Share

Hamil

Cristal memberanikan diri mengangkat kepala menatap sang kekasih pun dengan Elvan yang sedari tadi menatap Cristal.

“Jihan, Pa. Jihan hamil.” Sontak sepasang kekasih yang saling pandang pun langsung menoleh bersamaan ke arah Milea.

“Apa, Ma? Jihan hamil?” Tanya Elvan memastikan.

Milea menatap benci ke Putranya sendiri. “Puas kamu menyakiti menantuku sedemikian rupa? Dalam keadaan hamil seperti ini, kamu malah tega-teganya membawa bencana masuk dalam rumah tanggamu yang adem ayem,” cecar Milea.

Pandangannya beralih kepada wanita di sebelah Elvan. “Hei perempuan, aku tanya dan jawab yang jujur. Dari awal kamu berhubungan dengan anakku, apa kamu belum mengetahui jika dia sudah memiliki istri?” Mata Milea melotot ganas membuat nyali Cristal menciut tak berani menatap lawan bicaranya.

“Jawab! Apa kamu tuli?” Milea dengan segala emosinya ingin sekali menyerang perempuan muda itu namun, Tino selalu memegangnya hingga membuat pergerakan Milea terbatas.

“Maafkan saya, Bu. Saya memang sudah mengetahui jika Mas Elvan sudah memiliki istri. Maafkan saya yang menerima kehadiran Mas Elvan dalam hidup saya dan menyakiti istrinya. Saya tidak bermaksud merebut Mas Elvan dari Jihan, kami hanya ingin meresmikan hubungan kami dan meminta restu kepada Bapak, Ibu serta Jihan. Akan tetapi, bila semua menentang, maka saya siap untuk mundur,” ujar Cristal masih menunduk.

Cristal memang wanita baik, dia terpaksa menerima Elvan karena simpati akan cerita pernikahan Elvan. Bagaimana Elvan begitu tersiksa menjalani pernikahannya dengan Jihan. Awal mula pertemuan mereka kala Elvan melakukan meeting disalah kantor di Tangerang milik keluarga Difran dimana omset penjualan sedang menurun.

Elvan bertemu dengan Cristal yang ternyata bekerja di bawah naungan perusahaan Difran corp. Cristal menjabat sebagai Manager di salah satu divisi tempat Elvan menjabat sebagai CEO. Setelah perkenalan itu, Elvan tertarik dengan jati diri Cristal yang mandiri dan tekun dalam bekerja. Wanita itu tidak pernah mengeluh menghadapi permasalahan sulitnya hidup demi membantu perekonomian keluarga.

Perempuan sederhana dengan segala ketangguhan yang dimiliki oleh Cristal membuat Elvan kagum dan ingin mengenal lebih jauh. Semakin hari hubungan keduanya semakin dekat dan nyaman satu sama lain, hingga pernyataan perasaan keduanya tidak dapat disembunyikan lagi.

Elvan menyatakan cinta kepada Cristal yang langsung ditanggapi positif oleh perempuan itu. Dalam kurun waktu tiga bulan saja, Elvan memantapkan hati untuk melamar Cristal. Cristal yang sejak menjadi kekasih Elvan, dipindah tugas menjadi sekertaris pribadi Elvan, sehingga hubungan mereka semakin erat tak terpisahkan. Dari pihak keluarga Cristal menerima setelah Elvan meyakinkan kekasih beserta kedua orang tua Cristal agar mau menerima dirinya.

Dan hari ini, Elvan baru mengutarakan keinginannya terhadap keluarga dan juga Jihan. Baginya, Jihan tidak terlalu penting untuk meminta ijin menikah lagi. Restu orang tualah paling dibutuhkan menurut Elvan.

Tadinya dia mengira bisa meyakinkan kedua orang tua dan Jihan agar memperbolehkan poligami, akan tetapi siapa sangka justru penolakan yang dia terima. Hati Elvan sakit ketika melihat air mata mengalir di wajah Cristal, netranya tidak pernah putus dari Cristal.

Wanita itu berdiri, menoleh kepada sang kekasih. “Mungkin kita memang tidak berjodoh, tidak baik memaksakan kehendak dan mengedepankan ego. Orang tuamu benar, tidak seharusnya kamu menghadirkan orang ketiga dalam pernikahan kalian. Aku mundur, hubungan kita selesai sampai di sini saja. Assalamualaikum.” Cristal segera keluar dari rumah mewah dan berlari sekencang mungkin agar Elvan tidak bisa mengejarnya.

Elvan yang tahu itu jelas hendak menyusul sang kekasih, namun Milea segera mencegah pergerakan Elvan. Wanita paruh baya itu tidak habis pikir dengan kelakuan sang Putra, wanita yang hanya sebagai selingkuhan malah dikejar, sedangkan dengan Jihan yang jelas istrinya justru dibiarkan pulang sendirian.

“Mau kemana, kamu? Dasar tidak punya otak kamu, ya! Lihat ini, istrimu sedang hamil, tapi apa yang kamu lakukan? Kamu malah membawa duri dalam rumah tangga kalian.”

“Ma, aku harus mengejar Cristal, Ma.”

“Kenapa kamu tidak punya malu sama sekali dengan statusmu, Elvan! Jadilah pria sejati, bukan pengecut seperti ini? Apa kamu pikir, hidup poligami itu mudah? Hidup poligami itu tidak asal menikah, kamu harus bisa adil pada keduanya. Adil bukan berarti dalam hal materi, tapi kamu harus bisa adil juga dalam mencintai keduanya. Sekarang Papa tanya, apa kamu bisa mencintai Jihan, juga?”

Tino menghela nafas berat sebelum melanjutkan. “Dari apa yang Papa saksikan tadi, Papa saja sudah bisa menebak jika kamu nantinya akan berat sebelah. Dalam hubungan poligami, akan membawa keberkahan saat kamu bisa adil dan tidak mendzolimi salah satunya. Akan tetapi, jika kamu menyakiti salah satu pasanganmu, maka nerakalah jaminan untukmu. Satu hal yang perlu kamu tahu, hati wanita akan selalu tersakiti dengan keberadaan wanita lain dalam rumah tangganya.” Tino menyandarkan tubuhnya ke punggung sofa.

“Jika kamu percaya diri bisa melakukan itu, silahkan saja. Mungkin Cristal mau menerima dirinya menjadi yang kedua, tapi tidak menjamin dia pun akan kuat berbagi tubuh suaminya dengan wanita lain. Lambat laun dia pun akan berontak dan pasti ingin menjadi satu-satunya. Seharusnya kamu bisa memikirkan ini semua sebelum membawa atau menjalin hubungan dengan wanita itu lebih dahulu.

Papa tidak pernah mengajarimu untuk menyakiti hati wanita lain, Elvan. Papa selalu mengajarkan kamu untuk selalu menjaga, melindungi dan memberi cinta suci pada wanita layaknya Papa yang begitu menjaga Mamamu. Papa rasa keputusan Cristal meninggalkanmu adalah keputusan yang tepat. Papa tahu Cristal wanita yang baik dengan menyadari kesalahannya sebelum terlambat. Sekarang, tugas kamu untuk memperbaiki diri dan mencoba menerima Jihan sepenuh hati sebagai istri serta calon Ibu dari anakmu kelak. Jangan sakiti dan kecewakan dia lagi.” Tino berdiri sembari menggandeng tangan Milea.

“Pulanglah dan temui istrimu, minta maaflah atas apa yang terjadi hari ini. Papa tidak ingin ada perceraian diantara kalian. Jika sampai kamu berani menceraikannya, maka kamu akan tahu apa yang bisa Papa lakukan padamu dan wanita kesayanganmu itu,” ancam Tino sebelum meninggalkan Elvan yang bergeming meresapi setiap kata-kata Tino.

Setelah kedua orang tuanya menghilang bersama bayangannya, Elvan beranjak keluar rumah. Saat ini dia sendiri bingung harus pergi kemana. Pulang atau menemui Cristal, dia sendiri butuh waktu memikirkan semuanya. Bisakah dia meninggalkan Cristal? Wanita yang sangat dia cintai. Bersamanya, Elvan seperti menemukan kehidupan yang sebenarnya.

Cristal telah membawa warna yang indah dibanding saat bersama dengan Jihan. Elvan sudah tentu akan lebih memilih kehilangan Jihan dari pada Cristal, dia tidak akan bisa hidup tanpa Cristal. Pria itu sadar sesadar-sadarnya bahwa cintanya salah penempatan. Seharusnya dia melabuhkan rasa itu hanya untuk Jihan bukan gadis lain yang jelas akan membawa petaka baginya.

"Apapun yang terjadi, q akan tetap menikahimu Cristal."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status