Share

Kehilangan

last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-02 06:58:51

Azalea tak bisa berlari lagi saat pria tua itu mulai merobek secara paksa sampai benar-benar polos. Gadis tersebut benar-benar terpojok tak bisa lari lagi karena pria itu memegang erat tubuhnya tak hanya itu saja mulut gadis tersebut pun disumpal kain sampai tak bisa berteriak sama sekali. 

Gadis tersebut hanya bisa menangis tak tau harus minta tolong pada siapa lagi. Sungguh Azalea sangat ketakutan sekali tak tau harus bagaimana? Yang bisa gadis itu lakukan hanya pasrah saja. 

Pria tersebut benar-benar tak tahan lagi dengan tubuh mungilnya yang tergeletak tak berdaya. Pria itu pun mulai membuka resleting celananya dan memasukan senjatanya pada benteng pertahanan gadis itu secara kasar. 

Dengan sekali masuk ia berhasil masuk sampai membuat Azalea merasakan sakit yang tak tertahankan  di bagian area sensitifnya ia benar-benar tak bisa memberontak ketika pria itu terus menghantamnya beberapa kali. Darah segar sudah keluar dari area sensitifnya namun, pria itu tak prduli sama sekali. Ia menikmati semuanya dengan sangat bahagia dan sangat puas. Merasakan kembali gairah bercinta di usia senjanya. 

Pria tua itu pun melepaskan senjatanya karena malam ini ia benar-benar puas. Ia pun merapihkan celananya kembali dan mengambil kain dari mulut gadis yang sudah ia ambil hartanya. 

Azalea tak berhenti menangis ia tak menyangka kalau pekerjaan yang mereka tawarkan seperti ini. Pria itu pun menaburkan puluhan uang kertas pada tubuh Azalea dan melangkah pergi meninggalkannya dalam keadaan masih polos dan juga berlumuran darah. 

Ia terus saja menjerit-jerit sampai terdengar ke luar kamarnya. Ia melempar semua uang itu. Rasanya ia sudah kehilangan segalanya. Dunianya benar-benar hancur dalam sekejap ia kehilangan semuanya. 

Tak ada yang datang lagi ke kamarnya setelah pria tua itu. Ia menunduk sambil menangis tak ada harapan lagi benar-benar merasa terhina sama sekali. Wanita itu sudah menipunya. Sekarang dalam pikirannya bagaimana cara ia kabur dari tempat laknat ini ia tak mau di sini. 

Azalea pun beranjak bangun dan membereskan uang yang berserah di lantai ia akan pergi dengan uang itu yang ia anggap sebagai kebebasannya ia tak mau terhina dengan seperti ini. 

Ia pun beranjak bangun dan melangkah menuju kamar mandi. Dengan kasar ia mengosok seluruh tubuhnya yang membuatnya jijik dan terhina. Ia benci saat pria tua itu menciumi seluruh tubuhnya dengan mulut kotornya. 

Lagi-lagi air matanya tak berhenti keluar ia terus saja memukul seluruh tubuhnya sendiri. Ia pun berjongkok membiarkan air dari shower terjatuh ke pada tubuhnya rasanya ia ingin mati saja. 

Wanita yang baru beranjak dewasa ini benar-benar tak kuat menghadapi semua cobaan ini rasanya ia tak sanggup menatap dunia lagi. Dunianya begitu hancur seketika. Ia ingin mati saja tak mau berada di sini benar-benar tak mau berada di neraka ini. 

Seluruh tubuhnya sudah menggigil darah terus saja keluar dari area sensitifnya tak hentinya tak hanya dari sana namun, dari kepala juga karena ia menjeduk-jedukan kepalanya ke tembok tak hanya itu saja seluruh tubuhnya ia lukai dengan menggaruk-garuknya dengan kuku-kukunya sampai membekas cakaran-cakaran di seluruh tubuhnya.  Sampai ia tak sadarkan diri.

***** 

Entah bagaimana caranya Azalesudah berada di rumah sakit lagi di kota tempatnya berada. Samar-samar ia membuka matanya ia berharap sudah mati namun, saat melihat wanita gendut itu ia masih berada di dunia ini. 

"Berani sekali kamu melakukan ini. Bila seperti ini hutang akan bertambah banyak? Aku sudah mengeluarkan banyak uang untukmu sekarang uang yang kau hasilkan malah dipakai untuk biaya rumah sakit," bentaknya murka. 

Azalea terdiam tak mau mendengarkan sama sekali ucapan manis wanita tua ini. Ia benar-benar muak dalam pikirannya sekarang ia harus kabur dari sini. 

Wanita gendut itu terus saja mengomel tanpa henti sampai membuat telinganya panas. Untuk sekarang ia akan di sini lagi. Sekali lagi ia lolos dari Kematian. Azalea menangis lagi ia tak suka dengan rencana Tuhan selalu memberikan kesempatan untuk ia hidup lagi karena ajalnya masih tak mau menjemputnya. 

Harusnya ia mati saja terpatuk ular saat itu dari pada harus menahan penghinaan ini lagi. Ia sudah kehilangan segalanya tak tersisa sama sekali benar-benar tak ada harganya lagi. 

Azalea tak mau mendengarkan ucapannya lagi tak mau ia harus melarikan diri. Dalam keadaan masih lemah ia pun beranjak bangun. Ia melepaskan semua selang yang menempel di tangannya. Ia harus kuat untuk pergi dari sini. 

Azalea hanya memikirkan untuk kabur dan kabur tak ada yang lain. Ia harus keluar tak peduli mau jadi apa di luar sana yang penting ia harus keluar dari neraka yang sudah merenggut segalanya dari hidupnya. 

Saat ia akan melangkah seseorang membuka pintu ruangannya. 

"Mau ke mana kamu?" 

"Aku tak mau di sini?" 

Wanita itu membawa surat perjanjian antara ia dan wanita itu yang sudah ia tanda tangani lengkap dengan materai dan menunjukannya pada Azalea. 

"Lihat ini semua sudah tertulis di sini! Jika kamu melanggar kamu akan masuk penjara?" 

"Lebih baik aku masuk penjara!" 

"Pilihan yang bodoh! Kamu tak hanya akan masuk penjara tapi, kamu pun harus membayar denda yang cukup banyak. Aku yakin orang sepertimu tak akan sanggup untuk membayarnya bahkan nyawamu saja tak akan cukup." 

"Sekarang apa mau mu?" tanyanya dengan derai air mata yang terus saja mengalir di pelupuk matanya. 

Azalea benar-benar tak menyangka ia terjebak dengan semua ini. Bila seperti ini ia tak akan bisa kabur sama sekali. 

Wanita gendut itu menyeringai. "Kamu hanya tinggal duduk manis dan melayani semua pelanggan yang datang. Hasilkan uang sebanyak-banyaknya sampai kamu bisa membayar hutangmu padaku jika semua hutangmu sudah terbayar maka aku akan melepaskanmu." 

"Kamu tak bohong! Berapa lama aku harus bekerja denganmu!" 

"Semakin cepat semakin baik." 

"Baiklah jika itu mau mu aku ikuti semua yang ada di surat perjanjian itu," ucapnya sembari meneteskan air matanya. 

"Akhirnya kamu menurut juga setelah ini kamu harus ke dokter kulit. Tubuhmu harus indah dan cantik. Aku tak suka dengan bekas cakaran itu. Selama kamu masa penyembuhan kamu tak akab melayani laki-laki manapun!" 

Azalea mengangguk dan menghapus air matanya. Sebenarnya ini hanya siasat saja ia masih berniat untuk melarikan diri dari tempat laknat dan terkutuk ini. Wanita itu masih memikirkan cara untuk kabur dan benar-benar keluar dari sini. Ia tak mau berada di sana sekalipun ia akan menghasilkan banyak uang tapi, ia akan terus merasa bersalah pada dirinya sendiri. Ia tak mau terhina seperti ini tak mau hidup berpura-pura ia baik-baik saja seperti ini hati nuraninya menolak pekerjaan seperti ini. 

Bersambung....


Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Wanita Malam   Bebas

    Dengan terpaksa Adiko pun menyetujui syarat pembebasannya. Karena tak ingin suaminya di sel tahanan. Yesi pun sengaja membayar polisi agar bisa bersama Adiko si kantor polisi untuk menemaninya satu malam ini."Kamu pulang sendiri?" tanya Anggra saat melihat Ardyan sendiri."Iya Kak, ibu bersih keras tak mau pulang. Dia ingin menemani Om Adiko," jawab Ardyan kesal."Jadi kasusnya bagaimana?""Yah, bebas bersyarat saya sudah meminta bantuan pengacara untuk membantu Om Adiko. Tapi, tetap saja karena Om Adiko memang bersalah dalam kasus ini," jawab Ardyan kesal."Karena itu setelah menikah kamu jangan biarkan Tari di sini," ungkap Anggara tiba-tiba."Oh iya, kenapa kakak selalu melarang Tari untuk tinggal di sini? Aku penasaran saja?""De, kakak sangat mengenal Adiko seperti apa? Dia seseorang yang li

  • Wanita Malam   Rasa Yang Tertinggal

    Kayra membasuh wajahnya dengan air di wastafel. Ia tak menyangka kalau ia akan bertemu kembali dengan Anggara.Awalnya ia tak pernah menyadari perasaannya karena ia sendiri mencintai laki-laki lain walau hubungannya pun kandas dengannya."Kenapa malah seperti ini?" tanyanya sendiri.Wanita itu pun menatap wajahnya di cermin. Di kota ini tak ada yang tau masa lalunya. Karena Kayra sudah meninggalkannya di kota itu sebelum ia memutuskan untuk tinggal di sini. Ia sudah tak memakai nama itu lagi.Kayra sudah memakai nama aslinya yaitu Nindya Rahayu. Saat seseorang memanggilnya dengan nama Kayra, entah kenapa ia tak menyukainya.Nama itu sesuatu hal yang menurutnya sangat menjijikan karena dengan nama itu ia menjual dirinya.Tanpa sadar ia pun meneteskan air matanya dan kembali membasuh wajahnya dengan air.

  • Wanita Malam   Bertemu Kembali Bagian 2

    "Saya perhatian kamu selalu memperhatikan Dokter Mulan?" tanya Anggra pada laki-laki yang ada di depannya."Ma-maafkan saya, Mas! Jika itu sangat menganggu hubungan kalian saya tak akan memperhatikan Dokter Mulan lagi," jawabnya serius.Anggara mengerutkan keningnya. "Sepertinya wajahmu tak asing? Mirip-mirip siapa yah?" balik tanyanya.Sekarang giliran laki-laki ini yang mengerutkan keningnya."Wajah kamu itu mirip Surya Gumilang!""Surya Gumilang memang ayah saya Mas! Saya putra bungsu Surya Gumilang, Alinaru Gumilang.""Pantas saja wajahmu tak asing. Saya diundang ke pesta pernikahan Kakakmu Serin dan Barca, satu tahun yang lalu kalau enggak salah.""Rupanya Mas mengenal keluarga saya dengan baik.""Yah, saya dan ayahmu pernah menjalin kerja sama dalam satu proy

  • Wanita Malam   Bertemu Kembali

    Anggara masih mengikuti mobil yang ada di depannya dan ternyata menuju rumah sakit yang sama seperti tujuannya. Laki-laki itu pun menggelengkan kepalanya ternyata tujuannya sama.Ia melihat sekitar dan mulai mencari wanita yang ada di dalam mobil yang ia ikuti tadi."Ke mana dia pergi? Cepat sekali menghilangnya," gumamnya sendiri.Anggara pun melangkah memasuki rumah sakit. Semenjak Ayahnya memberikan saham rumah sakit padanya, membuatnya harus sering bolak-balik ke rumah sakit."Kak Anggra, sudah di tunggu di ruang meeting," ucap Mulan adik dari ayah kandungnya satu ayah beda ibu."Yah, sudah kumpul semua?""Ada beberapa yang sudah hadir.""Kamu, mau ke mana?" tanyanya karena berjalan berlawanan arah."Aku mau meriksa pasien."

  • Wanita Malam   Pelaporan

    Suara ketukan pintu pun membuyarkan semuanya yang sedang sarapan bersama. Semuanya saling melihat tak tau siapa yang datang?"Tamu siapa sih? Pagi-pagi sudah bertamu!" seru Yesi menggerutu karena ini terlalu pagi untuk berkunjung."Maaf, Nyonya di luar ada dua polisi mencari Pak Adiko," ucap Maid yang membuka pintu rumahnya."Polisi? Mau apa mereka?" tanyanya sendiri beranjak bangun dari tempat duduknya.Seketika wajah Adiko pun pucat pasi. Begitu istrinya pergi, ia juga buru-buru pergi dari sana. Terlihat Anggara dan Ardyan saling melihat yang terlihat bingung itu Ardyan karena ia tak tau masalahnya apa?Yesi pun berjalan ke arah pintu terlihat dua polisi sudah berdiri di depan pintu."Ada apa Pak, mencari suami saya?" tanya Yesi bingung."Bapak Adiko nya ada? Ada pelaporan terhadap Bapak Adiko,

  • Wanita Malam   Amaya Sembuh

    Juan sudah memperbolehkan Amaya untuk pulang. Santi membereskan barang-barang yang ada di ruang Amaya.Wajah Santi terlihat sedih karena setelah ia keluar dari rumah sakit ia dan putrinya Tan tau akan tinggal di mana?Amaya memperhatikan kesedihan dari wajah Santi."Ibu, jangan sedih harusnya Ibu senang karena aku akan pulang!" seru Amaya."Pulang ke mana? Kita sudah tak punya apa-apa? Akan tinggal di mana Kita," jawab Santi berkaca-kaca merasa sangat sedih.Sebenarnya Amaya tak tega tapi, mau bagaimana lagi? Ia tak mau tinggal di sini terus-menerus. Jika di sini, tak hanya biaya saja yang terus membengkak ia juga akan merasa sakit tak sembuh-sembuh.Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Amaya dan Santi yang langsung menoleh ke arah pintu.Juan pun membuka pintu. "Kalian sudah siap?" tanyanya.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status