Beranda / Romansa / Wanita Penggoda / Kedatangan Tuan besar

Share

Kedatangan Tuan besar

Penulis: SPACE
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-23 06:23:20

Baru saja Helena akan menuntaskan gairahnya sendiri, Suara ketukan pintu menghentikan apa yang akan dia lakukan. Padahal kepala Helena terasa pusing dan dia perlu menuntaskan.

" Ya, Sebentar" Helena yang baru saja berbaring di atas tempat tidur lekas turun dengan wajah di tekuk, Dia lekas membuka pintu untuk melihat siapa yang datang.

Pintu terbuka, Memperlihatkan sosok salah satu rekan Helena sesama pelayan " Bukankah kita di izinkan untuk istrahat sebentar? Aku bahkan baru duduk" Kata Helena di iringi helaan napas panjang.

" Tuan muda Marcelo ingin bertemu dengan mu, Dia menunggu di depan. Sebaiknya kau temuin beliau"

Kening Helena mengernyit" Tuan muda Marcelo?" Tanyanya.

Rekan Helena mengangguk " Ya, Cepat jangan membuat beliau menunggu"

" Baiklah, Aku akan menemui tuan muda Marcelo "

Helena membawa langkah menuju area depan paviliun, Benar saja sudah ada Marcelo yang menunggu. Pria dua puluh lima tahun yang menjadi ayah muda itu berdiri kokoh, Menyadari kehadiran orang lain Marcelo berbalik, Hingga tatapanya saling bertabrakan dengan Helena.

" Anda memanggil saya tuan?" Tanya Helena dengan sopan, Dia harus membangun citra baik agar disukai banyak orang di sini.

" Yaa, Aku ingin meminta maaf sekaligus mengucapkan terimakasih padamu. Kau sudah menyelamatkan putriku Libett dari bahaya, Jika sampai kau tidak datang menyelamatkannya, Libett pasti akan terluka" Marcelo berbicara dengan tatapan tertuju ke arah Helena, Dia merasa heran mengapa wanita secantik dan semenarik Helena mau menjadi pelayan.

" Anda tidak perlu berterimakasih seperti itu, Saya hanya melakukan hal kecil. Siapapun tidak akan membiarkan anak kecil terluka, Jadi anda tidak perlu berterimakasih, Tuan " Di akhir kata Helena tersenyum, Dia selalu menebarkan senyum menawan yang bisa membuat siapapun terpesona.

Marcelo bahkan sampai terpesona, karena Helena memang sangat cantik dan mempesona. Dia mengalihkan dengan merogoh dompet, mengeluarkan semua uang cash yang ada di sana dan akan memberikan pada Helena.

" Ambil ini, Ini sebagai ucapan terimakasih ku padamu"

Helena menatap pecahan uang dollar yang di sodorkan Marcelo, Uang itu cukup banyak. Namun Helena tidak menerima.

" Tidak perlu tuan, Saya tulus membantu nona muda jadi anda tidak perlu seperti ini"

" Ambil saja"

Helena menggeleng" Saya tidak bisa mengambilnya, Saya tulus membantu nona muda tuan. Sebaiknya anda simpan lagi saja"

Marcelo memandangi Helena sejenak, Sikap Helena ini memberikan nilai plus dari pandangan Marcelo terhadap Helena.

" Kau yakin?"

Helena mengangguk yakin, Meski dalam hatinya dia menyayangkan uang itu karena cukup banyak" Ya, Saya sangat yakin tuan. Saya tidak bisa menerimanya"

Marcelo memasukan kembali uang ke dalam dompet, Nanti dia akan memberikan imbalan lain pada Helena.

" Helena, Itu namamu kan?"

Helena mengangguk masih di iringi senyuman" Ya tuan, Itu nama saya"

Marcelo cukup terganggu dengan penampilan Helena, Apa lagi kancing kemeja itu beberapa terbuka. Memperlihatkan bagian dada yang menyembul.

" Kemarikan ponsel mu"

" Untuk apa, Tuan?" Tanya Helena dengan kening berkerut.

" Kemarikan saja"

" Ponsel saya berada di kamar, Saya perlu mengambilnya lebih dulu" Helena sadar dengan tatapan Marcelo yang sejak tadi tertuju ke arah penggunaan indahnya.

Marcelo mengeluarkan kartu namanya, Dia meraih tangan Helana dan memberikan kartu nama pada wanita ini" Jika kau membutuhkan sesuatu hubungi aku, Aku tetap akan membalas kebaikan yang sudah kau lakukan pada putriku"

" Jangan menolak!" Lanjut Marcelo.

Helena menerima karena Marcelo tidak menerima penolakan " Terimakasih tuan, Tapi anda tidak perlu repot-repot saya benar-benar tulus"

" Simpan saja, Jika begitu aku permisi " Di akhir kata Marcelo memberikan senyum yang sangat jarang ia tampakkan selain pada putrinya dan keluarga, Senyuman ayah muda ini manis sekali membuat Helena ikut tersenyum.

Pria itu pergi meninggalkan Helana, Helena. Menatap kepergian Marcelo dengan tatapan biasa saja.

" Tuan Marcelo tampan, Tapi tidak semenarik Diego" Gumamnya, Mengingat Diego membuat Helana tersipu dengan pipi merona.

" Hisss, Lupakan dulu aku harus makan sebelum melanjutkan pekerjaan di perkebunan anggur" Helena membawa kaki jenjangnya masuk ke dalam paviliun, Dia pergi ke arah dapur untuk mengambil jatah makanannya apa lagi tadi pagi dia belum sempat sarapan.

Setelah mengisi perut, Helena dan dua rekannya akan pergi ke perkebunan belakang dengan pakaian berbeda. Helena, tidak sengaja berpapasan dengan Diego lagi.

Diego menatap Helena, Helena membalas dengan tatapan genit. Bahkan dengan sengaja dia menyentuh area pegunungan besar yang membuat Diego menahan napas.

" Wanita itu" Diego menggelengkan kepalanya.

Helena tersenyum lebar.

" Cepat sedikit, Mengapa langkah mu lambat?" Tegur rekan Helena menoleh sekilas ke arah Helena yang berjalan di belakangnya.

Helena menormalkan ekspresi, Dia tidak menjawab namun melangkah lebih cepat sampai mendahului dua rekannya.

" Sekarang kalian yang lambat" Balasnya.

Dua rekan Helena hanya bisa geleng-geleng kepala.

Tiba di perkebunan yang sangat amat luas ini, Helena dan dua rekannya segera menggunakan topi lebar yang akan melindungi mereka dari sengatan matahari, mereka juga menggunakan sarung tangan karena akan membantu mengurus tanaman anggur dari berbagai jenis ini, Yang akan di panen dalam beberapa minggu lagi.

Perawatan di perkebunan ini tidak main-main, Sampai Membuat kualitas anggur di sini menjadi yang terbaik. Banyak sekali penjual buah yang meminta pasokan, namun Felix tidak sembarang memasok apa lagi dia juga membutuhkan anggur lebih banyak untuk memproduksi minuman yang banyak di minati kalangan atas, Minuman yang di produksi Felix hanya tersedia di tempat hiburan ternama dan di pabriknya.

Helena mulai bekerja, Di pandu oleh salah satu petani yang mengurus perkebunan dengan baik.

Di bawah sinar matahari yang terik, Helena terus mengikuti panduan dari petani ini. Mengikuti apa yang di katakan. Dia tidak mengeluh meskipun terik matahari membuatnya cukup kewalahan.

" Tidak perlu khawatir, Biasanya jika pelayan yang membantu kami akan di bayar lebih di luar gaji pelayan" Ucap petani wanita yang sudah bekerja cukup lama di sini.

" Benarkah?" Helena semakin bersemangat setelah mendengar jika pekerjaan di perkebunan ini akan di bayar di luar pekerjaan pelayan, Ternyata tuannya cukup murah hati apa lagi pekerjaan sebagai pelayan di sini cukup ringan dan singkat, Pekerjaan di perkebunan juga tidak merepotkan.

" Benar, Upahnya bahkan lebih besar dari hasil pekerjaan sebagai pelayan" Pekerjaan kebun memang memiliki gaji lebih besar dari upah para pelayan.

" Wah, Aku jadi semakin bersemangat" Helena menyahuti dengan penuh semangat, Membuat wanita pengurus kebun ini tersenyum.

" Aku baru pertama kali melihat mu, Apa kau pelayan baru?"

" Ya, Aku pelayan baru di sini, Aku Helena" Helena selalu menyahuti dengan ramah, karena pada dasarnya pribadi Helena memang seperti itu dia suka berteman dengan banyak orang.

" Aku, Mina" Saut wanita bernama Mina berusia empat puluh tahun itu.

" Senang bertemu dengan mu, Mina"

Setelah berbincang-bincang kecil, Mereka kembali bekerja sampai siang pun tiba. Matahari semakin memberikan sinar terik yang membuat kulit putuh Helena jadi memerah, Helena. Rehat sebentar dia duduk di pinggir perkebunan.

Salah satu pelayan datang, Mengatakan jika tuan besar dan nyonya besar akan segera tiba. Semua pelayan di wajibkan untuk menyambut.

Helena dan dua rekannya segera pergi dari kebun anggur untuk membersihkan diri, Mereka dituntut harus berpenampilan rapih.

Selang setengah jam.

Semua pelayan sudah berjejer di dekat pintu masuk mansion, Menyambut kedatangan tuan dan nyonya besar yang baru saja tiba.

Semua pelayan menundukan kepala mereka sebagai tanda hormat" Selamat datang kembali Tuan nyonya" Sapa mereka secara serempak.

Tuan besar Felix dan nyonya Tatiana Bradley Moretti yang baru masuk menanggapi dengan anggukan kepala.

Sepasang iris hijau gelap tuan Felix yang tajam Memperhatikan sekitar, Termasuk para pelayan yang berjejer. Pembawaan pria ini begitu tegas dan berwibawa, Tatapan Felix terkunci pada sosok Helena yang berani mencuri-curi pandang padanya. di saat yang lain menundukan kepala tidak berani menatap ke arah Felix.

Tatapan keduanya saling bertabrakan, Membuat jantung Helena berdegup lebih cepat. Felix, sungguh memiki aura yang kuat, Pesona pria ini juga sangat kuat. di usianya yang sudah tidak muda lagi penampilan Felix yang rapih tak kalah dari anak muda, Apa lagi pria ini memiliki paras yang sempurna serta postur tubuh tinggi atletis. hasil dari rajin berolahraga dan menerapkan gaya hidup sehat, Dia terlihat lebih muda dari usianya.

' Taun besar Felix. Batin Helena mengagumi tampang dan pesona Felix yang jauh lebih memukau dari Diego, Pria matang sebelumnya yang berhasil menarik perhatian Helena.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Wanita Penggoda    Berenang Bersama Tuan

    Baru saja tiba di lantai dasar, Helena berpapasan dengan pelayan yang di perintahkan Felix. " Tuan menyuruhmu membawakan pakaian renang nona muda, Antarkan ke ruangan santai. Kau tau kan ruangan santai kaca? Tuan dan nona muda berada di sana" Helana menghela napas, Merasa lelah terus bolak-balik naik tangga menuju lantai tiga. " Hm, Aku akan mengambilnya" Helena pergi untuk mengambil pakaian renang Libett, Setelah itu pergi menuju ruangan santai yang di dominasi dengan bangunan kaca. Di sana juga ada kolam renang, dan sepertinya Felix akan mengajak Libett berenang. Helena tiba di ruangan kaca, Mendekati Felix yang sedang berbaring di kursi santai. Dengan Libett yang duduk di perut kokoh yang di hiasi enam roti sobek yang terlihat begitu menggoda. " Saya membawa pakaian renang untuk nona muda, Tuan" " Segera ganti, Aku akan mengajaknya berenang!" Perintah Felix tanpa membuka kelopak mata yang dia tutup untuk menghalau silau dari cahaya matahari. " Baik tuan" Helena yang

  • Wanita Penggoda    Angkuh

    Siang hari, Helena. Menemani Libett tidur siang. Libett sedang minum susu di dalam botol bayi. Gadis itu berbaring di samping Helena yang memberikan tepukan kecil, agar Libett cepat tidur." Tidurlah" Helena mulai menyanyikan lagu pengantar tidur, Tatapan wanita itu tak lepas dari Libett yang menurutnya sangat cantik dan menggemaskan.Susu dalam botol sudah habis, Helena. Menaruh di atas nakas dia masih menyayikan lagu pengantar tidur.Libett mulai mengantuk, Dia berbaring menyamping memeluk Helena merasa nyaman dengan wanita ini. Helena, tersenyum kecil dia terus bernyanyi dengan suara lembut tanpa menghentikan memberikan tepukan kecil.Tak lama Libett pun tertidur, Helena. Menatap wajah tenang Libett yang sangat menggemaskan ini " Cantik sekali, Tak heran ayahnya juga tampan memiki warna rambut dan mata yang sama dengan Libett" Helena mengoceh sendiri dengan suara pelan agar tidak menggangu tidur Libett.Ternyata menjaga Libett jauh lebih mudah karena anak ini tidak merepotkan Helen

  • Wanita Penggoda    Sentuhan demi sentuhan

    " Ti- tidak tuan" Helena tergugup, Wanita itu mengigit bibir bawahnya sendiri, menahan agar tidak mengeluarkan suara desahan. Libett memperhatikan dengan tatapan bingung, Wajahnya itu terlihat menggemaskan sekali dan sangat cantik.Sebelum melepaskan Helena, Felix. Memberikan pukulan di bokong Helena. yang membuat Helena memekik.Helena mundur dengan wajah merona, Tatapanya masih tertuju ke arah Felix yang sudah mengalihkan fokus pada Libett." Cepat ganti pakaian mu, Aku memberimu waktu sepuluh menit!"" Baik tuan, Saya akan segera kembali" Dengan terburu-buru, Helena meninggalkan kamar Libett . untung saja dia tidak berpapasan dengan pelayan lain jadi tidak ada yang menegur Helena.Tiba di area depan mansion, Tatapan beberapa penjaga di sekitar sana terpaku dengan penampilan Helena. Di tatap seperti itu Helena malah tersenyum dia suka sekali terbar pesona, Mamang wanita penggoda yang gatal.Dengan sengaja Helena membuat langkanya di lenggak-lenggok, Membuat beberapa penjaga di sini

  • Wanita Penggoda    Sengaja Ingin Menggodaku?

    Pagi pun tiba, Helena. Sudah bersiap dengan seragam pelayannya. Dia akan memulai pekerjaan baru sebagai pengasuh Libett, Tugas pertama Helena adalah menunggu Libett bangun tidur.Helena melangkah di bawah langit yang belum terlalu terang, Karena ini masih terlalu pagi. Tepatnya masih pukul 05.20.Para pelayan sudah sibuk dengan pekerjaan masing-masing, Membuat kawasan paviliun terasa sepi.Helena berhenti, tatapanya tertuju ke arah paviliun khusus penjaga di mansion ini. Para pekerja di sini tidak di perbolehkan sembarang keluar dan di wajibkan tinggal di sini.Entah kebetulan atau apa, Tiba-tiba Diego muncul. Tatapan keduanya saling bertabrakan, seperti biasa Helena dengan kegatalan yang jaim.Helena tersenyum, Membuat Diego melangkah ke arahnya.Diego menaikan sebelah alisnya, Melihat ekspresi genit di wajah Helena." Wajah dan pribadimu tidak cocok"Helena tersenyum semakin lebar, Dia memang memiki wajah yang lugu berbanding terbalik dengan tingkahnya yang nakal pada pria tertentu.

  • Wanita Penggoda    Kenakalan Helena+

    Libett muncul, Berlari ke arah Felix.Felix meraih cucunya ke dalam pangkuan, Pria yang tadinya menampilkan raut wajah datar super dingin. Mengukir senyum di depan cucu satu-satunya, Felix. Juga memberikan kecupan hangat di pipi Libett, gadis kecil yang sangat mirip dengan Marcelo.Libett mengoceh, Dia tampak senang berada di pangkuan sang kakek. Sedangkan nyonya Tatiana sudah pergi Karena ingin istirahat. Kepribadian nyonya Tatiana memang seperti itu dia sangat angkuh tidak pernah memperdulikan sekitar. termasuk Libett, cucu yang tidak di inginkan. Tatiana benci karena Libett berasal dari rahim wanita dari kalangan bawah, Yang lebih membuatnya marah ibu Libett adalah wanita penghibur yang gila uang.Felix tidak seperti istrinya, Dia pikir Libett tidak tau apapun. apa lagi gadis kecil ini menuruni gen keluarga Moretti.Felix membawa Libett ke ruangan keluarga di susul Marcelo yang baru menghampiri ayahnya. Sedangkan para pelayan sudah di bubarkan, dan kembali bekerja." Apa mommy mara

  • Wanita Penggoda    Kedatangan Tuan besar

    Baru saja Helena akan menuntaskan gairahnya sendiri, Suara ketukan pintu menghentikan apa yang akan dia lakukan. Padahal kepala Helena terasa pusing dan dia perlu menuntaskan." Ya, Sebentar" Helena yang baru saja berbaring di atas tempat tidur lekas turun dengan wajah di tekuk, Dia lekas membuka pintu untuk melihat siapa yang datang.Pintu terbuka, Memperlihatkan sosok salah satu rekan Helena sesama pelayan " Bukankah kita di izinkan untuk istrahat sebentar? Aku bahkan baru duduk" Kata Helena di iringi helaan napas panjang." Tuan muda Marcelo ingin bertemu dengan mu, Dia menunggu di depan. Sebaiknya kau temuin beliau"Kening Helena mengernyit" Tuan muda Marcelo?" Tanyanya.Rekan Helena mengangguk " Ya, Cepat jangan membuat beliau menunggu"" Baiklah, Aku akan menemui tuan muda Marcelo "Helena membawa langkah menuju area depan paviliun, Benar saja sudah ada Marcelo yang menunggu. Pria dua puluh lima tahun yang menjadi ayah muda itu berdiri kokoh, Menyadari kehadiran orang lain Marce

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status