MasukTernyata cukup melelahkan membersihkan kamar luas ini, keringat sudah membasahi Helena. Wanita itu menyeka dengan telapak tangannya.
" Huft, Akhirnya selesai juga, Aku harus membantu yang lain" Helena keluar dari kamar Marcelo membawa semua alat-alat pembersih. " Aku sudah selesai membereskan kamar tuan Marcelo, Apa ada yang bisa aku bantu lagi?" Tanya Helena pada rekannya yang juga baru selesai membersihkan ruangan lain. " Kita akan lanjut membersihkan ruangan lain, Karena Tuan dan nyonya besar akan kembali. Begitupun tuan muda Marcelo beserta putrinya, Maka semua harus rapih dan bersih" Helena mengangguk mengerti" Apa tuan Marcelo Tidak tinggal di sini? Padahal mansion ini sangatlah luas" " Tidak, Tuan sudah memiliki rumah sendiri beliau hanya akan sesekali membawa putrinya menginap" Helena mengangguk mengerti" Begitu rupanya " " Sudah, Ayo kita lanjut bekerja!" Mereka lanjut bekerja membersihkan ruangan lain yang ada di lantai tiga, Harus memastikan jika semuanya bersih. Helena, duga pemilik Mansion ini sangat teliti. Helena sudah tau biodata siapa keluarga Moretti dari hasil mencari tahu di internet, Namun dia tidak tau bagaimana sifat-sifat dan wajah asli para penghuni mansion ini. Terkadang yang terlihat harmonis dan sempurna tidak sesuai dengan kenyataannya. Setelah hampir dua jam lebih lamanya, Helena dan dua rekannya selesai membersihkan lantai tiga yang sangat amat luas. Helena menuruni tangga, Pekerjaannya sudah selesai dia butuh istirahat sebentar sebelum nantinya kembali melanjutkan pekerjaan lain yang di perintahkan este. Apa lagi di halaman belakang mansion ini ada lahan perkebunan anggur yang sangat luas, Katanya jika pelayan sudah menyelesaikan pekerjaan mereka akan di tugaskan untuk membantu tukang kebun. Felix memilki tempat produksi pembuatan minuman beralkohol dengan bahan dasar anggur, Dia juga menjadi pemasok anggur dengan kualitas terbalik. Pria itu selalu memanfaatkan peluang, tak heran kesuksesan seorang Felix sangat di kenal di negara ini. Felix, memiki pribadi yang gigih dan pekerja keras maka tak heran dia menduduki jajaran orang terkaya no1 di negara ini. Dia juga masuk dalam katagori seratus orang terkaya di dunia. Baru saja akan kembali ke paviliun, Langkah Helena yang ada di pertengahan tangga terhenti. Dia berlari secepat kilat saat melihat sosok gadis kecil yang sedang berdiri di depan guci hias mencoba meraih dan..... Prang Guci itu jatuh pecah berserakan di atas lantai, Untung saja Helena cepat meraih gadis kecil yang mungkin baru berusia satu tahun lebih. Gadis yang berada dalam dekapan Helena menangis karena terkejut. Helena mencoba menenangkan gadis ini. Mendengar suara kebisingan, Satu persatu pelayan mulai berdatangan di ikuti wanita berusia tiga puluh tahun, yang tak lain pengasuh gadis bernama Libett putri dari Marcelo. " Nona muda" Pengasuh Libett terkejut tak kala melihat nona mudanya menangis di dalam dekapan pelayan. " Apa yang terjadi?" Sosok pria berperawakan tinggi muncul, Tadi dia sedang melakukan sambungan telpon di luar, saat mendengar suara kegaduhan dan tangisan putrinya Marcelo lekas menghampiri dengan langkah cepat. Pengasuh Libett yang sudah lalai menjaga anak asuhnya hanya bisa menundukan kepala. " Apa yang terjadi pada putriku!" Marcelo marah melihat sekitar yang kacau di tambah putrinya menangis, Pria tampan itu meraih Libett dari pangkuan Helena. " Tadi saya sempat melihat jika gadis kecil ini hampir saja tertimpa guci, Tapi saya sudah memastikan tidak ada luka di tubuhnya"Helena menjelaskan sebelum semua menyalahkan dirinya. Este datang menanyakan apa yang terjadi pada Helana. Helena kembali menjelaskan. Marcelo menatap tajam ke arah pengasuh Libett yang lalai hampir membuat Libett celaka, Dia lekas membawa Libett yang sudah mulai tenang. Memerintahkan penjaga untuk mengecek cctv. Marcelo datang lebih awal, Karena orang tuanya juga memajukan kepulangan dan akan tiba siang ini. Dia melihat detik-detik saat Libett hampir saja celaka, Dan datangnya Helena yang menjadi penyelamat. " Untung saja pelayan baru itu cepat, Jika tidak nona muda pasti akan terluka" Ucap penjaga yang di tugaskan memeriksa cctv, Di sampingnya ada Marcelo yang masih menyaksikan bagaimana cara Helena melindungi dan menenangkan Libett. Kembali lagi pada Helena. " Kerja bagus, Untung saja kau bergerak cepat menyelamatkan nona muda Libett" Kata Este, Jika sampai Libett terluka pasti Marcelo akan murka. " Tapi ini guci kesayangan nyonya besar" Sela pelayan lain. " Nanti aku akan menjelaskan semuanya pada nyonya besar, Kau sudah menyelesaikan pekerjaan mu kan, Helana? Kau bisa istrahat lebih dulu setelah itu bantu petani di perkebunan belakang " Helena mengangguk mengerti, Dia dan dua rekannya pergi untuk beristirahat sebelum lanjut bekerja membantu pera petani. Dua rekan Helena sudah pergi lebih awal ke paviliun, Sedangkan Helena melangkah pelan seraya melihat sekitar halaman luas yang ada di depan Mansion megah ini. Dia area samping ada kolam renang dan area khusus bersantai yang tidak bisa di masuki sembarang orang, Area itu di dominasi oleh bangunan kaca. " Mansion ini sangatlah luas dan indah, Tapi lebih banyak pelayan dan penjaga yang berada di sini. Sekarang bahkan tuan dan nyonya di tempat ini tidak ada" Menolog Helena. Helena sadar dengan tatapan para penjaga muda yang ada di sekitar sana, Wanita itu tersenyum miring. " Cek, Semua pria sama saja mata jelalatan" Gerutunya, Dia Berbalik menatap dua penjaga muda yang sejak tadi terus memperhatikan Helena. Helena memberikan senyum manis, Dia harus jual mahal sedikit. Meskipun dua penjaga itu melambaikan tangan pada Helena, wanita itu berpura-pura cuek dan hanya memberikan senyuman. " Mereka terlalu muda, Aku tidak suka" Helena membawa langkah menuju paviliun, Mengabaikan dua penjaga muda tadi. Langkah Helena terhenti saat melihat sosok Diego yang baru keluar dari gudang yang ada di dekat paviliun, Helena. Merasa tertarik apa lagi Diego memilki postur tubuh tinggi dan kekar. Pria matang itu juga memiliki wajah yang menawan, Dengan warna kulit eksotis yang membuat Diego terlihat semakin berkarismatik. " Hallo" Helena memberanikan diri menyapa Diego, Dia memberikan senyuman menawan yang berhasil membuat Diego terusik, Padahal sebelumnya dia tidak pernah merasa terganggu dengan para pelayan wanita yang ada di sini. Tapi setelah melihat Helena yang memiliki daya tarik kuat, Diego. cukup terganggu apa lagi Helena begitu cantik memiliki postur tubuh yang indah, Apa lagi bagian kembar depan belakang yang memiliki ukuran mengagumkan. " Hm" Diego menghentikan langkahnya. " Aku Helana, Sekarang aku bekerja di sini dan kita akan menjadi rekan" Helena mengulurkan tangan, Di lihat dari jarak sedekat ini Diego terlihat semakin menggoda, Apa lagi saat ini Diego tengah menggunakan kaus hitam yang basah oleh keringat membuat pria matang ini terlihat semakin wow. " Aku sudah tau namamu dari Este, Aku diego" Diego menjabat tangan Helena yang terasa halus dan mulus ini. Helena kembali menebar senyum, Memperlihatkan lesung pipi yang membuatnya semakin manis. Helena, Iseng memberikan elusan di punggung tangan Diego dengan jari lentiknya. Diego menaikan sebelah alis ' Cih, Gadis nakal namun dia menarik. Ucapnya dalam hati " Aku permisi, Diego" Helena melepaskan tangan Diego, Lalu pergi meninggalkan pria yang terus menatapnya tanpa berkedip. " Aku tidak boleh terburu-buru, Meskipun dia sangat mempesona dan ....." Helena tidak melanjutkan ucapannya, Dia mengigit bibir bawahnya dengan wajah merona membayangkan sesuatu yang panas membuat pikiran traveling. Itulah kelainan Helena, Dia lebih tertarik pada pria yang usianya terpaut jauh dari Helena. Contohnya seperti Diego, Namun Helena juga pilih-pilih dia hanya akan merasa tertarik pada pria matang yang memiliki wajah tampan, Dan postur tubuh sempurna. Setibanya di kamar, Helena. Mengunci pintu dari dalam dia berdiri bersandar di belakang pintu. " Ohh, Diego membuatku basah" Lirihnya, dengan tangan menyentuh miliknya yang sudah basah.Baru saja tiba di lantai dasar, Helena berpapasan dengan pelayan yang di perintahkan Felix. " Tuan menyuruhmu membawakan pakaian renang nona muda, Antarkan ke ruangan santai. Kau tau kan ruangan santai kaca? Tuan dan nona muda berada di sana" Helana menghela napas, Merasa lelah terus bolak-balik naik tangga menuju lantai tiga. " Hm, Aku akan mengambilnya" Helena pergi untuk mengambil pakaian renang Libett, Setelah itu pergi menuju ruangan santai yang di dominasi dengan bangunan kaca. Di sana juga ada kolam renang, dan sepertinya Felix akan mengajak Libett berenang. Helena tiba di ruangan kaca, Mendekati Felix yang sedang berbaring di kursi santai. Dengan Libett yang duduk di perut kokoh yang di hiasi enam roti sobek yang terlihat begitu menggoda. " Saya membawa pakaian renang untuk nona muda, Tuan" " Segera ganti, Aku akan mengajaknya berenang!" Perintah Felix tanpa membuka kelopak mata yang dia tutup untuk menghalau silau dari cahaya matahari. " Baik tuan" Helena yang
Siang hari, Helena. Menemani Libett tidur siang. Libett sedang minum susu di dalam botol bayi. Gadis itu berbaring di samping Helena yang memberikan tepukan kecil, agar Libett cepat tidur." Tidurlah" Helena mulai menyanyikan lagu pengantar tidur, Tatapan wanita itu tak lepas dari Libett yang menurutnya sangat cantik dan menggemaskan.Susu dalam botol sudah habis, Helena. Menaruh di atas nakas dia masih menyayikan lagu pengantar tidur.Libett mulai mengantuk, Dia berbaring menyamping memeluk Helena merasa nyaman dengan wanita ini. Helena, tersenyum kecil dia terus bernyanyi dengan suara lembut tanpa menghentikan memberikan tepukan kecil.Tak lama Libett pun tertidur, Helena. Menatap wajah tenang Libett yang sangat menggemaskan ini " Cantik sekali, Tak heran ayahnya juga tampan memiki warna rambut dan mata yang sama dengan Libett" Helena mengoceh sendiri dengan suara pelan agar tidak menggangu tidur Libett.Ternyata menjaga Libett jauh lebih mudah karena anak ini tidak merepotkan Helen
" Ti- tidak tuan" Helena tergugup, Wanita itu mengigit bibir bawahnya sendiri, menahan agar tidak mengeluarkan suara desahan. Libett memperhatikan dengan tatapan bingung, Wajahnya itu terlihat menggemaskan sekali dan sangat cantik.Sebelum melepaskan Helena, Felix. Memberikan pukulan di bokong Helena. yang membuat Helena memekik.Helena mundur dengan wajah merona, Tatapanya masih tertuju ke arah Felix yang sudah mengalihkan fokus pada Libett." Cepat ganti pakaian mu, Aku memberimu waktu sepuluh menit!"" Baik tuan, Saya akan segera kembali" Dengan terburu-buru, Helena meninggalkan kamar Libett . untung saja dia tidak berpapasan dengan pelayan lain jadi tidak ada yang menegur Helena.Tiba di area depan mansion, Tatapan beberapa penjaga di sekitar sana terpaku dengan penampilan Helena. Di tatap seperti itu Helena malah tersenyum dia suka sekali terbar pesona, Mamang wanita penggoda yang gatal.Dengan sengaja Helena membuat langkanya di lenggak-lenggok, Membuat beberapa penjaga di sini
Pagi pun tiba, Helena. Sudah bersiap dengan seragam pelayannya. Dia akan memulai pekerjaan baru sebagai pengasuh Libett, Tugas pertama Helena adalah menunggu Libett bangun tidur.Helena melangkah di bawah langit yang belum terlalu terang, Karena ini masih terlalu pagi. Tepatnya masih pukul 05.20.Para pelayan sudah sibuk dengan pekerjaan masing-masing, Membuat kawasan paviliun terasa sepi.Helena berhenti, tatapanya tertuju ke arah paviliun khusus penjaga di mansion ini. Para pekerja di sini tidak di perbolehkan sembarang keluar dan di wajibkan tinggal di sini.Entah kebetulan atau apa, Tiba-tiba Diego muncul. Tatapan keduanya saling bertabrakan, seperti biasa Helena dengan kegatalan yang jaim.Helena tersenyum, Membuat Diego melangkah ke arahnya.Diego menaikan sebelah alisnya, Melihat ekspresi genit di wajah Helena." Wajah dan pribadimu tidak cocok"Helena tersenyum semakin lebar, Dia memang memiki wajah yang lugu berbanding terbalik dengan tingkahnya yang nakal pada pria tertentu.
Libett muncul, Berlari ke arah Felix.Felix meraih cucunya ke dalam pangkuan, Pria yang tadinya menampilkan raut wajah datar super dingin. Mengukir senyum di depan cucu satu-satunya, Felix. Juga memberikan kecupan hangat di pipi Libett, gadis kecil yang sangat mirip dengan Marcelo.Libett mengoceh, Dia tampak senang berada di pangkuan sang kakek. Sedangkan nyonya Tatiana sudah pergi Karena ingin istirahat. Kepribadian nyonya Tatiana memang seperti itu dia sangat angkuh tidak pernah memperdulikan sekitar. termasuk Libett, cucu yang tidak di inginkan. Tatiana benci karena Libett berasal dari rahim wanita dari kalangan bawah, Yang lebih membuatnya marah ibu Libett adalah wanita penghibur yang gila uang.Felix tidak seperti istrinya, Dia pikir Libett tidak tau apapun. apa lagi gadis kecil ini menuruni gen keluarga Moretti.Felix membawa Libett ke ruangan keluarga di susul Marcelo yang baru menghampiri ayahnya. Sedangkan para pelayan sudah di bubarkan, dan kembali bekerja." Apa mommy mara
Baru saja Helena akan menuntaskan gairahnya sendiri, Suara ketukan pintu menghentikan apa yang akan dia lakukan. Padahal kepala Helena terasa pusing dan dia perlu menuntaskan." Ya, Sebentar" Helena yang baru saja berbaring di atas tempat tidur lekas turun dengan wajah di tekuk, Dia lekas membuka pintu untuk melihat siapa yang datang.Pintu terbuka, Memperlihatkan sosok salah satu rekan Helena sesama pelayan " Bukankah kita di izinkan untuk istrahat sebentar? Aku bahkan baru duduk" Kata Helena di iringi helaan napas panjang." Tuan muda Marcelo ingin bertemu dengan mu, Dia menunggu di depan. Sebaiknya kau temuin beliau"Kening Helena mengernyit" Tuan muda Marcelo?" Tanyanya.Rekan Helena mengangguk " Ya, Cepat jangan membuat beliau menunggu"" Baiklah, Aku akan menemui tuan muda Marcelo "Helena membawa langkah menuju area depan paviliun, Benar saja sudah ada Marcelo yang menunggu. Pria dua puluh lima tahun yang menjadi ayah muda itu berdiri kokoh, Menyadari kehadiran orang lain Marce







