Home / Romansa / Wanita Malam / Tempat Baru

Share

Tempat Baru

last update Last Updated: 2021-03-20 23:13:41

Seseorang pun masuk ke ruangan Azalea saat gadis itu masih tertidur.

"Ini, barangnya?" tanya seorang wanita yang bertubuh gemuk itu. 

"Iya, Momy!" jawab Riska. 

Wanita yang biasa dipanggil Momy El pun tersenyum melihat kecantikan dari gadis yang ditawarkan oleh Riska. Wanita gemuk itu pun membuka selimutnya dan memeriksa seluruh tubuhnya. Benar-benar tanpa cacat sedikitpun barang bagus sekali. Tak sia-sia ia membayar mahal gadis ini benar-benar sempurna sekali. 

"Bagus, aku suka! Baiklah aku akan mentransfer sisa pembayarannya padamu." 

Riska pun sumeringah mendengar itu. Ia benar-benar tak sabar dengan nominal dari akan ia terima sekarang. 

"Sudah," ucapnya setelah menyelesaikan pembayaran untuk gadis yang ada di depannya ini. 

"Momy, urusan kita selesai aku pergi dulu?" 

"Kalau ada yang seperti ini kamu kabari aku lagi?" 

"Siap." 

Samar-samar Azalea membuka matanya. Ia melihat seorang wanita gemuk duduk di depannya ia pun mengucek-kucek matanya takut ia salah melihat. 

Wanita gemuk itu pun tersenyum saat melihat Azalea. 

"Siapa anda?" tanyanya bingung. 

"Aku majikan mu," jawabnya. 

"Majikan!" 

"Yah, Riska sudah memberitahukan semuanya padaku kalau kamu membutuhkan pekerjaan? Aku sudah membayar biaya rumah sakitmu jadi setelah sembuh kamu bisa ikut denganku," tuturnya menjelaskan semuanya. 

"Aku kerja apa?" 

"Mudah kok!" 

Azalea pun memejamkan matanya tak berpikir macam-macam soal pekerjaannya kelak karena, gadis itu berpikir palingan ia menjadi seorang pembantu rumah tangga. 

"Siapa namamu?" tanyanya lagi. 

"Aku Azalea," jawabnya pelan. 

"Baiklah aku memanggilmu apa? Kalau kamu bisa memanggilku dengan Momy El." 

"Terserah ibu saja mau memangilku apa?" 

"Nama panjangmu?" 

"Azalea Jenyfeer." 

"Waw, nama yang cantik sesuai dengan wajahmu. Aku akan memanggilmu dengan nama Jeny." 

"Jeny!" 

"Yah, tak masalahkan!" 

"Tidak Bu, eh Momy El!" 

Wanita gendut itu pun tersenyum.  

Keadaan Azalea masih belum pulih benar. Masih butuh perawatan yang ekstra. Momy El selalu menjaganya dengan baik membuat gadis itu merasa kalau ia tak sendiri. Sampai empat hari baru boleh pulang dari rumah sakit. 

"Jeny, kita langsung pulang ke rumah Momy yah?" ucapnya sambil tersenyum. 

Gadis itu mengangguk dan ia sudah cerita banyak tentang keluarganya dan hidupnya pada wanita gendut itu.  Gadis tersebut benar-benar tak tau pekerjaan apa yang akan ia lakukan di rumah wanita gendut itu. 

Dalam pikirannya tak ada pikiran jelek ataupun berpikir buruk karena, gadis manis ini benar-benar masih lugu dan ini pertama kalinya ia bekerja. Gadis tersebut hanya ingin keluar dari rumahnya dan hidup yang baru walau ia sendiri tak tau hidup seperti apa yang akan ia hadapi ke depannya. 

Azalea dan Momy El menempuh perjalanan jauh bahkan sampai naik pesawat untuk sampai ke rumah wanita yang ramah itu. Gadis itu benar-benar sudah menganggap wanita itu seperti ibunya karena, sikapnya yang baik dan terlihat tulus. Bahkan ia berpikir ia akan betah di tempat yang baru. 

Untuk pertama kalinya Azalea jauh dari keluarganya dari naik taksi pesawat dan di jemput mobil pribadi. Gadis itu membayangkan begitu kayanya wanita ini sampai ia mengeluarkan begitu banyak uang untuknya. Pikiran Azalea benar-benar lugu dan tak berpikir macam-macam. 

Hingga Azalea pun sampai di rumah yang begitu besar berlipat-lipat dari rumahnya. Begitu kagumnya gadis tersebut melihat rumah ini. Rasanya ia akan betah tinggal di rumah tersebut. 

Begitu Azalea datang seluruh penghuni rumah itu melihatnya dengan tatapan entahlah harus tersebut tak tau dan tak bisa mengartikan tatapan seperti itu. Begitu banyak wanita-wanita di rumah ini memakai pakaian yang terbuka dengan make up tebal. 

Gadis tersebut masih belum menyadari pekerjaan apa yang ditawarkan oleh wanita ini. Setidaknya ia masih berpikir positif.  

Sikap Momy El masih baik dan ramah kepadanya. Ia diberikan kamar yang lumayan cukup bangus. Ia di minta istirahat sampai waktu untuk ia bekerja. Azalea di berikan waktu dua hari selama dua hari gadis itu bebas tak melakukan apa pun. 

Di rumah besar ini tak ada yang satu orang pun yang menyapanya hanya Momy El saja yang bolak-balik ke kamarnya memberikan makanan enak dan benar-benar diberikan ke istimewaan. 

Semua penghuni di sini tak ada yang ramah. Sampai ia tak mempunyai teman. Hampir semua yang tinggal di sini wanita muda yang sama dengannya namun, yang membuatnya bingung pakaian yang mereka kenakan begitu pendek bahkan terlalu terbuka sampai belahan dadanya cpun terlihat jelas menonjol keluar. 

Melihat semua itu membuat ia berpikir pekerjaan apa yang akan diberikan wanita gendut itu. Sikap baiknya benar-benar menipunya sampai membuat gadis muda ini percaya semua yang ia katakan. 

Hingga waktu dua hari itu pun usai sudah waktunya Azalea bekerja. Sebelum itu wanita gendut itu pun memberikan pakaian baru dan segala aksesoris dan semuanya sampai seluruh lemari penuh dengan baju-baju baru. 

Sebenarnya ia tak suka dengan pilihan wanita tua itu karena, Momy El memberikan baju dengan dress pendek dan dada terbuka. Gadis tersebut benar-benar tak percaya diri jika memakai pakaian seperti itu. Ia menyadari kalau dadanya tak sebesar wanita-wanita yang tinggal di sini cantik dan sexy. 

Seisi rumah sangat sibuk mempersiapkan semuanya benar-benar seperti mau hajatan. Katanya Momy El ada acara penyambutan. Gadis lugu ini masih tak mengerti ucapan wanita ini. Ia hanya mengikuti saja semua ucapannya. 

Pikiran Azalea masih bersih dan lugu ia tak berpikir macam-macam karena, dari awal ia tak tau pekerjaan apa yang akan ia kerjakan di rumah ini. Gadis itu baru masuk dunia ini yang begitu asing menurunnya. 

Malam ini pekerjaan akan di mulai ia bingung karena, ia harus memakai gaun ini, gaun cantik dengan dada terbuka dengan belahan paha yang cukup panjang sampai terlihat jelas lekuk tubuhnya. 

Seseorang pun datang ke kamarnya. "Boleh aku masuk?" tanyanya. 

Azalea mengangguk. 

"Kenalkan aku Keyra kamu Jeny kan?" 

Azalea mengangguk lagi. 

Wanita muda itu pun masuk sembari membawa alat-alat make up lengkap. 

"Aku datang ke sini untuk mendandanimu agar terlihat cantik? Ini malam pertamamu loh menjadi bintang utama acara ini?" 

Gadis itu hanya tersenyum saja walau sebenarnya ia tak mengerti dengan ucapannya. Ia hanya menuruti semua yang Momy El ucapkan karena, wanita gendut itu menjanjikan akan memberikan uang yang banyak padanya jika ia bersikap baik dan menuruti semua perintahnya. Itu yang selalu ia dengarkan. Azalea benar-benar tak tau apa yang ia kerjakan dan pekerjaan apa yang dikatakan Momy El agar mendapatkan uang yang banyak. Gadis luguh itu masih berpikir positif tak memikirkan apa yang akan terjadi kepadanya setelah mengetahui apa yang akan ia kerjakan setelah ia sampai di tempat Momy El

Bersambung....


Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Wanita Malam   Bebas

    Dengan terpaksa Adiko pun menyetujui syarat pembebasannya. Karena tak ingin suaminya di sel tahanan. Yesi pun sengaja membayar polisi agar bisa bersama Adiko si kantor polisi untuk menemaninya satu malam ini."Kamu pulang sendiri?" tanya Anggra saat melihat Ardyan sendiri."Iya Kak, ibu bersih keras tak mau pulang. Dia ingin menemani Om Adiko," jawab Ardyan kesal."Jadi kasusnya bagaimana?""Yah, bebas bersyarat saya sudah meminta bantuan pengacara untuk membantu Om Adiko. Tapi, tetap saja karena Om Adiko memang bersalah dalam kasus ini," jawab Ardyan kesal."Karena itu setelah menikah kamu jangan biarkan Tari di sini," ungkap Anggara tiba-tiba."Oh iya, kenapa kakak selalu melarang Tari untuk tinggal di sini? Aku penasaran saja?""De, kakak sangat mengenal Adiko seperti apa? Dia seseorang yang li

  • Wanita Malam   Rasa Yang Tertinggal

    Kayra membasuh wajahnya dengan air di wastafel. Ia tak menyangka kalau ia akan bertemu kembali dengan Anggara.Awalnya ia tak pernah menyadari perasaannya karena ia sendiri mencintai laki-laki lain walau hubungannya pun kandas dengannya."Kenapa malah seperti ini?" tanyanya sendiri.Wanita itu pun menatap wajahnya di cermin. Di kota ini tak ada yang tau masa lalunya. Karena Kayra sudah meninggalkannya di kota itu sebelum ia memutuskan untuk tinggal di sini. Ia sudah tak memakai nama itu lagi.Kayra sudah memakai nama aslinya yaitu Nindya Rahayu. Saat seseorang memanggilnya dengan nama Kayra, entah kenapa ia tak menyukainya.Nama itu sesuatu hal yang menurutnya sangat menjijikan karena dengan nama itu ia menjual dirinya.Tanpa sadar ia pun meneteskan air matanya dan kembali membasuh wajahnya dengan air.

  • Wanita Malam   Bertemu Kembali Bagian 2

    "Saya perhatian kamu selalu memperhatikan Dokter Mulan?" tanya Anggra pada laki-laki yang ada di depannya."Ma-maafkan saya, Mas! Jika itu sangat menganggu hubungan kalian saya tak akan memperhatikan Dokter Mulan lagi," jawabnya serius.Anggara mengerutkan keningnya. "Sepertinya wajahmu tak asing? Mirip-mirip siapa yah?" balik tanyanya.Sekarang giliran laki-laki ini yang mengerutkan keningnya."Wajah kamu itu mirip Surya Gumilang!""Surya Gumilang memang ayah saya Mas! Saya putra bungsu Surya Gumilang, Alinaru Gumilang.""Pantas saja wajahmu tak asing. Saya diundang ke pesta pernikahan Kakakmu Serin dan Barca, satu tahun yang lalu kalau enggak salah.""Rupanya Mas mengenal keluarga saya dengan baik.""Yah, saya dan ayahmu pernah menjalin kerja sama dalam satu proy

  • Wanita Malam   Bertemu Kembali

    Anggara masih mengikuti mobil yang ada di depannya dan ternyata menuju rumah sakit yang sama seperti tujuannya. Laki-laki itu pun menggelengkan kepalanya ternyata tujuannya sama.Ia melihat sekitar dan mulai mencari wanita yang ada di dalam mobil yang ia ikuti tadi."Ke mana dia pergi? Cepat sekali menghilangnya," gumamnya sendiri.Anggara pun melangkah memasuki rumah sakit. Semenjak Ayahnya memberikan saham rumah sakit padanya, membuatnya harus sering bolak-balik ke rumah sakit."Kak Anggra, sudah di tunggu di ruang meeting," ucap Mulan adik dari ayah kandungnya satu ayah beda ibu."Yah, sudah kumpul semua?""Ada beberapa yang sudah hadir.""Kamu, mau ke mana?" tanyanya karena berjalan berlawanan arah."Aku mau meriksa pasien."

  • Wanita Malam   Pelaporan

    Suara ketukan pintu pun membuyarkan semuanya yang sedang sarapan bersama. Semuanya saling melihat tak tau siapa yang datang?"Tamu siapa sih? Pagi-pagi sudah bertamu!" seru Yesi menggerutu karena ini terlalu pagi untuk berkunjung."Maaf, Nyonya di luar ada dua polisi mencari Pak Adiko," ucap Maid yang membuka pintu rumahnya."Polisi? Mau apa mereka?" tanyanya sendiri beranjak bangun dari tempat duduknya.Seketika wajah Adiko pun pucat pasi. Begitu istrinya pergi, ia juga buru-buru pergi dari sana. Terlihat Anggara dan Ardyan saling melihat yang terlihat bingung itu Ardyan karena ia tak tau masalahnya apa?Yesi pun berjalan ke arah pintu terlihat dua polisi sudah berdiri di depan pintu."Ada apa Pak, mencari suami saya?" tanya Yesi bingung."Bapak Adiko nya ada? Ada pelaporan terhadap Bapak Adiko,

  • Wanita Malam   Amaya Sembuh

    Juan sudah memperbolehkan Amaya untuk pulang. Santi membereskan barang-barang yang ada di ruang Amaya.Wajah Santi terlihat sedih karena setelah ia keluar dari rumah sakit ia dan putrinya Tan tau akan tinggal di mana?Amaya memperhatikan kesedihan dari wajah Santi."Ibu, jangan sedih harusnya Ibu senang karena aku akan pulang!" seru Amaya."Pulang ke mana? Kita sudah tak punya apa-apa? Akan tinggal di mana Kita," jawab Santi berkaca-kaca merasa sangat sedih.Sebenarnya Amaya tak tega tapi, mau bagaimana lagi? Ia tak mau tinggal di sini terus-menerus. Jika di sini, tak hanya biaya saja yang terus membengkak ia juga akan merasa sakit tak sembuh-sembuh.Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Amaya dan Santi yang langsung menoleh ke arah pintu.Juan pun membuka pintu. "Kalian sudah siap?" tanyanya.

  • Wanita Malam   Akhirnya Bisa Pulang

    Amaya terus saja melakukan terapi psikologi untuk dirimu sendiri dan itu benar-benar ampuh membuat dirimu merasa rileks dan tenang.Secara berkala keadaannya mulai membaik. Rasa sakit kepala yang selalu ia derita pun secara perlahan sudah tak terasa sakit.Juan memeriksa kondisi Amaya hari ini dan dokter muda ini pun tersenyum."Kondisimu sekarang cukup baik jika seperti ini besok atau lusa bisa pulang," ucap Juan tersenyum."Benarkah?" tanyanya sumeringah.Saat ini tak ada yang membuatnya bahagia selain pulang. Akan tetapi, seketika wajah pun murung.Dokter Juan memperhatikan ekspresi Amaya yang seketika berubah."Kamu kenapa? Bukankah harusnya kamu senang pulang ke rumah?" tanya Juan penasaran masih memperhatikan Amaya."Entahlah, apakah aku punya rumah?" balik tanya A

  • Wanita Malam   Lebih Perhatian

    Berkat penanganan dokter, Azalea pun bisa pulang cepat. Beberapa luka di wajahnya sudah mulai sembuh.Kali ini Glen tak akan meninggalkan istrinya lagi sekalipun itu rapat penting. Ia akan melakukannya di rumah.Karena kejadian ini juga beberapa karyawan di perusahaannya mulai bergosip dan mereka mulai mencari tau masa lalu dari istri Glen."Apa tak berlebihan aku dikawal bodyguard?" tanya Azalea pada suaminya karena Glen merekomendasikan beberapa orang untuk menjaganya."Tidak, Sayang ... aku tak mau jika sampai kejadian ini terulang lagi. Aku tak akan tenang," jawab Glen khawatir.Azalea tersenyum. "Ini terlalu berlebihan aku kan bersamamu di rumah kenapa bodyguardnya sebanyak ini?""Sudahlah, Ratuku kamu menurut yah ini demi kebaikanmu," ucap Glen sembari mengecup keningnya.Azalea menghembus n

  • Wanita Malam   Memastikan

    Glen pun menelpon seseorang untuk menyelidiki semua gerak-gerik Adiko. Ia ingin mengetahui apa yang akan pria itu lakukan setelah ini?Setelah hampir tiga jam ia tertidur. Azalea pun sadar."Sayang, bagaimana kandunganku?" tanyanya pelan."Anak kita baik-baik saja, Sayang. Kamu tak perlu khawatir! Aku tak akan membiarkan dia hidup dengan tenang setelah apa yang dia lakukan padamu," jawab Glen dengan marah yang begitu besar.Azalea menghembus napas panjang. Merasa lega karena janin dalam kandungannya selamat. Tiba-tiba saja air matanya keluar lagi."Sayang, kamu kenapa?" tanya Glen sembari mengusap air matanya."Dia yang menyakitiku dulu, Mas ...! Karena dia aku merasakan rasa sakit yang teramat sangat saat semuanya di renggut olehnya," tutur Azalea mengingat kembali rasa sakit yang tak pernah bisa ia lupakan.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status