Beberapa saat kemudian Azalea pun pulang dari rumah sakit namun, ia masih tetap harus berobat jalan untuk menyembuhkan luka-luka di tubuhnya yang masih meninggalkan bekas.
Momy El tak membiarkan Azalea sendiri karena ia tak pernah mempercayai siapapun. Wanita itu pun memberikan dua penjaga khusus untuk menjaga Azalea. Mereka akan mengikuti ke manapun Azalea pergi kecuali kamar mandi.
Dua bodyguard itu terus mendampingi Azalea. Sampai ia benar-benar tak bisa bergerak sama sekali. Mereka tak bisa di goda olehnya. Dani dan Ali sangat patuh pada Momy El. Dua laki-laki itu yang paling setia padanya. Bahkan nyawa mereka pun akan mereka berikan pada wanita gendut itu.
Mereka berdua benar-benar tak bisa ditipu atau dibodohi sama sekali sampai Azalea pun pasrah. Hampir setiap hari selama berobat jalan dua bodyguard itu selalu siap siaga menjaganya. Sampai tak ada yang berani pada Azalea.
Melihat tubuh Dani dan Ali yang besar dan juga kekar membuay siapa saja yang melihatnya takut. Badannya berotot dengan tinggi diatas rata-rata. Keduanya memiliki tinggi sekitar 180 cm sedangkan Azalea sangat kecil. Sampai bisa mengangkatnya dengan satu tangan saja. Gadis mungil itu hanya bisa menelan salivanya saat melihat dua pria bertubuh kekar itu. Benar-benar tak bisa berbuat apa-apa lagi dan hanya bisa menghembuskan napas panjang.
Setiap Azalea melangkah mata mereka selalu memperhatikannya. Bahkan sampai WC pun mereka mengikuti tak hanya di depan namun, di belakang juga. Dua bodyguard itu seperti bisa membaca apa yang Azalea pikirkan. Setiap ada jalan salah satu dari mereka pun bisa menemukannya.
Apa pun yang Azalea lakukan tak pernah membuat Dani ataupun Ali meninggalkannya sendirian. Sudah berbagai cara ia lakukan untuk mendapatkan kebebasannya namun, tak bisa.
Keyra pun mendekati Azalea karena melihat wajahnya yang kusut.
"Kamu kenapa?" tanyanya sambil tersenyum.
Azalea melihat Keyra dengan tatapan malas.
"Aku sarankan kamu tak berusaha untuk melarikan diri kecuali ada laki-laki yang sanggup membayar hutangmu pada Momy El baru kamu akan bebas," ucap Keyra sambil tersenyum.
"Apakah aku benar-benar tak bisa bebas?" tanyanya sendiri.
"Itu tergantung sikapmu. Jika kamu bisa bersikap baik maka posisimu akan aman semakin kamu melawannya kamu akan berakhir di penjara," jawab Keyra lagi.
Azalea pun menghembuskan napas panjang. Sebenarnya ia tak suka dengan pekerjaan ini yang berlainan dengan hati nuraninya. Tapi, mau bagaimana lagi sekarang ia benar-benar terjebak jika ia memaksa untuk melarikan diri bisa dipastikan nyawanya yang akan terancam jika tak tewas di tangan wanita gendut itu ia akan masuk penjara.
Keyra tersenyum masam setelah itu beranjak bangun. Azalea masih saja melamun memikirkan apa yang diucapkan Keyra. Usianya tak beda jauh dengan Azalea namun, ia sudah dipercaya oleh Momy El untuk menangani urusannya malahan tak ada yang berani padanya walaupun usianya lebih muda.
Pandangan mata Dani mengikuti ke mana Keyra pergi. Entah kenapa dia selalu bergetar saat melihat wanita itu. Rasa di dalam hatinya benar-benar membuatnya tak kuasa untuk menahan hatinya sendiri. Laki-laki itu pun melangkah namun, langkahnya terhenti saat melihat majikanya.
Dani pun berbalik meninggalkan keduanya berbicara majikan sudah tau hubungannya dengan Keyra. Wanita itu tak masalah dengan hubungan mereka malahan tak peduli. Baginya uang dan uang yang mengalir terus ke kantongnya itu saja tak ada yang lain. Asalkan menguntungkannya yang lain tak ia pedulikan.
"Bagaimana?" tanya Momy El saat wanita itu menghampiri Keyra.
"Beres, Momy," jawab Keyra sambil tersenyum.
"Tunggu hadiah dari ku nanti karena kerjamu bagus," ucapnya meninggalkan Keyra.
Keyra pun tersenyum.
Setelah wanita gendut itu pergi seseorang menarik tangan Keyra dan masuk kamar kosong di sebelahnya. Keyra pun memeluk Dani. Ia sangat merindukannya. Keduanya jatuh cinta tanpa sengaja. Dani pun mulai mencium bibir Kayra dengan sangat lembut. Karena harus menjaga Azalea membuat mereka berdua harus berpisah tak melakukan hubungan fisik.
Rasa rindu itu sudah menggebu di dalam hatinya. Begitu juga Kayra merindukan sentuhan dari laki-laki yang ia cintai. Perlakuan yang Dani berikan padanya sangatlah lembut. Dengan Dani, Keyra merasakan menjadi wanita yang baik jauh dari kenyataan yang sebenarnya.
Keyra merasakan rasanya dicintai. Dani tak pernah memandang Keyra dengan pandangan kotor ataupun menghina. Walaupun tubuh Dani besar dan kuat namun, saat bersama Keyra dia seorang laki-laki yang begitu romantis dan juga kekanak-kanakan jauh dari asumsi orang yang pikirkan tentang Dani.
Kini keduanya pun melepaskan rindu dengan melepaskan hasrat mereka masing-masing. Saling menyatu dalam ikatan cinta yang miliki. Keduanya merasakan perasaan yang orang normal rasakan. Jika saja Keyra bukan seorang wanita malam dan Dani bukan seorang bodyguard dari seorang mucikari mungkin keduanya bisa menikah dan hidup bahagia.
Momy El meminta uang dengan jumlah yang sangat banyak untuk bisa melepaskan Keyra. Dani tak sanggup walaupun ia bekerja seumur hidupnya tak akan cukup untuk membayar harga yang begitu mahal. Keduanya pun sadar tak mungkin bisa melarikan diri.
Maka dari itu selama rasa cinta itu ada keduanya akan bertahan. Menjadi apa pun yang wanita itu minta asalkan Keyra dan Dani bisa bersama lagi. Sepasangan kekasih itu tak mempunyai harapan untuk memperjuangkan cintanya. Jadi lebih baik seperti ini.
Bisa melihatnya setiap hari menjadi kebahagiaan untuk Keyra dan Dani. Keduanya merasakan cinta saat siang hari dan saat malam Keyra milik orang lain. Dani sudah berjanji tak akan menganggu pekerjaan Keyra saat malam hari. Karena jika Dani ikut campur maka wanita gendut itu tak akan segan-segan untuk menghabisi Keyra.
Dani tau, Momy El itu tak akan main-main dengan ucapannya. Walaupun dia wanita dia lebih kejam dari seorang iblis. Apa yang ia katakan itu benar jika dia ingin melakukannya. Dia akan menghabisi siapa saja yang sudah tak menguntungkannya karena baginya semua hanya barang saja tak ada yang berati sama sekali.
Demi menjaga Keyra, dengan terpaksa Dani mengikuti semua keinginan dari wanita gendut itu apa pun itu yang paling penting Keyra aman dan hidup tenang walaupun itu berlawanan dengan hati nuraninya.
Entah berapa lama keduanya bertempur mengeluarkan hasratnya. Beberapa kali Keyra mendesah merasakan semua sentuhan dari Dani. Keyra benar-benar mengila itu karena Dani terus saja menggempur secara terus-menerus.
Dani benar-benar puas dengan pelayanan dari Keyra. Tak hanya satu kali mereka bertempur sampai beberapa kali keduanya menyatu dalam cinta yang membara. Suasana semakin panas tak kala siang itu dalam pertempuran yang begitu sengit tak ada yang mau mengalah untuk memberikan kepuasan satu sama lain dalam hasratnya yang begitu membara dalam hati keduanya begitu terasa indah.
Bersambung
Dengan terpaksa Adiko pun menyetujui syarat pembebasannya. Karena tak ingin suaminya di sel tahanan. Yesi pun sengaja membayar polisi agar bisa bersama Adiko si kantor polisi untuk menemaninya satu malam ini."Kamu pulang sendiri?" tanya Anggra saat melihat Ardyan sendiri."Iya Kak, ibu bersih keras tak mau pulang. Dia ingin menemani Om Adiko," jawab Ardyan kesal."Jadi kasusnya bagaimana?""Yah, bebas bersyarat saya sudah meminta bantuan pengacara untuk membantu Om Adiko. Tapi, tetap saja karena Om Adiko memang bersalah dalam kasus ini," jawab Ardyan kesal."Karena itu setelah menikah kamu jangan biarkan Tari di sini," ungkap Anggara tiba-tiba."Oh iya, kenapa kakak selalu melarang Tari untuk tinggal di sini? Aku penasaran saja?""De, kakak sangat mengenal Adiko seperti apa? Dia seseorang yang li
Kayra membasuh wajahnya dengan air di wastafel. Ia tak menyangka kalau ia akan bertemu kembali dengan Anggara.Awalnya ia tak pernah menyadari perasaannya karena ia sendiri mencintai laki-laki lain walau hubungannya pun kandas dengannya."Kenapa malah seperti ini?" tanyanya sendiri.Wanita itu pun menatap wajahnya di cermin. Di kota ini tak ada yang tau masa lalunya. Karena Kayra sudah meninggalkannya di kota itu sebelum ia memutuskan untuk tinggal di sini. Ia sudah tak memakai nama itu lagi.Kayra sudah memakai nama aslinya yaitu Nindya Rahayu. Saat seseorang memanggilnya dengan nama Kayra, entah kenapa ia tak menyukainya.Nama itu sesuatu hal yang menurutnya sangat menjijikan karena dengan nama itu ia menjual dirinya.Tanpa sadar ia pun meneteskan air matanya dan kembali membasuh wajahnya dengan air.
"Saya perhatian kamu selalu memperhatikan Dokter Mulan?" tanya Anggra pada laki-laki yang ada di depannya."Ma-maafkan saya, Mas! Jika itu sangat menganggu hubungan kalian saya tak akan memperhatikan Dokter Mulan lagi," jawabnya serius.Anggara mengerutkan keningnya. "Sepertinya wajahmu tak asing? Mirip-mirip siapa yah?" balik tanyanya.Sekarang giliran laki-laki ini yang mengerutkan keningnya."Wajah kamu itu mirip Surya Gumilang!""Surya Gumilang memang ayah saya Mas! Saya putra bungsu Surya Gumilang, Alinaru Gumilang.""Pantas saja wajahmu tak asing. Saya diundang ke pesta pernikahan Kakakmu Serin dan Barca, satu tahun yang lalu kalau enggak salah.""Rupanya Mas mengenal keluarga saya dengan baik.""Yah, saya dan ayahmu pernah menjalin kerja sama dalam satu proy
Anggara masih mengikuti mobil yang ada di depannya dan ternyata menuju rumah sakit yang sama seperti tujuannya. Laki-laki itu pun menggelengkan kepalanya ternyata tujuannya sama.Ia melihat sekitar dan mulai mencari wanita yang ada di dalam mobil yang ia ikuti tadi."Ke mana dia pergi? Cepat sekali menghilangnya," gumamnya sendiri.Anggara pun melangkah memasuki rumah sakit. Semenjak Ayahnya memberikan saham rumah sakit padanya, membuatnya harus sering bolak-balik ke rumah sakit."Kak Anggra, sudah di tunggu di ruang meeting," ucap Mulan adik dari ayah kandungnya satu ayah beda ibu."Yah, sudah kumpul semua?""Ada beberapa yang sudah hadir.""Kamu, mau ke mana?" tanyanya karena berjalan berlawanan arah."Aku mau meriksa pasien."
Suara ketukan pintu pun membuyarkan semuanya yang sedang sarapan bersama. Semuanya saling melihat tak tau siapa yang datang?"Tamu siapa sih? Pagi-pagi sudah bertamu!" seru Yesi menggerutu karena ini terlalu pagi untuk berkunjung."Maaf, Nyonya di luar ada dua polisi mencari Pak Adiko," ucap Maid yang membuka pintu rumahnya."Polisi? Mau apa mereka?" tanyanya sendiri beranjak bangun dari tempat duduknya.Seketika wajah Adiko pun pucat pasi. Begitu istrinya pergi, ia juga buru-buru pergi dari sana. Terlihat Anggara dan Ardyan saling melihat yang terlihat bingung itu Ardyan karena ia tak tau masalahnya apa?Yesi pun berjalan ke arah pintu terlihat dua polisi sudah berdiri di depan pintu."Ada apa Pak, mencari suami saya?" tanya Yesi bingung."Bapak Adiko nya ada? Ada pelaporan terhadap Bapak Adiko,
Juan sudah memperbolehkan Amaya untuk pulang. Santi membereskan barang-barang yang ada di ruang Amaya.Wajah Santi terlihat sedih karena setelah ia keluar dari rumah sakit ia dan putrinya Tan tau akan tinggal di mana?Amaya memperhatikan kesedihan dari wajah Santi."Ibu, jangan sedih harusnya Ibu senang karena aku akan pulang!" seru Amaya."Pulang ke mana? Kita sudah tak punya apa-apa? Akan tinggal di mana Kita," jawab Santi berkaca-kaca merasa sangat sedih.Sebenarnya Amaya tak tega tapi, mau bagaimana lagi? Ia tak mau tinggal di sini terus-menerus. Jika di sini, tak hanya biaya saja yang terus membengkak ia juga akan merasa sakit tak sembuh-sembuh.Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Amaya dan Santi yang langsung menoleh ke arah pintu.Juan pun membuka pintu. "Kalian sudah siap?" tanyanya.
Amaya terus saja melakukan terapi psikologi untuk dirimu sendiri dan itu benar-benar ampuh membuat dirimu merasa rileks dan tenang.Secara berkala keadaannya mulai membaik. Rasa sakit kepala yang selalu ia derita pun secara perlahan sudah tak terasa sakit.Juan memeriksa kondisi Amaya hari ini dan dokter muda ini pun tersenyum."Kondisimu sekarang cukup baik jika seperti ini besok atau lusa bisa pulang," ucap Juan tersenyum."Benarkah?" tanyanya sumeringah.Saat ini tak ada yang membuatnya bahagia selain pulang. Akan tetapi, seketika wajah pun murung.Dokter Juan memperhatikan ekspresi Amaya yang seketika berubah."Kamu kenapa? Bukankah harusnya kamu senang pulang ke rumah?" tanya Juan penasaran masih memperhatikan Amaya."Entahlah, apakah aku punya rumah?" balik tanya A
Berkat penanganan dokter, Azalea pun bisa pulang cepat. Beberapa luka di wajahnya sudah mulai sembuh.Kali ini Glen tak akan meninggalkan istrinya lagi sekalipun itu rapat penting. Ia akan melakukannya di rumah.Karena kejadian ini juga beberapa karyawan di perusahaannya mulai bergosip dan mereka mulai mencari tau masa lalu dari istri Glen."Apa tak berlebihan aku dikawal bodyguard?" tanya Azalea pada suaminya karena Glen merekomendasikan beberapa orang untuk menjaganya."Tidak, Sayang ... aku tak mau jika sampai kejadian ini terulang lagi. Aku tak akan tenang," jawab Glen khawatir.Azalea tersenyum. "Ini terlalu berlebihan aku kan bersamamu di rumah kenapa bodyguardnya sebanyak ini?""Sudahlah, Ratuku kamu menurut yah ini demi kebaikanmu," ucap Glen sembari mengecup keningnya.Azalea menghembus n
Glen pun menelpon seseorang untuk menyelidiki semua gerak-gerik Adiko. Ia ingin mengetahui apa yang akan pria itu lakukan setelah ini?Setelah hampir tiga jam ia tertidur. Azalea pun sadar."Sayang, bagaimana kandunganku?" tanyanya pelan."Anak kita baik-baik saja, Sayang. Kamu tak perlu khawatir! Aku tak akan membiarkan dia hidup dengan tenang setelah apa yang dia lakukan padamu," jawab Glen dengan marah yang begitu besar.Azalea menghembus napas panjang. Merasa lega karena janin dalam kandungannya selamat. Tiba-tiba saja air matanya keluar lagi."Sayang, kamu kenapa?" tanya Glen sembari mengusap air matanya."Dia yang menyakitiku dulu, Mas ...! Karena dia aku merasakan rasa sakit yang teramat sangat saat semuanya di renggut olehnya," tutur Azalea mengingat kembali rasa sakit yang tak pernah bisa ia lupakan.