Share

Mahkota Terenggut

Perlahan kubuka kedua mata. Kepala masih terasa pusing. Pandangan pun masih sedikit mengabur. Beberapa kali mengerjapkan mata. Lalu, jelaslah sesosok laki-laki bertubuh tambun hanya mengenakan celana pendek sedang berdiri menghadap kaca jendela sambil menelpon. Dia, Pak Sutiyoso.

“Aku benar-benar tak menyangka, kalau si Wulan itu masih perawan!”

Mataku membulat saat mendengar ucapan si Pak Tua. Kusibak selimut yang menutupi tubuh.

Ya Tuhan, apa yang terjadi? Kenapa tak ada sehelai benang pun yang melekat pada tubuhku?

Aku menelan ludah berkali-kali. Mencoba mengingat kejadian yang menimpaku. Tetapi, nihil! Aku tidak mengingat apapun.

Mencoba untuk bangkit, namun sekujur badan terasa remuk, ngilu dan perih pada area sensitif.

Tidak! Tidak mungkin Pak Sutiyoso tega memperkosaku! Ini pasti mimpi! Aku pasti sedang bermimpi. Kucubit lengan dengan keras, aw sakit!

“Kalau tidak kuberi obat tidur, aku tak akan bisa menyipi kemolekan tubuhnya. Semalam aku benar-benar puas! Aku sengaja minu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status