Share

Bab 3 Di mana Shiera?

Seketika itu, suasana jadi sangat hening dan menakutkan.

Pada saat ini, jika ada jarum yang jatuh ke lantai sekalipun, pasti suaranya akan kedengaran dengan sangat jelas. Meskipun Shiera berdiri dengan tegak, hatinya merasa sangat kacau. Meskipun berdiri dengan tegak, hatinya merasa sangat kacau.

Alex menatap wajah Shiera dengan sorot mata yang tajam sambil berkata dengan dingin, “Apa yang dimaksud dengan seharusnya?”

“…” Shiera tidak bisa menjawab apa-apa.

Habislah sudah, Alex paling benci dengan jawaban yang tidak pasti.

Shiera menundukkan kepalanya, dia menggertakkan giginya dan menjawab dengan tegas, “Setelah saya mengantar Anda kembali ke kamar, tidak ada orang lain yang masuk ke kamar Anda!”Dia menjawab dengan penuh kepastian, tanpa keraguan sedikitpun.

Suasana kembali menjadi sangat hening, Shiera tidak pernah tahu kalau setiap menit dan detik bisa terasa begitu panjang.

Namun, dia harus bertahan.

Jika sampai Alex tahu kalau dia telah berbohong, bukan hanya masa depannya yang akan hancur, Rachel juga akan mendapat masalah.

Selain itu, dia sudah menetap di Kota Cilegon, jika sampai dia tidak bisa bertahan di kota ini, ini akan sangat tragis.

Tidak tahu berapa lama waktu sudah berlalu, punggung Shiera sudah basah oleh keringat, Alex akhirnya berkata, “Aku mengerti!”

Shiera memejamkan matanya dan menghela napas lega, dia berpikir kalau dia telah melewati rintangan ini.

“Ambilkan proposal penawaran dari PT. Hasana,” ucap Alex dengan suara yang berat.

Melihatnya yang sudah mulai tenggelam dalam pekerjaannya, Shiera baru merasa tenang, dia menganggukkan kepalanya dan berkata, “Baik!”

Satu bulan berikutnya, mereka melakukan perjalanan bisnis. Sengaja atau tanpa disengaja, Shiera terus menghindar dari Alex.

Sebulan kemudian, mereka pun kembali ke Kota Cilegon dari luar negeri.

Seperti biasanya, Mereka akan mengambil cuti dua hari setelah perjalanan bisnis yang panjang. Namun kali ini, Alex harus datang ke Perusahaan karena ada pertemuan mendesak.

Setelah pertemuan selesai, Kevin melangkah maju dan berkata dengan hormat, “Pak Alex.”

Begitu melihat Kevin, Alex tanpa sadar mengerutkan keningnya dan bertanya, “Di mana Shiera?”

“Apakah Anda lupa, dia selalu mengambil cuti setelah melakukan perjalanan bisnis yang panjang, apalagi perjalanan bisnis kali ini selama satu bulan, Asisten Shiera seharusnya pergi menemui pacarnya,” jawab Kevin.

Setelah mendengar ucapan Kevin, sebuah cahaya dingin tiba-tiba melintas di mata Alex, tetapi kemudian dia kembali tenang.

Kevin tiba-tiba merasakan aura yang menegangkan di sekitarnya, dia merasa sedikit bingung.

Saat ini, di asrama Perusahaan.

Rachel berbisik di telinga Shiera, "Setelahnya, Pak Alex tidak melakukan apa-apa padamu, ‘kan?”

Mendengar Rachel tiba-tiba mengungkit masalah sebulan yang lalu, Shiera merasa sangat terkejut, dia segera melihat ke arah dua pintu lainnya.

“Tenang saja, semua orang sudah keluar, hanya ada kita berdua di sini!” ucap Rachel menenangkannya.

Shiera langsung bernapas lega setelah mendengar perkataan Rachel barusan. Hari itu, dengan susah payah, dia akhirnya berhasil melewati rintangan tersebut di depan Alex.

Namun tetap saja, walaupun satu bulan telah berlalu, Jantung Shiera tetap saja berdetak dengan kencang saat mendengar Rachel mengungkit akan hal itu.

Dia teringat dengan wajah Alex yang sangat muram waktu itu, kemudian berpikir sejenak dan berkata, “Pak Alex seharusnya juga tidak berharap kalau ada wanita yang menginap di kamarnya malam itu.”

Karena itu, pria itu hanya memastikannya? Sebenarnya, mungkin saja dia juga tidak peduli?

Ketika Shiera berpikir seperti itu, pikirannya yang tadinya tegang langsung jadi merasa rileks.

Rachel mengangguk dan berkata, “Baguslah kalau begitu. Beberapa tahun belakangan ini, orang yang memikirkan Pak Alex berakhir dengan sangat tragis. Kalau sampai berhubungan intim dengannya, itu juga bukanlah sebuah hal yang baik.”

“Aku tahu, sudahlah, jangan ungkit masalah ini lagi. Aku harus ke segera pergi ke bank.”.

Shiera tidak ingin melanjutkan topik ini lagi.

Saat mendengar kalau Shiera mau pergi ke bank lagi, Rachel merasa sedikit kasihan padanya, “Adik laki-lakimu sudah magang kerja, tapi dia masih meminta biaya hidup darimu?”

Shiera mengambil tasnya dan berjalan ke depan pintu.

Dia sambil memakai sepatunya sambil berkata, “Dia belum menemukan pekerjaan yang tepat. Saat aku dalam perjalanan bisnis, dia sempat meneleponku beberapa kali.”

Ayah Shiera meninggal saat dia berusia lima tahun. Dia adalah anak kedua dalam keluarganya, dia memiliki seorang kakak perempuan dan seorang adik laki-laki.

Kakak perempuannya sudah menikah, adik laki-lakinya juga sudah mulai kerja magang, setengah tahun lagi adiknya sudah mau menyelesaikan kuliahnya. Saat itu, dia dan kakaknya benar-benar sudah bisa santai.

Mendengar kalau adik laki-laki Shiera bahkan sampai meneleponnya beberapa kali, Rachel merasa lebih tidak puas lagi, “Aku lihat, itu karena ibumu terlalu memanjakannya. Saat kamu kuliah, ibumu sama sekali tidak mengeluarkan uang sepeserpun.”

“Sekarang, adik laki-lakimu sudah menjalani masa magang selama tiga bulan, tetapi dia juga masih belum mendapat pekerjaan. Mungkin, adikmu kurang ambisius.”

Mengungkit soal ibunya, sebuah cahaya dingin langsung melintas di mata Shiera, dia sama sekali tidak menanggapi perkataannya dan berbalik bertanya pada Rachel, “Maukah pergi bersama?”

“Tidak, bawakan aku makanan nanti.”

Shiera mengangguk dan berkata, "Oke!”

Keluar dari Asrama.

Matahari tampak bersinar dengan cerah, tetapi sekujur tubuh Shiera malah merasa sangat dingin. Atau lebih tepatnya, sejak neneknya meninggal, dia tidak pernah merasa hangat.

Ponsel yang ada di dalam tasnya tiba-tiba bergetar.

Begitu dia mengeluarkan ponselnya dan melihat kalau itu adalah nomor adiknya Vincent, dia langsung menutup ponselnya dengan wajah yang kesal.

Baru saja dia menutup teleponnya, ponselnya kembali berdering.

Shiera yang mulai frustasi pun langsung mengangkat telepon tersebut dan berkata, "Kamu punya begitu banyak waktu untuk terus mendesakku, kamu sudah melakukan wawancara dengan berapa Perusahaan!”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status