Share

Bintang Utama

Keyra berhasil membuat Azalea benar-benar cantik layaknya selebriti. Saat melihat di cermin gadis itu tak mempercayai kalau dirinya bisa secantik ini. Gadis tersebut benar-benar tak sadar kalau ia benar-benar cantik saat menggunakan make-up karena selama ini ia tak pernah menggunakan alat rias apa pun diwajahnya. Ia takut kalau sampai wajahnya jerawatan karena make-up yang ia pakai dan tak bisa mengunakannya. 

"Lihatlah maha karyaku, cantik kan!" seru Keyra bangga telah membuat gadis lugu ini secantik bidadari khayangan. 

Azalea pun diminta memakai gaun berwarna merah menyala dengan belahan dada yang rendah dengan potongan kain baju yang panjang dari pahanya sampai ke bawa kakinya. 

"Mba, apakah harus memakai baju seperti ini?" tanyanya lagi merasa risih dengan pakaian yang ia kenakan. 

"Tidak itu sudah cocok? Kan kamu menjadi bintang utamanya?" ungkapnya beranjak bangun dan hendak meninggalkannya. 

Momy El pun masuk ke kamar Azalea. "Bagaimana Key?" tanyanya. 

"Beres Momy!" Keyra memperlihatkan hasil karya yang begitu menakjubkan sekali. 

"Waw, pelanggan akan suka jika seperti ini?"

Gadis tersebut hanya mendengar apa yang diucapkan dua wanita ini yang membuatnya benar-benar tak mengerti sama sekali maksud apa? Sebenarnya sedari tadi ia cemas dan mulai takut dengan pekerjaan yang ditawarkan wanita gendut ini akan tetapi ia berusaha tenang dan berpikir positif saja. 

Momy El menyuruh dua penjaga bertubuh besar untuk membawa Bintangnya ke pangung yang sudah di sediakan. Lagi-lagi gadis lugu itu hanya menurut saja tanpa tau pekerjaan apa yang akan ia terima. 

Begitu keluar kamar semua mata tertuju padanya. Malam ini benar-benar malam milik Azalea saja karena, gadis ini masih suci dari semuanya. 

Tubuhnya pun bergerak dan sulit sekali melangkah karena, ia harus memakai sepatu hak tinggi. Gadis tersebut tak pernah menggunakan barang-barang seperti ini untuk pertama kalinya seluruh tubuh putihnya dipertontonkan orang banyak. 

Begitu banyak orang di sini hanya untuk melihatnya naik panggung. Beberapa kali Azalea hampir jatuh namun, dengan sigap dua penjaga itu pun memeganginya agar gadis tersebut tetap anggun, elegan dan cantik. 

Gadis tersebut memperlihatkan beberapa mata laki-laki dengan tatapan penuh nafsu membuatnya takut untuk menatap mereka kembali. Kali ini perasaannya benar-benar tak enak. Akan tetapi ia benar-benar tak bisa kabur di saat semuanya sudah terjadi. 

Pembawa acara pun mempersilahkan Jeny sebutan untuk Azalea untuk duduk di kursi yang disediakan. Kali ini ia benar-benar menjadi pusat perhatian. Beberapa penonton di sana mulai berbisik-bisik membicarakannya entah apa yang mereka bicarakan yang terdengar olehnya hanya mengagumi kecantikannya yang bagai bidadari turun dari langit. 

Azalea menatap semua penonton di depannya semua laki-laki dari muda sampai tua. Gadis itu benar-benar bingung dengan pekerjaan apa yang sedang ia jalani. Ia benar-benar tak bisa memikirkan hal lain lagi.

Ia hanya duduk manis saja mempertontonkan tubuhnya dan beberapa laki-laki itu pun mulai menawarkan dengan harga yang fantastik sampai puluhan juta sampai membuatnya terkejut. 

Gadis tersebut pun mulai berkeringat dingin dan benar-benar takut. Ia mencoba beranjak berdiri namun, dua penjaga itu pun menekan pundaknya cukup keras sampai ia merasa kesakitan. 

Azalea benar-benar tak bisa kemana-mana lagi tubuhnya semakin bergetar saat beberapa orang mulai menawarnya dengan harga yang sangat tinggi. Kali ini ia benar-benar takut sekali dengan mata-mata laki-laki yang menatapnya dengan tatapan seperti itu. 

Ia ingin menangis namun, ia tak bisa terlalu banyak orang di sini. Harus minta tolong pada siapa jika sudah berada dalam posisi sulit seperti ini. 

Gadis tersebut masih berusaha tenang menebarkan senyuman walau sebenarnya ia menangis saat seorang berhasil menawar dengan harga paling tinggi. 

Dia seorang pria tua dengan rambut putih semua dan berjalan mengunakan tongkat. Ia mmemberi penawaran yang cukup besar mengapai satu milyar untuk seorang Azalea. Harga yang cukup mahal yang pernah mereka tawarkan dari seluruh wanita di sini. 

Pria tua itu pun menarik tangan berjalan mendekatinya sembari mengulurkan tangannya. 

"Kamu milikku cantik!" serunya menyeringai. 

Azalea menelan salivanya benar-benar takut pada pria yang lebih pantas menjadi kakeknya. Ia tak mau beranjak bangun namun, dua penjaga itu pun memaksanya untuk bangun. 

Semua iri karena, tua bangka itu yang mendapat gadis suci itu. Pria tua itu menggenggam tangannya dengan erat sekali sampai gadis tersebut benar-benar sulit sekali melepaskannya. 

Pria itu benar-benar menyeretnya dengan paksa sampai membuat gadis tersebut meneteskan air matanya. Azalea mencoba meminta tolong pada seluruh penghuni rumah itu akan tetapi mereka hanya menjadi penonton dan benar-benar tak peduli. 

Keduanya pun masuk kamar yang sudah disediakan. Pria tua itu pun menguncinya dari dalam. Ia melihat sekitar tak ada jalan untuk bisa kabur. Ia semakin takut dengan tatapan pria tua itu dengan tatapan penuh gairah padanya. 

Gadis tersebut mencoba menjauh namun, tongkatnya menyentuh gaunnya sampai ia terjatuh ke lantai membuat gaun merah yang ia kenakan benar-benar sobek sampai memperlihatkan bagian tubuh miliknya. 

"Bapak mau apa? Biarkan aku pergi dari sini?" pinta Azalea memohon di bawah kaki pria tua itu. 

Bukannya melepaskannya pria tua itu malah menamparnya dengan cukup keras. "Kamu sudah aku bayar dengan harga mahal tak akan aku lepaskan sampai aku mendapat tubuhmu," bisiknya sembari memegang pipi gadis tersebut dengan tangannya. 

Tak hilang akal gadis tersebut pun mendorong pria tua itu sampai membuat ia terjatuh. Gadis tersebut beranjak bangun namun, lagi-lagi gaunnya membuatnya tertangkap kembali. 

Azalea berteriak meminta tolong akan tetapi tak ada yang menolongnya. 

"Percuma, kamu berteriak sampai suaramu habis pun tak akan ada yang menolongmu," ucapnya lagi sambil tertawa terbahak-bahak. 

Azalea menangis membuat pria tua itu semakin semangat karna, gadis itu terus saja berlari menghindarinya. Tak ingin tertangkap lagi Azalea pun menyobekan gaun itu agar ia mudah berlari dari pria tua itu. 

"Oh, kamu mau main-main dulu, oke aku ikuti keinginanmu tapi, saat tertangkap kamu harus rasakan bagaimana kejantananku membuatmu tak bisa berkutik." 

Azalea tak mau mendengarkannya ucapannya dalam pikirannya sekarang ia harus kabur dari sini. Ia harus membuka pintu itu. Gadis itu benar-benar tak menyangka kalau pekerjaan seperti ini yang akan ia terima jika saja bisa memilih lebih baik ia mati terpatuk ular dari pada harus menyerahkan kesucian pada pria tua ini. 

Walaupun mengunakan tongkat ia begitu cepat sampai beberapa kali hampir menangkap Azalea. Gadis tersebut sudah benar-benar takut pada pria itu akan tetapi, tidak dengan pria tua itu yang semakin bernafsu ingin memilikinya malam ini merasakan keindahan tubuh dari gadis kecil yang ada dihadapannya sudah ada dalam bayangannya. 

Bersambung....

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status