Share

Khawatir Membalas Kebaikan?

Seminggu sudah masa cutiku. Hari ini mulai masuk kantor kembali. Namun, kejadian malam itu masih terus saja menghantui. Aku tetap tidak terima perlakuan si tua bangka yang telah merenggut paksa kesucianku.

Hingga detik ini, Ambu dan Abah tidak mengetahui kejadian memalukan tersebut. Biarlah semuanya menjadi rahasia. Aku tak mau membuat mereka bersedih, khawatir dan kecewa.

Selama satu minggu, aku gunakan untuk berpikir membalaskan dendam pada Sutiyoso!

Akhirnya aku dapatkan cara untuk membuatnya menderita seumur hidup.

Nomor ponsel pun aku ganti. Hanya segelintir orang yang mengetahui. Keluargaku, Bang Suryadi dan Pak Dewa.

“Saya mohon, Pak. Jangan beritahukan nomor ini ke dia! Saya mohon ....” pintaku pada Pak Dewa saat memberi tahu nomor baru di ruangannya. Pak Dewa menarik napas panjang. Lelaki yang selalu bersikap sopan padaku, menumpu kedua tangan di atas meja.

“Kamu tenang saja. Saya juga sebenarnya sangat marah atas kelakuan dia terhadap kamu. Tidak mungkin akan saya berita
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status