MasukLibett muncul, Berlari ke arah Felix.
Felix meraih cucunya ke dalam pangkuan, Pria yang tadinya menampilkan raut wajah datar super dingin. Mengukir senyum di depan cucu satu-satunya, Felix. Juga memberikan kecupan hangat di pipi Libett, gadis kecil yang sangat mirip dengan Marcelo. Libett mengoceh, Dia tampak senang berada di pangkuan sang kakek. Sedangkan nyonya Tatiana sudah pergi Karena ingin istirahat. Kepribadian nyonya Tatiana memang seperti itu dia sangat angkuh tidak pernah memperdulikan sekitar. termasuk Libett, cucu yang tidak di inginkan. Tatiana benci karena Libett berasal dari rahim wanita dari kalangan bawah, Yang lebih membuatnya marah ibu Libett adalah wanita penghibur yang gila uang. Felix tidak seperti istrinya, Dia pikir Libett tidak tau apapun. apa lagi gadis kecil ini menuruni gen keluarga Moretti. Felix membawa Libett ke ruangan keluarga di susul Marcelo yang baru menghampiri ayahnya. Sedangkan para pelayan sudah di bubarkan, dan kembali bekerja. " Apa mommy marah?" Tanya Marcelo yang duduk di sofa yang ada di hadapan Felix, Tatapanya tertuju ke arah putrinya yang duduk di pangkuan Felix dan terus mengoceh. " Kenapa ibumu harus marah?" Felix beralih menatap putra pertamanya dengan sebelah alis terangkat. " Guci kesayangannya pecah, Libett tidak sengaja merusaknya" " Dia tidak memperhatikan sekitar, Bagaimana bisa kau lalai menjaga Libett? Apa kau terluka?" Felix lekas memeriksa cucu kesayangannya, Merasa lega karena tidak ada luka di tubuh Libett. " Libett tidak terluka, Karena ada pelayan baru yang cepat menolong dan melindungi Libett" " Pelayan baru?" Mendengar kata pelayan baru, Felix jadi teringat pada salah satu pelayan muda yang asing di matanya tadi sempat curi-curi pandang pada Felix. " Hm, Helena namanya" Felix mengangguk, Este. Juga sempat mengabari tentang pelayan baru yang ternyata Helena. " Mengapa Daddy pulang cepat?" " Aku harus mengurus persyaratan pengunduran diri, Aku ingin pensiun dan hidup tenang. Lalu Fokus pada bisnis anggur saja, Untuk TheMoretti. Kau yang akan mengurus" Marcelo mengangguk mengerti" Aku dengar pengunduran diri Daddy di persulit " " Begitulah, Masyarakat ingin aku menjabat kembali dan beberapa anggota juga terus membujuk agar aku bertahan. Keputusan ku sudah bulat, Aku ingin menghabiskan masa tua dan menikmati hasil kerja keras ku" Felix menyahuti seraya menatap Libett yang baru turun di pangkuannya, Gadis cantik itu berlarian dengan langkah sempoyongan terlihat sangat menggemaskan sekali. " Besok aku akan pergi untuk perjalanan bisnis ke luar negeri, Tapi aku belum menemukan pengasuh yang cocok untuk Libett. Mereka selalu lalai hampir mencelakai putriku" Tadi Marcelo langsung memecat pengasuh Libett yang sudah lalai. " Pergi saja, Aku akan memerintahkan pelayan di sini untuk menjaganya. Aku akan mengawasi kau tidak perlu khawatir" Marcelo mengangguk, Dia percaya pada ayahnya. Marcelo, juga harus pergi karena pekerjaan tersebut tidak bisa di tunda. Setelah menghabiskan waktu bersama Libett, Felix. berada di ruang kerjanya dia belum istrahat memilih menghabiskan waktu dengan sang cucu dan sekarang dia sedang mengecek pengeluaran dan pemasukan dari bisnis anggur. Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian Felix, Pria dewasa itu mempersilahkan seseorang di luar untuk masuk. Pintu terbuka memperlihatkan sosok este. " Anda memanggil saya tuan?" Este sedikit menekuk tubuh sebagai tanda hormat. " Duduklah!" Perintah Felix tanpa menatap lawan bicaranya, Pria itu menutup laptop yang ada di hadapannya. Este patuh, Dia duduk di kursi yang ada di hadapan sang tuan dan terhalang meja kerja. " Aku membutuhkan satu pelayan untuk menjaga Libett sementara waktu, Pastikan pelayan itu harus cekatan dan bisa menjaga Libett dengan baik!" Felix buka suara dengan nada suara terdengar berat dan tegas. Este mengangguk" Saya mengerti tuan, Saya akan menyeleksi pelayan untuk menjaga nona muda Libett. Saya juga akan melaporkan tentang pelayan baru yang menggantikan luna. Saya sudah mengirim laporan pada anda" " Hm, Aku sudah membaca barusan. Bagaimana pekerjaannya?" " Pekerjaannya bagus, Helena cukup cekatan dan dia juga tidak memilih-milih pekerjaan dan selalu patuh pada aturan " Jawab Este. " Perintahkan saja pelayan bernama Helena itu untuk menjaga Libett sementara waktu, Sampai Marcelo menemukan pengasuh yang cocok untuk Libett!" Perintah Felix, Tiba-tiba saja menunjuk Helena sebagai pengasuh Libett. " Baik tuan, Apa perlu saya memanggil Helena?" " Hm, Aku perlu memperingati dia dalam menjaga cucuku" Este berdiri dari duduknya" Jika begitu saya akan memanggil, Helena" " Kau tidak perlu kembali ke sini, Lanjutkan pekerjaan mu perintahkan pelayan itu untuk menemui ku " " Baik tuan, Jika begitu saya permisi " Sebelum pergi wajib untuk sedikit menekuk tubuh sebagai tanda hormat, Este pun pergi untuk mencari Helena. " Apa kau melihat Helena?" Tanya este pada pelayan yang tidak sengaja berpapasan dengan dirinya. " Helena berada di belakang membantu yang lain" Este mengangguk, Dia segera pergi ke area dapur belakang untuk memanggil Helena. Helena menghampiri este yang memanggil " Ada apa?" Tanyanya dengan kening berkerut. " Tuan memanggil mu, Temui beliau di ruang kerjanya yang sempat aku tunjukan padamu. Tuan besar sudah menunggu mu" " Mengapa tuan memanggil ku? Apa aku melakukan kesalahan?" Helena jadi was-was, Di sisi lain dia juga ingin bertemu dengan pria hot seperti Felix yang berhasil menarik perhatiannya. " Kau tidak melakukan kesalahan, Jangan banyak bicara segera pergi temui, Tuan besar!" Helena mengangguk mengerti, Dia lekas meninggalkan area dapur yang luas ini. Tiba di lantai dimana ruang kerja Felix berada, Helena menghentikan langkahnya dia membenarkan penampilan. Dengan sengaja wanita itu juga membuka dua kancing kemeja atasnya, Helena. Tersenyum penuh arti Dia membawa langkah menuju ruang kerja Felix. Tiba di ruang kerja Felix dia mengetuk pintu, Setelah Felix mengizinkan masuk. Helena pun masuk dengan langkah anggun. " Hello tuan, Kata este anda memanggil saya?" Tanya Helena dengan suara merdunya. Felix mendongak agar bisa menatap Helena, Tatapan pria itu langsung tertuju ke arah pegunungan besar yang menyembul. Dengan raut wajah datar dia berkata dengan dingin " Benahi penampilanmu!" Mendengar perkataan Felix, membuat Helena mengumpat dalam hati dia jadi malu. Helena, merunduk menatap pegunungan dengan tatapan di buat-buat seolah terkejut. " Maafkan saya tuan, Ini kekecilan membuat saya tidak sadar jika terbuka" Helena berpura-pura panik, Dia berbalik segera membenarkan penampilannya. Felix tidak menjawab, Dengan tatapan datar yang masih tertuju ke arah Helena. ' Cek, Jual mahal sekali padahal tadi aku sadar tuan Felix menatap ke arah pegunungan ini. Sikapnya yang seperti ini membuatku penasaran, Kita lihat sejauh mana tuan bersikap seperti ini. Batin Helena dengan perasaan kesal. Setelah membenahi penampilannya, Helena. Berbalik menatap ke arah Felix, Helena satu-satunya pelayan yang berani menatap Felix tanpa rasa takut. " Duduk!" Perintah Felix dengan suara tegas yang berhasil membuat Helena merinding. Helena lekas duduk di kursi yang tadi di duduki este, Dia terus saja curi-curi pandang ke arah Felix. Helena mengigit bibir bawahnya, Dengan tangan sudah berada di area pribadinya . Melihat Felix membuat sisi lain dalam dirinya muncul, sisi lain yang berasal dari kebiasaan buruk Helena melihat tayangan dewasa membuat Helena tidak bisa mengendalikan gairahnya. " Aku sempat mendengar, Kau sudah menyelamatkan Libett. Aku ingin memberimu tugas sementara menjaga Libett selama Marcelo belum menemukan pengasuh yang tepat!" Felix langsung saja pada intinya, Dia menyadari kegelisahan di wajah Helena namun mengabaikan tidak menyadari apa yang sedang Helena lakukan karena terhalang oleh meja kerja. " Ahhh.... Maksud saya apa" Helena kebablasan mengeluarkan suara ambigu, dengan tangan masih bekerja di area yang jauh di bawah saja, Felix sungguh membuat Helena tidak bisa menahan diri. memang nakal Helena ini. Felix tidak langsung menjawab, Suara ambigu tadi membuat Felix terganggu. Helena memasang ekspresi wajah polos namun mengandung makna tertentu. Felix menjatuhkan bolpoin, Entah disengaja atau tidak. Membuat Helena langsung menarik tangan dari sana, Karena tidak mau aksinya terlihat oleh Felix yang kini merunduk untuk mengambil bolpoin. Karena Helena yang menarik tangan dengan terburu-buru, membuat rok tersingkap. Memperlihatkan apa yang ada di balik rok, Felix tidak bisa melihat secara langsung hal yang ada di sana karena tertutup kain lain. Dia hanya bisa melihat ada sesuatu yang basah di sana. Dengan sengaja Helena tidak membenarkan, Dia malah melebarkan kaki memberi akses agar Felix bisa melihat lebih jauh. Felix lekas meraih bolpoin, kembali duduk dengan benar. Dia bersikap biasa dan dingin dengan tatapan datar. " Kau tidak tuli kan? Kau bisa mendengar ucapan ku tadi. Mulai Besok kau akan di alih tugaskan menjaga Libett, Pergilah!" Felix berbicara dengan suara dingin mengalahkan dinginnya kutub Utara. ' Awas saja, Aku akan menaklukan mu tuan Felix. Kita lihat saja apa nanti kau masih bisa jual mahal?. Gerutu Helena dalam hati, Wanita ini cukup tidak tau diri padahal tau Felix pria beristri. Helena keluar dari ruangan kejer Felix, Raut wajahnya di tekuk" Sombong sekali tuan besar itu, Dia terus memasang wajah dingin" Helena memutusakan untuk melanjutkan pekerjaannya, Besok dia akan di alihkan menjadi babysitter Libett. Malam hari, Di saat yang lain sudah tertidur mengistirahatkan tubuh mereka karena besok akan kembali bekerja. Helena asik dengan ponselnya, Menyaksikan sesuatu di sana seraya melakukan hal menatang. Wanita itu berusaha keras agar tidak mengeluarkan suara di tengah aksinya. " Ugh... Aku ingin mencoba benda seperti itu!" Suara teriakan tertahan Helena terdengar, Di iringi sebuah ledakan pelepasan yang membuat Helena terkulai. Dengan napas terdengar berat, Helena terbaring dengan keringat yang sudah membasahi. miliknya terekspos bebas dan tampak basah. " Tuan Felix, Miliknya....." Helena tidak melanjutkan ucapannya, Pikirannya berkelana membayangkan hal menantang bersama Felix, Tuannya.Baru saja tiba di lantai dasar, Helena berpapasan dengan pelayan yang di perintahkan Felix. " Tuan menyuruhmu membawakan pakaian renang nona muda, Antarkan ke ruangan santai. Kau tau kan ruangan santai kaca? Tuan dan nona muda berada di sana" Helana menghela napas, Merasa lelah terus bolak-balik naik tangga menuju lantai tiga. " Hm, Aku akan mengambilnya" Helena pergi untuk mengambil pakaian renang Libett, Setelah itu pergi menuju ruangan santai yang di dominasi dengan bangunan kaca. Di sana juga ada kolam renang, dan sepertinya Felix akan mengajak Libett berenang. Helena tiba di ruangan kaca, Mendekati Felix yang sedang berbaring di kursi santai. Dengan Libett yang duduk di perut kokoh yang di hiasi enam roti sobek yang terlihat begitu menggoda. " Saya membawa pakaian renang untuk nona muda, Tuan" " Segera ganti, Aku akan mengajaknya berenang!" Perintah Felix tanpa membuka kelopak mata yang dia tutup untuk menghalau silau dari cahaya matahari. " Baik tuan" Helena yang
Siang hari, Helena. Menemani Libett tidur siang. Libett sedang minum susu di dalam botol bayi. Gadis itu berbaring di samping Helena yang memberikan tepukan kecil, agar Libett cepat tidur." Tidurlah" Helena mulai menyanyikan lagu pengantar tidur, Tatapan wanita itu tak lepas dari Libett yang menurutnya sangat cantik dan menggemaskan.Susu dalam botol sudah habis, Helena. Menaruh di atas nakas dia masih menyayikan lagu pengantar tidur.Libett mulai mengantuk, Dia berbaring menyamping memeluk Helena merasa nyaman dengan wanita ini. Helena, tersenyum kecil dia terus bernyanyi dengan suara lembut tanpa menghentikan memberikan tepukan kecil.Tak lama Libett pun tertidur, Helena. Menatap wajah tenang Libett yang sangat menggemaskan ini " Cantik sekali, Tak heran ayahnya juga tampan memiki warna rambut dan mata yang sama dengan Libett" Helena mengoceh sendiri dengan suara pelan agar tidak menggangu tidur Libett.Ternyata menjaga Libett jauh lebih mudah karena anak ini tidak merepotkan Helen
" Ti- tidak tuan" Helena tergugup, Wanita itu mengigit bibir bawahnya sendiri, menahan agar tidak mengeluarkan suara desahan. Libett memperhatikan dengan tatapan bingung, Wajahnya itu terlihat menggemaskan sekali dan sangat cantik.Sebelum melepaskan Helena, Felix. Memberikan pukulan di bokong Helena. yang membuat Helena memekik.Helena mundur dengan wajah merona, Tatapanya masih tertuju ke arah Felix yang sudah mengalihkan fokus pada Libett." Cepat ganti pakaian mu, Aku memberimu waktu sepuluh menit!"" Baik tuan, Saya akan segera kembali" Dengan terburu-buru, Helena meninggalkan kamar Libett . untung saja dia tidak berpapasan dengan pelayan lain jadi tidak ada yang menegur Helena.Tiba di area depan mansion, Tatapan beberapa penjaga di sekitar sana terpaku dengan penampilan Helena. Di tatap seperti itu Helena malah tersenyum dia suka sekali terbar pesona, Mamang wanita penggoda yang gatal.Dengan sengaja Helena membuat langkanya di lenggak-lenggok, Membuat beberapa penjaga di sini
Pagi pun tiba, Helena. Sudah bersiap dengan seragam pelayannya. Dia akan memulai pekerjaan baru sebagai pengasuh Libett, Tugas pertama Helena adalah menunggu Libett bangun tidur.Helena melangkah di bawah langit yang belum terlalu terang, Karena ini masih terlalu pagi. Tepatnya masih pukul 05.20.Para pelayan sudah sibuk dengan pekerjaan masing-masing, Membuat kawasan paviliun terasa sepi.Helena berhenti, tatapanya tertuju ke arah paviliun khusus penjaga di mansion ini. Para pekerja di sini tidak di perbolehkan sembarang keluar dan di wajibkan tinggal di sini.Entah kebetulan atau apa, Tiba-tiba Diego muncul. Tatapan keduanya saling bertabrakan, seperti biasa Helena dengan kegatalan yang jaim.Helena tersenyum, Membuat Diego melangkah ke arahnya.Diego menaikan sebelah alisnya, Melihat ekspresi genit di wajah Helena." Wajah dan pribadimu tidak cocok"Helena tersenyum semakin lebar, Dia memang memiki wajah yang lugu berbanding terbalik dengan tingkahnya yang nakal pada pria tertentu.
Libett muncul, Berlari ke arah Felix.Felix meraih cucunya ke dalam pangkuan, Pria yang tadinya menampilkan raut wajah datar super dingin. Mengukir senyum di depan cucu satu-satunya, Felix. Juga memberikan kecupan hangat di pipi Libett, gadis kecil yang sangat mirip dengan Marcelo.Libett mengoceh, Dia tampak senang berada di pangkuan sang kakek. Sedangkan nyonya Tatiana sudah pergi Karena ingin istirahat. Kepribadian nyonya Tatiana memang seperti itu dia sangat angkuh tidak pernah memperdulikan sekitar. termasuk Libett, cucu yang tidak di inginkan. Tatiana benci karena Libett berasal dari rahim wanita dari kalangan bawah, Yang lebih membuatnya marah ibu Libett adalah wanita penghibur yang gila uang.Felix tidak seperti istrinya, Dia pikir Libett tidak tau apapun. apa lagi gadis kecil ini menuruni gen keluarga Moretti.Felix membawa Libett ke ruangan keluarga di susul Marcelo yang baru menghampiri ayahnya. Sedangkan para pelayan sudah di bubarkan, dan kembali bekerja." Apa mommy mara
Baru saja Helena akan menuntaskan gairahnya sendiri, Suara ketukan pintu menghentikan apa yang akan dia lakukan. Padahal kepala Helena terasa pusing dan dia perlu menuntaskan." Ya, Sebentar" Helena yang baru saja berbaring di atas tempat tidur lekas turun dengan wajah di tekuk, Dia lekas membuka pintu untuk melihat siapa yang datang.Pintu terbuka, Memperlihatkan sosok salah satu rekan Helena sesama pelayan " Bukankah kita di izinkan untuk istrahat sebentar? Aku bahkan baru duduk" Kata Helena di iringi helaan napas panjang." Tuan muda Marcelo ingin bertemu dengan mu, Dia menunggu di depan. Sebaiknya kau temuin beliau"Kening Helena mengernyit" Tuan muda Marcelo?" Tanyanya.Rekan Helena mengangguk " Ya, Cepat jangan membuat beliau menunggu"" Baiklah, Aku akan menemui tuan muda Marcelo "Helena membawa langkah menuju area depan paviliun, Benar saja sudah ada Marcelo yang menunggu. Pria dua puluh lima tahun yang menjadi ayah muda itu berdiri kokoh, Menyadari kehadiran orang lain Marce







