Share

Tak Pernah Puas

"Tanganmu nakal sekali Honey,....

aahhh." Lucy semakin mendesah kala merasakan tangan Dewa mulai menggerayangi bagian bawah tubuhnya. Perlahan menyingkap gaun nya ke atas, dan mengelus inti wanita cantik itu.

"Kau semakin membuatku bergairah Sayang, tubuhmu harum sekali Lucy..."

"Aku juga menyukai tanganmu yang selalu nakal seperti ini, Honey." Mereka sudah saling terbakar gairah, Lucy pun semakin mendesah.

"Sayang, aaaahhhhh, nikmat sekali ooohhhh."

"Aku suka kalo mendegar rintihanmu Lucy, membuatku tambah bersemangat untuk mencumbumu.....,"

Tubuh Lucy lemas setelah pelepasannya yang pertama tadi. Dewa menuntun Lucy untuk duduk di kursi gazebo.

"Tarik nafas dulu Sayang, nanti kita lanjutkan kembali ronde kedua. ya." bisik Dewa sambil merengkuh tubuh Lucy.

"Kalo begitu, ayo kita ke kamarmu saja Sayang, Aku tak mau kalo sampai ada yang menonton Kita disini."

"Baiklah Ayo kita ke kamarku saja. Kita nikmati malam indah ini dengan bercinta sampai puas."

Lucy segera merapikan bajunya. Hat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status