Home / Romansa / Wanita Misterius di Kamar CEO / Bab 17 Shiera Diminta Menikah

Share

Bab 17 Shiera Diminta Menikah

Author: Bunga Cantik
Memikirkan tentang rekaman kamera CCTV yang telah dihapus, Kevin memandangi Alex dengan ekspresi serius, "Mungkinkah Shiera adalah orang yang diutus Nyonya Widya?"

Bagaimana mungkin bisa begitu kebetulan bagian rekaman CCTV yang dihapus itu bertepatan pada malam kejadian itu dan hanya Shiera seorang yang sudah melihat keseluruhan isi rekaman dari CCTV itu.

Hal ini yang membuat semua orang menjadi patut dicurigai.

Setelah Kevin menyuarakan kecurigaannya tentang Shiera, Alex dengan dingin mendengkus, "Dia tidak punya nyali sebesar itu."

Kevin juga mengangguk setuju.

Biasanya Shiera ketakutan setengah mati ketika melihat Tuan Alex. Sedangkan, Nyonya Widya, Ibu tiri Alex adalah orang yang sangat lihai dan tanggap, dia tidak mungkin memilih orang yang kurang bisa diandalkan.

"Kalau begitu, aku akan berbicara dengan Shiera," ucap Kevin.

"Untuk sementara, masalah ini harus dirahasiakan! Jangan sampai tersebar!" tegas Alex.

Kevin segera mengangguk, "Mengerti!"

Lagipula, ini hanya salah satu tindakan bijaksana untuk menikah, tentu saja harus dirahasiakan. Kalau dipublikasikan secara besar-besaran, pihak Tuan Alex tidak akan terjadi apa-apa.

Namun setelah semua ini berakhir, tidak ada orang yang berani menikahi Shiera lagi.

Pada saat ini, Kevin bisa merasakan beberapa nilai kebaikan yang ada pada bosnya.

Meskipun Alex tertarik untuk memanfaatkan Shiera.

Pada saat ini, dia juga memikirkan tentang pasca perceraiannya nanti.

Saat Shiera baru saja kembali ke posisi duduknya, Kevin mendatanginya dan berkata padanya, "Datanglah ke kantorku!"

"Baik, Tuan Kevin!"

Shiera merasa seperti akan diceramahi lagi, tetapi dia memang bukan sengaja melakukannya.

Siapa yang membiarkan mereka mengatakan hal-hal yang begitu mengagetkan.

Memasuki kantor Kevin, Shiera berdiri di ambang pintu, "Tuan Kevin!"

"Tutup pintunya!" kata Kevin dengan nada yang ketus.

Shiera menganggukkan kepalanya dan menutup pintu di belakangnya, lalu melangkah ke depan, sambil menunggu aba-aba dari Kevin dengan patuh.

Setelah Kevin membuat isyarat tangan, Shiera baru berani duduk, kemudian dia mendengar Kevin berkata, "Besok saat kamu datang bekerja, bawalah kartu keluargamu dan pergi mendaftarkan pernikahan dengan Tuan Alex di Kantor Catatan Sipil!"

Suasana menjadi hening selama beberapa detik.

Shiera menarik napas sejenak, kemudian tersedak oleh air liurnya sendiri, "Uhuk uhuk uhuk!"

Setelah susah payah menghentikan, sekarang Shiera batuk lebih keras lagi.

Kevin menatap perilaku Shiera yang begitu kacau sambil mengerutkan kening, Kevin meragukan apakah pilihan Tuan Alex ini benar atau salah?

Namun melihat penampilan Shiera, Kevin juga merasa Shiera adalah kandidat yang cocok.

Shiera terbatuk-batuk dan wajahnya yang imut itu memerah, dia langsung bangkit sambil berkata, "Maaf!"

Lalu berlari keluar dari ruang kantor Tuan Kevin dengan cepat.

Dulu, bekerja di kantor ini terkesan berat baginya, tetapi bagaimana dengan sekarang?

Kapan pun dan di mana saja, Shiera bisa terperangkap dalam jurang kehancuran.

Kevin, "..."

Tampaknya Shiera masih perlu banyak belajar dalam mengendalikan emosinya agar tidak mengurangi nilai penampilannya.

Shiera masih terbatuk-batuk parah saat berada di Pantri Kantor. Sebelum, akhirnya berhenti dan tenggorokannya menjadi sakit karena batuk.

Ini hanya sekedar ....

Shiera termenung seharian, tetapi tidak ada kata yang bisa terpikirkan untuk menggambarkan pertemuan hari ini.

Shiera merasa dirinya salah dengar. Kalau tidak, bagaimana mungkin Kevin yang selalu serius, bisa mengatakan hal seperti ini?

Pasti seperti ini ....

Setelah beberapa saat, Shiera sekali lagi menata kembali emosinya dan berjalan keluar dari Pantri Kantor. Sekilas memandang, Shiera melihat seorang asisten yang biasa bersama Kevin menunggu di depan meja kerjanya.

Begitu melihat kedatangan Shiera, asisten itu pun berkata, "Tuan Kevin menyuruhmu untuk langsung pergi ke kantor Tuan Alex."

Jadi, yang Shiera dengar itu tidak salah?

Mereka yang selalu serius itu memang membicarakan hal konyol ini?

Shiera ingin mengirim pesan pada Rachel. Kalau bisa, dia ingin segera meneleponnya.

Namun, melihat asisten pribadi Kevin itu khusus datang untuk memanggilnya, Shiera hanya bisa dengan patuh berjalan menuju ke kantor Tuan Alex.

Saat Shiera mendorong pintu terbuka, percakapan antara Alex dan Kevin terhenti tiba-tiba. Keduanya menatap Shiera secara bersamaan.

Rambut di kepala Shiera langsung menegang, begitu mendapat tatapan tajam dari mereka.

Kedua belah tangan Shiera berada di sisinya dalam keadaan terkepal erat, dia berusaha menenangkan diri dan menyapa mereka, "Tuan Alex, Tuan Kevin!"

Tuan Alex menekan puntung rokok ke asbak dan berkata kepada Shiera, "Kevin telah mengatakan semuanya padamu, 'kan?"

"Mengatakan soal apa?" Otak Shiera mendadak mumet.

Pada saat ini, Shiera sama sekali tidak dapat mengerti apa yang dimaksud mereka itu.

Alex mengerutkan alisnya dan terlihat sorot tidak senang muncul di matanya. Kevin buru-buru berkata, "Kalian akan menikah besok!"

"Wah! Tidak mungkin!" ucap Shiera kaget dan lupa akan ketakutannya.

Padahal suasana sudah cukup mencekam, sekarang ditambah penolakan dari Shiera membuat udara di sekitarnya makin terasa berat dan tidak menyenangkan.

Alex melirik dingin ke arah Shiera, nada suara Alex menjadi lebih beku, "Kamu tidak mau?"

Shiera dengan gugup menundukkan kepalanya, "Pernikahan bukanlah hal sepele!"

Tidak ada orang yang mengatakan pernikahan dengan cara yang gamblang seperti ini.

Sebelum meninggal, Nenek telah berpesan pada Shiera, dia harus menemukan seorang pria baik hati dan tidak masalah apakah dia tampan atau tidak, tetapi pria itu harus baik pada Shiera.

Belum lagi, apakah Alex memenuhi persyaratan Nenek, mereka berasal dari dua dunia yang berbeda, jadi akan sulit untuk bisa bersama.

Kevin menghela napas dan berpikir apakah otak Shiera telah rusak?

Shiera berpikir ini pernikahan yang serius?

Melihat wajah Alex yang makin muram, Kevin buru-buru berkata, "Aku belum menjelaskan padanya!"

"Kamu ikut denganku!" pinta Kevin.

Dengan kemampuan Shiera yang seperti ini, dia tentunya sulit mengerti kalau tidak dijelaskan dengan baik.

Asisten ini, mungkin adalah asisten tersulit yang pernah bekerja dalam kendali Kevin.

Shiera menatap Kevin dengan sayu.

Shiera mengangguk hormat, lalu mengikuti langkah Kevin. Sebelum, dia keluar dari pintu.

Sesaat sebelum pintu kantor terbuka, suara Alex berderang dengan dingin, "Menikah atau meninggalkan Kota Cilegon! Kamu yang pilih!"

Sekujur tulang belakang Shiera mendadak menegang. Napasnya juga tercekik saat ini.

Shiera menatap Kevin dengan pasrah.

Kevin juga mengerti kenapa Tuan Alex marah.

Meskipun pernikahan ini hanya rekaan, di seluruh Kota Cilegon, ada begitu banyak wanita yang tergila-gila pada Alex.

Penolakan yang begitu lugas, mungkin ini baru yang pertama kali.

Melihat pandangan Shiera yang menyedihkan, Kevin menoleh ke arah lain. Karena dia tahu, tidak akan bisa membantu Shiera.

"Aku akan berbicara dengannya dulu!" ujar Kevin sambil mengertakkan gigi.

Padahal bicara atau tidak, hasilnya sudah jelas. Shiera hanya bisa menerima atau meninggalkan Kota Cilegon.

Keduanya meninggalkan ruang kantor Alex bersama-sama. Kemudian, kembali ke ruang kantor Kevin.

"Tuan Kevin, aku ...."

Pada saat ini, Shiera tidak tahu harus berkata apa.

Shiera merasa setelah kejadian malam itu dengan Alex, pikirannya selalu buntu.

Sekarang, malah lebih membingungkan lagi.

Kevin mengambil secangkir air ke hadapannya lalu meliriknya, sambil berkata, "Kamu dan Tuan Alex hanya kawin kontrak."

"Kawin kontrak?"

Shiera terkejut, apa maksudnya ini?

Kevin mengangguk, "Mulai sekarang, kalau ada orang dari Keluarga Blackthorne yang bertanya tentang kejadian malam itu, kamu harus mengatakan orang yang ada di kamar Tuan Alex adalah kamu!"

Shiera, "..."

Otaknya membeku saat Shiera menatap Kevin, dia tidak mengerti sama sekali.

Kevin melihat tatapan bingungnya dan melanjutkan, "Orang yang muncul pada malam itu, kamu benar-benar tidak melihatnya?"

"Tidak, aku tak melihatnya!" seru Shiera kembali sadar dan buru-buru menggelengkan kepalanya.

Shiera merasa seperti hampir mati mendadak karena ketakutan.

Kesialan macam apa ini? Begitu beruntun, Shiera sampai terdesak ke tepi jurang yang mengerikan.

Kevin mengangguk, "Tidak apa-apa, mulai sekarang kamu akan menjadi wanita pada malam itu."

"Tapi, aku bukanlah dia!" ujar Shiera hampir menangis.

Sebenarnya memang wanita itu adalah Shiera, dia hanya tidak ingin mengakuinya saja.

Mata Kevin menjadi dingin, "Kamu adalah dia!"

Dua kata, diucapkan dengan tegas dan serius.

Tidak menunggu, Shiera menggelengkan kepalanya lagi. Kevin melanjutkan, "Siapa pun yang bertanya, kamu harus mengiyakannya."

"Kenapa?"

"Ini adalah pekerjaanmu selanjutnya!"

Bukankah, pekerjaannya adalah seorang sekretaris? Sekarang, malah bertambah menjadi istri Tuan Alex?

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 340 Memanggil Alex

    Suara Alex terdengar sangat lembut, tetapi itu membuat Shiera merasakan bahaya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya, sambil berkata, "Tidak, itu tidak sulit!"Benar-benar jangan mengusik sarang tebuan!"Lalu, aku harus memanggilmu apa?" Shiera bertanya dengan bingung.Alex berujar, "Apa menurutmu?"Awalnya, Shiera merasa ini adalah masalah, tetapi sekarang Alex melemparkan masalah itu langsung kepadanya.Di bawah penindasan Alex, Shiera ingin menangis lagi.Namun dia tidak berani.Shiera menarik napas dalam-dalam dan berucap, "Memanggil suamiku?"Alex terdiam.Suasana pun terasa menyesakkanMelihat wajah Alex yang langsung membeku, wajah mungil Shiera juga runtuh dan dia tahu itu tidak akan berhasil."Jadi panggil apa?""Panggillah seperti itu!" kata Alex dengan wajah dingin.Kali ini, Shiera yang tertegun.'Memanggil seperti itu? Dia bukannya tidak mau?' batin Shiera gundah.Namun di hadapan tatapan dingin Alex, Shiera tidak berani mengatakan apa-apa, hanya berkata, "Kalau begitu,

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 339 Bencana

    Pada saat ini, Shiera melihat ekspresi Alex yang tidak begitu baik, seluruh organ dalamnya bergetar. Mau tidak mau, Shiera memaksakan diri untuk tersenyum!"Hm, kalau kubilang bunga-bunga ini tidak ada hubungannya denganku, apakah kamu percaya?"Mendengar suara Shiera, wajah Alex tiba-tiba berubah!Perubahan drastis ini membuat wajah kecil Shiera menciut dan tidak ada tempat untuk menempatkan tangan kecilnya.Alex menatap mawar di belakang Shiera dengan muram dan berkata dengan ketus, “Masuk!"Setelah mengatakan itu, dia berbalik badan dan langsung masuk ke kantor.Shiera mengerucutkan bibirnya, seperti istri yang tertindas, dia pun mengikuti Alex masuk ke kantor.Setelah menutup pintu kantor dan berbalik, dia bertemu dengan tatapan mata dingin Alex, jantung Shiera langsung berdebar kencang.Shiera menundukkan kepalanya, “Bunga itu benar-benar tidak ada hubungannya denganku!"Saat ini, sikap Shiera saat mengakui kesalahannya cukup baik, dia takut Alex tidak memercayainya.Hanson ini ..

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 338 Mawar

    Terakhir kali saat berada di Bandung, Alex sangat marah. Hanson ini adalah dalangnya yang membuat keonaran waktu itu.Pria itu tidak keberatan, tetapi jangan melibatkan dirinya juga, sungguh menyebalkan sekali."Dasar tidak waras!" kutuk Shiera, lalu melempar ponselnya ke bawah selimut.Sekarang selama jam kerja, Alex memberikan Shiera kelonggaran untuk bersantai-santai, tetapi setelah Hanson membuat onar tadi, Shiera tidak ingin tidur lagi.Dia bangun dan merapikan pakaiannya!Setelah meneguk sedikit air, dia pun duduk di balkon dan mulai merajut syal lagi ...!Sekarang, perasaan Shiera berangsur-angsur lebih nyaman dan sudah tidak sekikuk sebelumnya, tetapi jemarinya benar-benar terasa sakit.Jarum yang tampak bulat ini tidak melukai tangan!Akan tetapi, terasa sakit saat merajut.Mulai sekarang, Shiera harus membiasakan diri dulu, baru bisa merajut lebih cepat.Saat Shiera sedang melihat syal di tangannya yang perlahan bertambah panjang, tiba-tiba ada suara ketukan di pintu ruang is

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 337 Panggilan dari Hanson

    Begitu Alex keluar, ponsel Shiera berdering. Dia mengambil ponselnya dan melihat kalau itu adalah nomor Hanson!Shiera langsung mengakhiri panggilan.Meskipun mereka tidak melakukan hal yang salah, Shiera tahu Hanson bukanlah orang baik.Ya, bagi Shiera, Hanson ini pria licik yang suka tersenyum!Terakhir kali, saat di Bandung, dia bahkan mengatur seorang wanita untuk menemani Alex. Ini bukanlah sesuatu yang baik.Namun, baru saja dia menutup telepon, panggilan Hanson sudah masuk lagi.Shiera menutup telepon lagi!Keduanya bolak-balik melakukan hal seperti ini sebanyak lima kali dan akhirnya Hanson mengirim sebuah pesan pada Shiera, “Aku berada di bawah gedung Blackthorne Grup, bagaimana kalau aku naik untuk mencarimu?"Melihat informasi ini, tangan Shiera gemetar ketakutan!Sikap bersikeras tidak menerima panggilan tadi!Sekarang langsung melembut dan menelepon kembali dengan sopan.Hanson dengan cepat mengangkat telepon, “Shiera, kamu ini tidak bisa memakai cara lembut."Dibalik tele

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 336 Tidur Siang

    Shiera sangat memahami seperti apa sifat Karina itu.Dulu saat dia membeli rumah di Kabupaten Batur, dia terlihat sangat malu setiap kali kembali ke desa.Sekarang rumah di Kabupaten Batur sudah dijual, dia pasti ditertawakan oleh banyak orang.Saat ini, dia pasti berusaha mencari cara untuk pindah dari desa?Rachel mendengarkan dan mengangguk, “Ternyata begitu!"Ini memang terlalu waspada."Kalau begitu, aku akan pergi bersamamu besok.""Oke," kata Shiera mengangguk!Keduanya pun mengobrol sebentar. Dari kata-kata Rachel, Shiera tahu kalau sahabatnya ini sangat puas dengan pekerjaan barunya.Selain itu, Paman Grey juga seharusnya cukup puas.Kalau tidak, nada suara Rachel tidak akan terdengar seringan itu.Setelah mengatur masalah besok, Shiera merasa jauh lebih santai, lagi pula itu adalah Karina.Apalagi dia telah disuap Widya, jadi Shiera harus lebih berhati-hati apapun yang dia katakan.Saat sore!Shiera sudah tidur siang dulu.Ketika dia bangun, dia merasakan berat menimpa di sek

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 335 Ada Udang di Balik Batu

    Ini situasi apa lagi?Sebelum Shiera dapat berbicara, Rachel melanjutkan, “Kenapa bisa ada kecurigaan seperti itu?"Ini bukan tak beralasan, setiap hari ...!Shiera tidak tahu harus bagaimana memberi tahu Rachel apa yang terjadi hari itu, jadi dia hanya berkata, “Bukan tanpa alasan, Karina-lah yang membocorkannya tanpa sengaja!"“Bukan ucapan saat kesal, ‘kan?” tanya Rachel yang membalikkan pertanyaan!Tahu ‘kan orang seperti Karina bisa mengucapkan kata-kata menyakitkan apa pun saat dia sedang marah!Shiera berkata, “Tidak, itu bukan ucapan saat kesal!"Dulu Karina juga sering mengatakan kalau dia tidak memiliki anak perempuan seperti Shiera, tetapi kali ini, Shiera mendengar dengan jelas kalau itu bukanlah ucapan yang penuh dengan kemarahan!Ketika Rachel mendengar nada bicara Shiera, dia segera memarkir mobilnya di pinggir jalan dan mengangkat ponselnya."Jadi apa yang akan kamu lakukan?"Saat Shiera mengatakan ini padanya, dia pasti sudah punya rencana, ‘kan?Shiera bilang, “Karina

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status