengah jalan sunyi yang jarang ditempuh kendaraan."Rey, lihatlah! Nisa pingsan," ucapku panik.Sontak saja Reyhan berlari mendekati Nisa. Aku pun menyusulnya."Ayo kita bawa ke rumah sakit," ujar Reyhan."Iya, Rey."Aku menelepon Ayah, tak lama kemudian sebuah mobil mewah kami datang. Semua tampak khawatir. Nisa pun dimasukan ke dalam mobil untuk dibawa ke rumah sakit..Di dalam mobil, Ayah tak henti-hentinya meracaukan doa untuk Nisa. Mata tuanya terlihat lelah. Sedangkan Bu Raya tak bicara sama sekali.Lima belas menit berjalan, kami sampai di rumah sakit.Nisa mendapat penangan Dokter terbaik."Putri Tuan hanya terlalu stres. Sebaiknya jangan menambah beban pikirannya lagi. Mental dan ketenangannya terganggu," ucap sang Dokter."Baik, Dok. Terim
Persahabatan yang ternoda.Part: 1***"Mas, Layla! Apa yang sedang kalian lakukan?!" teriak Naomi mendapati suami sedang bermesraan dengan sahabatnya sendiri."Naomi," lirih Layla dengan mata yang berkaca-kaca.Dev hanya terdiam. Mata Naomi sudah basah."Kalian berkhianat?" tanya Naomi bergetar."Dengarkan aku dulu, Naomi!" Layla meraih tangan Naomi."Tidak! Pengkhianat!" teriak Naomi lagi menepis tangan Layla.Naomi berlari sambil menangis, hatinya hancur mendapati suami tercinta sedang berpelukan di sebuah tempat.'Kau jahat Lay.'Sepanjang jalan Naomi mengutuk kebodohannya karena terlalu mempercayai sahabat dan suaminya sering ditinggal berdua.Naomi sampai di rumah, seluruh keluarga Dev sangat terkejut melihat keadaan Naomi yang berantakan. Matanya sembab, rambutnya tak tentu arah."Apa yang terjadi Nak?" tanya Lastri, Ibu mertua Naomi itu."Katakan, Naomi! Apa yang sudah terjadi? Di mana Dev dan Layla?" tanya Sulis pula, yang merupakan Oma dari Dev."Mereka ...." Naomi semakin t
Persahabatan yang ternoda.Part: 2#hancurnya mahligai rumah tangga, bermula dari sini, simak sampai akhir!***Pesta digelar dengan meriah untuk menyambut dua tahun umur pernikahan Dev dengan Naomi.Ucapan selamat serta doa-doa yang baik mereka terima dengan berlimpah dari kerabat serta keluarga yang datang."Sayang kenapa tampak sedih?" Dev melihat mata Naomi berembun."Aku merindukan Layla, Mas!"Tangis Naomi pecah saat menyebut nama Layla. Layla adalah sahabat Naomi di desa. Mereka berpisah semenjak Layla dipinang seorang laki-laki kota. Naomi tidak menyukai suami Layla tersebut, karena merasa laki-laki itu tidak baik untuk Layla.Semenjak pernikahan itu, Naomi tidak pernah lagi mendengar berita tentang Layla."Nanti kita cari tahu sama-sama tentang sahabatmu itu ya, sayang!" Dev mencoba menenangkannya.Setelah pesta usai, Dev dan Naomi kembali beristirahat di kamar. Dev dan Naomi sama-sama seorang dokter. Naomi adalah dokter kandungan, sedangkan Dev dokter umum.Dev menikahi N
Persahabatan yang ternoda.Part: 3. ***Sementara kehidupan Layla sangat bertolak belakang dengan Naomi. Ia diperlakukan bagai pembantu oleh Toni."Layla! Cepat pasangkan sepatu saya!" teriak Toni."Iya, Mas!" Layla berlari dari dapur menuju ruang tengah."Heh, setelah selesai cepat mandi! Saya muak dengan penampilan kusutmu ini!" hardik Toni.Layla wanita yang sangat cantik, tapi sejak menikah dengan Toni penampilannya di rumah sangat berantakan. Toni tidak mempekerjakan pembantu, semua urusan rumah tangga dikerjakan Layla sendiri.Setiap hari Toni membawa gadis belia masuk ke dalam rumah. Toni juga selalu menghabiskan beberapa botol minuman keras setiap harinya.Layla sering menjadi sasaran emosi Toni. Kehidupan rumah tangga Layla sangat menyedihkan, berbeda dengan rumah tangga Naomi.Sementara Dev sedang membuat rencana untuk mengadakan pertemuan kedua dengan Toni dan Layla."Sayang, bagaimana jika kita undang mereka untuk makan malam di rumah!" ujar Dev sambil menyisir rambutnya.
Persahabatan yang ternoda.Part: 4.***Sementara Toni sudah mengusir beberapa wanita yang ia bawa tadi. "Layla, kemari sebentar!" panggil Toni.Layla melangkah mendekati Toni dengan takut-takut."Jangan pernah pasang wajah murungmu itu di hadapanku!" bentak Toni."Maaf," lirih Layla pelan."Malam ini Dokter Dev mengundang untuk makan malam di rumahnya. Kamu berhiaslah sesempurna mungkin!""Sa-saya tinggal di rumah saja, Mas." Layla menolak dengan lembut."Kalau saya bilang bersiap berarti kamu harus ikut!" Toni menghamburkan seluruh botol minuman yang ada di atas meja."Kamu tuh bisanya buat saya naik darah saja!" bentak Toni."Ma-maf, Mas." Layla gemetar ketakutan."Kali ini kau selamat dari pukulan karena akan bertemu dengan keluarga Dokter Dev. Tapi setelah pulang nanti, awas!" ancam Toni.Layla hanya bisa pasrah. Ia kembali ke kamarnya untuk merias diri.Layla menggunakan gaun panjang berwarna merah hati, tubuh idealnya terlihat sempurna dengan balutan gaun itu."Layla! Cepatlah
Persahabatan yang ternoda.Part: 5.***Sementara Toni sudah murka kembali pada Layla. Ia menurunkan Layla di tengah jalan."Jangan lakukan ini, Mas! Saya takut, hari sudah sangat larut malam," lirih Layla memohon."Saya tidak peduli! Jangan harap saya akan iba padamu. Saya tidak akan mengizinkan kau bertemu Naomi lagi!" hardik Toni."Saya akan menurut, Mas! Tolong jangan tinggalkan saya di sini." Layla mulai terisak."Anggap saja ini adalah hukuman, silakan pulang berjalan kaki!"Toni melajukan mobilnya dan meninggalkan Layla.Di sisi lain, Naomi tak bisa tidur. Ia merasa gelisah memikirkan Layla.Dev sudah terbang ke alam mimpi, Naomi duduk termenung di sudut ranjang.Naomi ingin membangunkan Dev, tapi tak tega. Akhirnya ia keluar dari kamar dengan perasaan tak tentu arahnya.Sedangkan Layla menangis di tepi jalan. Para lelaki hidung belang menghampirinya."Eh, ada cewek Bang! Cantik bener, mending kita bawa ke markas saja Bang," ucap salah seorang dari tiga berandalan itu."Mau apa