Share

BAB 7 - MENYERAH

Dua minggu berlalu sejak Rania keluar dari rumah sakit. Ia hanya berdiam diri di rumah Jennie. Tak pernah punya niat melakukan apa pun. Namun, ada hal yang terus mendesak di hatinya. Dorongan untuk mengabarkan semua ini kepada Zack, mulai dari rasa sakit kejadian waktu lalu, dan keadaan bayi mereka yang sangat lemah. Semuanya. Dia ingin bercerita pada pria yang perlahan membuat rindu akan sosoknya.

Rania menggigit bibir, lalu berlari secepat kilat untuk mengambil ponsel di kamar. Dia mencoba untuk menghubungi Zack dan lagi-lagi teleponnya tidak tersambung. Seolah ada tembok penghalang yang tak mampu Rania tembus.

Sembari berdiri gelisah, dia pun beralih menelepon Huges. Saat suara dingin Huges menjawab dari seberang, Rania pun berusaha bersikap tenang.

“Di mana Zack?” Rania tidak repot-repot berbasa-basi.

“Kenapa Anda mencari Mr. Lawson Kembali? Bukankah semua sudah sangat jelas, Nona Camerry”

“Saya ingin bertemu Zack.”

“Untuk apa?”

“Ini maslaah pribadi kami, Mr. Andreas. Pertemukan saja aku dengannya.” Tanpa sadar Rania mengepalkan tangan di sisi tubuh, mendadak merasa sangat kesal pada suara tajam Huges yang sangat tidak menghargainya.

“Mr. Lawson sedang berada di luar kota. Dia maupun saya sangat sibuk, jadi tolong berpikir dewasalah dan pahami keadaannya. Jangan mengganggu, karena semuanya sudah selesai saat terakhir kita bertemu Nona Camerry.”

Dada Rania berdenyut perih, seolah ada tangan tak kasat mata yang meremas hatinya. “Sekali ini saja, please. Aku ingin mengatakan sesuatu.”

Suara Rania terdengar serak dengan tarikan napas yang berat.

“Bahwa Anda sudah menggugurkan kandungannya? Jika bukan kabar itu yang hendak anda bawa, maka jangan repot-repot untuk menghubungi. Mr, Lawson tidak ada waktu mendengar hal lain.”

Rania tercekat. Angin sepoi-sepoi perlahan masuk lewat celah ventilasi kamarnya. Rasa dingin menggigit kulit membuat Rania menggigil.

“Jika Anda bersedia mendengarkan saran saya. Pergilah. Jangan pernah kembali ke sisi Mr. Lawson karena Anda akan terluka semakin dalam, Nona Camerry. Lagi pula Mr. Lawson tidak membutuhkan dirimu di sisinya. Dia sudah memiliki pengganti yang baru, tepat setelah anda meninggalkan apartemen.”

Tangan Rania melemas. Ponselnya terjatuh begitu saja dan dia bahkan tidak peduli dengan itu. Sorot matanya menjadi kosong dalam sekejap. Omongan Huges begitu menusuk perih.

Mengapa semua orang begitu kejam kepadanya? Apa salah dirinya?

“Untuk apa kau mempertahankan kehamilanmu? Zack menunggu kapan kau menggugurkan kandungan itu, dia pasti kesal karena kau masih mempertahankannya.”

“Jangan salah paham, Rania. Kau bukan kekasihku, kau hanya simpanan yang kupelihara sampai aku bosan.”

“Lagi pula Mr. Lawson tidak membutuhkan Anda lagi. Dia sudah punya pengganti yang baru, tepat setelah anda meninggalkan apartemen.”

Rania luruh dengan tangis yang memilukan. Tanpa suara, wanita malang itu hanya memukul pelan dadanya yang begitu sesak. Seolah semesta sedang bekerja sama untuk membuatnya tidak berdaya.

Mengapa dia bisa mencintai lelaki seperti itu?

Dalam sekejap saja dirinya dibuang selayaknya sampah yang bahkan tidak pantas didaur ulang.

Dia pun menggigit bibirnya keras, hingga terasa bau amis besi. Rania tidak peduli. Rasa sakit akibat gigitan itu tidak ada apa-apanya. Dia bahkan masih berpikir bahwa Zack masih punya hati nurani sedikit saja untuk mendengar kabar anak mereka yang nyaris luruh dari rahimnya.

Kepala Rania blank. Dia tak mampu berpikir jernih ketika dibukanya laci nakas secara terburu-buru dan mengeluarkan botol obat tidur yang isinya masih banyak.

Air mata itu terus menetes tanpa henti. Rasa sesak di dada serta denyut perih yang menyiksa hati berpadu dan membuatnya kacau. Dia membuka botol itu dan mengeluarkan setengah isinya.

Rania menatap tumpukan pil di tangan.

Dia … menyerah.

Komen (4)
goodnovel comment avatar
ShÌntà Rusman
ya ampunnn raniaaaa... kok sempit banget sih pikiran, mau bunuh diri gara2 laki2, bukannnya berjuang buat survive berjuang buat anaknya, loe harusnya bersyukur masih punya sahabat yg siap membantu, berjuang buat hidup dan bukyikan kalo loe kuat dan bisa tampa zack si belegug tea
goodnovel comment avatar
Helmy Rafisqy Pambudi
yah jngn bunuh diri dong rania.km harus buktiin ma tu laki kalo km bisa bangkit
goodnovel comment avatar
onm m
lanjut lagi kak author............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status