Home / Romansa / Wanita Misterius di Kamar CEO / Bab 16 Pasangan Nikah

Share

Bab 16 Pasangan Nikah

Author: Bunga Cantik
Dalam waktu singkat, hati Shiera mengalami pasang surut dan otaknya terus berdengung.

Dia merasa benar-benar tidak bisa bertahan lagi.

Walaupun Kevin sudah mencarikan Alex orang yang paling hebat, kesuraman di keningnya belum memudar.

Kevin dan Shiera hanya mendengarnya berkata dengan suara rendah, "Sudah terlambat!"

Kalimat 'sudah terlambat' ini tidak dimengerti oleh Shiera, tetapi Kevin mengerti arti kalimat ini.

Mereka sudah sebulan lamanya meninggalkan Tangerang!

Di dalam perut wanita itu, takutnya sudah membuahkan hasil dan hasil itulah yang diinginkan oleh orang itu.

Lantas saat wanita itu muncul, dengan hasil yang sudah ada, itu adalah waktu yang terburuk untuk Alex.

Kevin berkata, "Lalu apa yang akan kita lakukan sekarang?"

Alex tidak akan pernah menikah dengan orang yang sudah dipersiapkan oleh ibu tirinya!

Apa yang harus dilakukan? Alex mencibir sambil berkata, "Dia telah merencanakan semuanya, bukankah ini yang sedang dia tunggu? Kalau begitu, hancurkan saja rencananya itu!"

Wanita itu selalu ingin dirinya untuk menikah dengan orang yang sudah dia persiapkan. Bagaimana kalau dia benar-benar menikah saja?

Shiera yang mendengarnya makin tidak mengerti.

Kevin yang mengerti arti perkataan Alex, bertanya dengan serius, "Apa Anda membutuhkan saya untuk mencari perempuan untuk dinikahi?"

Shiera kebingungan, di saat yang sama meneguk saliva keras yang langsung membuatnya tersedak.

Tidak bisa mengeluarkan napas, Shiera terbatuk keras, "Uhuk uhuk ... uhuk uhuk ...."

Udara yang menekan tenggorokannya terbuang dengan suara batuknya.

Alex dan Kevin mengerutkan alis mereka dan melihat ke arah Shiera, membuatnya merasa ketakutan oleh tatapan mereka. Dia berusaha keras untuk menenangkan dirinya.

Namun, batuk tersedak yang Shiera alami agak kuat dan dia tidak bisa mengendalikannya lalu berkata, "Maaf!"

Setelah mengatakan sesuatu dengan terdesak, dia dengan segera keluar dari ruang kantor Alex.

Benar-benar keterlaluan!

Bagaimana bisa mereka dengan mudahnya membicarakan untuk mencari lawan pasangan nikah dan membicarakannya sebagai hal yang biasa?

Bukankah itu pernikahan? Bukan peternakan, di mana saat mencari domba betina akan mendapatkan domba betina!

Shiera bergegas menuju pantri, segera meminum air, ingin memulihkan dirinya!

Percakapan yang terjalin di ruang kantor tidak terganggu dengan masalah Shiera. Kevin kembali bertanya pada Alex, "Apa Anda mempunyai orang yang sesuai?"

Alex melihat ke arah cerutu yang terbakar dengan asap putih di tangannya, aura dari badannya makin terasa dingin.

Wanita itu selalu ingin mengendalikannya sejak ibunya meninggal.

Sekarang, dia ingin mendapatkan seluruh Keluarga Blackthorne, tergantung dengan ambisinya.

Alex menghisap cerutu yang ada di tangannya dan berkata, "Suruh Shiera membawa kartu keluarga miliknya saat bekerja besok."

Saat Kevin mendengarnya dia merasa sangat kaget dan bertanya, "Shiera?"

Alex memberikan persetujuan dengan suara 'hmm'!

Mata Kevin mendalam, secara garis besar tahu mengapa Alex memilih Shiera.

Seorang perempuan yang berasal dari desa dan tidak punya latar belakang lebih baik dibandingkan dengan seribu emas.

Menikah adalah keputusan yang bijaksana saat ini.

Saat kunci dari masalah ini ditemukan, semua orang yang terlibat akan kembali ke tempat asal mereka masing-masing.

Hanya saja,

"Apa Shiera akan setuju?" tanya Kevin dengan khawatir.

Meskipun Shiera orang yang ceroboh, berdasarkan cara dia menghadapi klien, bisa dibilang Shiera adalah seorang yang tegas.

Orang yang tidak tahu malu, tetapi mempunyai sifat kemandirian.

Berdasarkan sifatnya yang sedikit takut dengan Alex, dia belum tentu akan menyetujui hal ini.

Mendengar kalau bisa saja Shiera menolaknya, kilat dingin muncul di mata Alex, lalu dia berkata, "Kalau begitu tidak ada gunanya dia berada di Grup Blackthorne!"

"..." Kevin terdiam.

Selain itu memang bisa dikatakan kalau Shiera tidak menangani masalah ini dengan baik karena hanya dia satu-satunya orang yang melakukan kontak dengan rekaman itu. Shiera bersikeras tidak ada orang yang masuk ke dalam kamar Tuan Alex saat dengan jelas kalau ada orang yang masuk ke dalam ruangan itu.

Bagaimana rekaman itu bisa rusak, Kevin harus segera menyelidikinya.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 340 Memanggil Alex

    Suara Alex terdengar sangat lembut, tetapi itu membuat Shiera merasakan bahaya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya, sambil berkata, "Tidak, itu tidak sulit!"Benar-benar jangan mengusik sarang tebuan!"Lalu, aku harus memanggilmu apa?" Shiera bertanya dengan bingung.Alex berujar, "Apa menurutmu?"Awalnya, Shiera merasa ini adalah masalah, tetapi sekarang Alex melemparkan masalah itu langsung kepadanya.Di bawah penindasan Alex, Shiera ingin menangis lagi.Namun dia tidak berani.Shiera menarik napas dalam-dalam dan berucap, "Memanggil suamiku?"Alex terdiam.Suasana pun terasa menyesakkanMelihat wajah Alex yang langsung membeku, wajah mungil Shiera juga runtuh dan dia tahu itu tidak akan berhasil."Jadi panggil apa?""Panggillah seperti itu!" kata Alex dengan wajah dingin.Kali ini, Shiera yang tertegun.'Memanggil seperti itu? Dia bukannya tidak mau?' batin Shiera gundah.Namun di hadapan tatapan dingin Alex, Shiera tidak berani mengatakan apa-apa, hanya berkata, "Kalau begitu,

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 339 Bencana

    Pada saat ini, Shiera melihat ekspresi Alex yang tidak begitu baik, seluruh organ dalamnya bergetar. Mau tidak mau, Shiera memaksakan diri untuk tersenyum!"Hm, kalau kubilang bunga-bunga ini tidak ada hubungannya denganku, apakah kamu percaya?"Mendengar suara Shiera, wajah Alex tiba-tiba berubah!Perubahan drastis ini membuat wajah kecil Shiera menciut dan tidak ada tempat untuk menempatkan tangan kecilnya.Alex menatap mawar di belakang Shiera dengan muram dan berkata dengan ketus, “Masuk!"Setelah mengatakan itu, dia berbalik badan dan langsung masuk ke kantor.Shiera mengerucutkan bibirnya, seperti istri yang tertindas, dia pun mengikuti Alex masuk ke kantor.Setelah menutup pintu kantor dan berbalik, dia bertemu dengan tatapan mata dingin Alex, jantung Shiera langsung berdebar kencang.Shiera menundukkan kepalanya, “Bunga itu benar-benar tidak ada hubungannya denganku!"Saat ini, sikap Shiera saat mengakui kesalahannya cukup baik, dia takut Alex tidak memercayainya.Hanson ini ..

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 338 Mawar

    Terakhir kali saat berada di Bandung, Alex sangat marah. Hanson ini adalah dalangnya yang membuat keonaran waktu itu.Pria itu tidak keberatan, tetapi jangan melibatkan dirinya juga, sungguh menyebalkan sekali."Dasar tidak waras!" kutuk Shiera, lalu melempar ponselnya ke bawah selimut.Sekarang selama jam kerja, Alex memberikan Shiera kelonggaran untuk bersantai-santai, tetapi setelah Hanson membuat onar tadi, Shiera tidak ingin tidur lagi.Dia bangun dan merapikan pakaiannya!Setelah meneguk sedikit air, dia pun duduk di balkon dan mulai merajut syal lagi ...!Sekarang, perasaan Shiera berangsur-angsur lebih nyaman dan sudah tidak sekikuk sebelumnya, tetapi jemarinya benar-benar terasa sakit.Jarum yang tampak bulat ini tidak melukai tangan!Akan tetapi, terasa sakit saat merajut.Mulai sekarang, Shiera harus membiasakan diri dulu, baru bisa merajut lebih cepat.Saat Shiera sedang melihat syal di tangannya yang perlahan bertambah panjang, tiba-tiba ada suara ketukan di pintu ruang is

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 337 Panggilan dari Hanson

    Begitu Alex keluar, ponsel Shiera berdering. Dia mengambil ponselnya dan melihat kalau itu adalah nomor Hanson!Shiera langsung mengakhiri panggilan.Meskipun mereka tidak melakukan hal yang salah, Shiera tahu Hanson bukanlah orang baik.Ya, bagi Shiera, Hanson ini pria licik yang suka tersenyum!Terakhir kali, saat di Bandung, dia bahkan mengatur seorang wanita untuk menemani Alex. Ini bukanlah sesuatu yang baik.Namun, baru saja dia menutup telepon, panggilan Hanson sudah masuk lagi.Shiera menutup telepon lagi!Keduanya bolak-balik melakukan hal seperti ini sebanyak lima kali dan akhirnya Hanson mengirim sebuah pesan pada Shiera, “Aku berada di bawah gedung Blackthorne Grup, bagaimana kalau aku naik untuk mencarimu?"Melihat informasi ini, tangan Shiera gemetar ketakutan!Sikap bersikeras tidak menerima panggilan tadi!Sekarang langsung melembut dan menelepon kembali dengan sopan.Hanson dengan cepat mengangkat telepon, “Shiera, kamu ini tidak bisa memakai cara lembut."Dibalik tele

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 336 Tidur Siang

    Shiera sangat memahami seperti apa sifat Karina itu.Dulu saat dia membeli rumah di Kabupaten Batur, dia terlihat sangat malu setiap kali kembali ke desa.Sekarang rumah di Kabupaten Batur sudah dijual, dia pasti ditertawakan oleh banyak orang.Saat ini, dia pasti berusaha mencari cara untuk pindah dari desa?Rachel mendengarkan dan mengangguk, “Ternyata begitu!"Ini memang terlalu waspada."Kalau begitu, aku akan pergi bersamamu besok.""Oke," kata Shiera mengangguk!Keduanya pun mengobrol sebentar. Dari kata-kata Rachel, Shiera tahu kalau sahabatnya ini sangat puas dengan pekerjaan barunya.Selain itu, Paman Grey juga seharusnya cukup puas.Kalau tidak, nada suara Rachel tidak akan terdengar seringan itu.Setelah mengatur masalah besok, Shiera merasa jauh lebih santai, lagi pula itu adalah Karina.Apalagi dia telah disuap Widya, jadi Shiera harus lebih berhati-hati apapun yang dia katakan.Saat sore!Shiera sudah tidur siang dulu.Ketika dia bangun, dia merasakan berat menimpa di sek

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 335 Ada Udang di Balik Batu

    Ini situasi apa lagi?Sebelum Shiera dapat berbicara, Rachel melanjutkan, “Kenapa bisa ada kecurigaan seperti itu?"Ini bukan tak beralasan, setiap hari ...!Shiera tidak tahu harus bagaimana memberi tahu Rachel apa yang terjadi hari itu, jadi dia hanya berkata, “Bukan tanpa alasan, Karina-lah yang membocorkannya tanpa sengaja!"“Bukan ucapan saat kesal, ‘kan?” tanya Rachel yang membalikkan pertanyaan!Tahu ‘kan orang seperti Karina bisa mengucapkan kata-kata menyakitkan apa pun saat dia sedang marah!Shiera berkata, “Tidak, itu bukan ucapan saat kesal!"Dulu Karina juga sering mengatakan kalau dia tidak memiliki anak perempuan seperti Shiera, tetapi kali ini, Shiera mendengar dengan jelas kalau itu bukanlah ucapan yang penuh dengan kemarahan!Ketika Rachel mendengar nada bicara Shiera, dia segera memarkir mobilnya di pinggir jalan dan mengangkat ponselnya."Jadi apa yang akan kamu lakukan?"Saat Shiera mengatakan ini padanya, dia pasti sudah punya rencana, ‘kan?Shiera bilang, “Karina

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status