Share

BAB 6 - PERTEMUAN ZACK DAN WANITA ITU

“Kenapa kau malah repot-repot mau menyingkirkan berita pertunangan itu?”

Amanda duduk menyilangkan kaki pada sofa di ruangan kerja Zack. Sorot matanya diam-diam menggoda Zack yang saat itu tengah sibuk di meja kerja, memandangi kertas berisikan projek baru.

Nadanya terdengar datar saat menjawab.

“Karena itu berita palsu.”

Dahi Amanda mengernyit seketika. Dia menggigit bibir bawahnya tanpa sadar, seolah terusik akan jawaban yang baru saja Zack berikan.

“Berita palsu yang memberimu keuntungan,” balas Amanda, diiringi sedikit deheman. “Akui saja. Dengan adanya berita itu, banyak perempuan yang mundur mendekatimu karena merasa takut padaku. Karena, hanya aku yang sepadan denganmu.”

Amanda sengaja bersolek habis-habisan demi menemui Zack. Berharap kali ini, pria itu melihatnya dengan cara yang berbeda. Lagipula, lelaki itu sendiri yang mengundangnya untuk bertemu dan membahas masalah ini.

Tanpa disuruh pun, Amanda rela datang walau hanya dengan merangkak ke pangkuan pria itu.

“Jangan terlalu percaya diri,” ucap Zack, diikuti dengusan pelan. Jelas sekali dia tidak sedang bercanda.

Rona merah seketika menjalar ke wajah Amanda yang dilapisi blush. Deheman maskulin dari pria di hadapan membuatnya sedikit tersipu.

“Saham hotelmu dan perusahaan ayahku juga mendapat banyak keuntungan. Tidak ada yang dirugikan dari berita pertunangan kita. Lalu, untuk apa kau menyingkirkannya?”

Zack diam beberapa saat, tidak memberikan jawaban saat itu juga.

Pria itu memilih diam sejenak, seolah tenggelam dalam kepalanya sendiri.

Meski Amanda sudah menyajikan sederet keuntungan untuknya, tapi sangatlah jelas bahwa Zack terlihat tidak sedikit pun tertarik untuk melanjutkan berita palsu yang sudah terlanjur beredar. Tubuh yang tegak itu tidak bergerak, hingga beberapa saat kemudian lelaki itu pun menatap Amanda tajam seakan hendak menguliti.

“Aku bisa menaikkan saham hotel ini berkali-kali lipat tanpa memakai sensasi murahan seperti itu, dan aku bukan laki-laki yang takut kepada wanita-wanita yang mengerubuniku seperti semut. Jadi, Nona Harlot, kita tidak perlu mempertahankan rumor ini.”

Amanda bungkam. Namun, bukan berarti dia gentar karena sikap dingin yang tidak bersahabat itu. Kedatangannya ke kantor pria itu penuh akan persiapan hati dan mental untuk menghadapi Zack Lawson yang terkenal begitu keras. Dan jika bisa menjebak pria itu dalam sebuah ikatan, tentulah akan semakin menguntungkan.

“Kalau begitu, silahkan buat konfrensi press dan mengklarifikasinya sendiri agar tidak beredar rumor yang semakin liar. Aku tidak suka membuang waktu untuk hal yang tidak penitng, Mr. Lawson. Seharusnya kau membicarakan masalah ini di pertemuan kita kemarin. Kupikir kau sudah merindukanku sampai memanggilku lagi hari ini.”

Zack tahu betul gestur memegang leher dan mengibas rambut itu sebagai tanda rayuan. Namun, ia tidak tergerak sedikit pun. “Aku tidak suka mencampur banyak topik dalam satu pertemuan. Kemarin kita mesti fokus ke perpanjangan kontrak Moon Light Hotel dan XG Company, bukan rumor pertunangan palsu yang beredar di luar sana.”

Amanda mengangguk sambil memamerkan senyum seakan mengerti. “Baiklah, jadi apa yang kau inginkan?”

Zack menyingkirkan lembaran kertas berisi pekerjaannya ke samping, dan dengan tatapan fokus ke depan, dia pun memberikan perhatian yang sejak awal Amanda inginkan.

“Kita klarifikasi ke publik bersama-sama dan menyatakan bahwa berita yang beredar hanyalah rumor.”

Senyum Amanda nyaris saja lenyap, namun dengan cepat wanita itu memperbaikinya. Pembawaannya tampak tenang, walaupun kuku jemarinya sedikit bergerak tanpa control di sisi sandaran sofa, wanita itu pun bertanya, “lalu apa yang akan kudapat?”

Zack tidak langsung memberikan jawaban. Hanya wajahnya yang mengeras dan ada sekelebat tatapan dingin yang terpancar dari sorot matanya.

Alih-alih mundur, Amanda malah semakin menantang lelaki itu. “Apa kau sadar, pembatalan pertunangan sama saja dengan mempermalukan pihak wanita? Aku yang akan kena imbasnya. Kau tahu kenapa?”

Amanda memajukan tubuh, menyayangkan mengapa jarak mereka harus dipisahkan oleh meja. “Awalnya orang-orang akan kasihan padaku, lalu berbalik menyerangku ketika yang lain mengorek masa lalu dan semua tingkahku selama ini. Ah, pantas saja dia ditinggalkan, ternyata dia begini dan begitu. Setelah kupikir-pikir dia tidak secantik itu dan hanya menumpang ketenaran dari ayahnya. Orang-orang akan mencari 1001 alasan mengapa kau mencampakkanku. Sementara kau? Mereka akan senang karena kau menjadi pria single lagi, lalu orang-orang ini akan terus menerus menerorku karena aku tidak berbuat baik padamu. Tidak hanya itu, saham perusahaan ayahku akan menurun dan karirku sebagai influencer juga akan tenggelam secara perlahan.”

Amanda memandangi Zack dengan mata sedikit berlinang, bibirnya sedikit bergetar, begitu pula dengan suaranya. Ketika raut wajah Zack tidak berubah sama sekali, wanita itu tetap saja memasang raut wajah yang diliputi oleh kesedihan.

Namun, Zack tetaplah Zack. Karena pada akhirnya, pria itu tetap memberi jawaban yang tidak membawa perasaan.

“Harusnya kau memikirkan semua itu sebelum mengambil keputusan atas dasar nama baikmu sendiri, Nona Harlot. Aku tidak punya waktu memikirkan semua kerugianmu.”

Dengan sedikit rasa frustrasi, Amanda tanpa sadar meninggikan suara. “Apa kau merasa aku tidak cukup pantas bagimu?!”

Seketika dia menutup mulutnya saat menyadari kesalahan yang baru saja diperbuat.

Sembari mengatur napas, Amanda pun diam sejenak. Ruangan itu dipenuhi oleh keheningan untuk beberapa waktu, hingga akhirnya suara halus Amanda memecah sunyi.

“Aku penasaran kenapa kau begitu bersikeras menyingkirkan rumor itu. Apakah ada hati yang harus dijaga? Mungkin … seorang perempuan simpanan, hm?”

Bibir tipis dengan lipstik merah ombre itu sedikit memaksakan senyuman ketika Zack menurunkan tatapannya dan memilih bungkam.

“Kupikir kau adalah tipe pria yang tidak membutuhkan wanita. Ternyata punya simpanan juga. Pastikan saja dia tidak hamil dan mencoreng nama baikmu, karena kau pasti akan rugi besar Mr. Lawson.”

Gotcha. Tatapan yang pria itu berikan sudah cukup menunjukkan sebuah jawaban. Amanda merasa menang.

“Kuambil kesimpulan bahwa kau sedang mengancamku.”

Amanda tidak gentar pada tatapan tajam Zack. “Pintar sekali. Hotel ini akan berjaya selama mungkin karena ada kau yang menjadi CEO-nya.”

Sedikit muak dengan percakapan mereka yang hanya berputar-putar di sekitar rumor dan kehidupan pribadinya, Zack seakan tidak sabar untuk meminta wanita itu keluar.

“Karena keuntungan perusahaanmu dan kenaikan karirmu, kau sampai mengancamku seperti ini. Cari laki-laki lain yang setuju menyandang predikat sebagai tunangan palsumu, Nona Harlot.”

Zack tahu selicik apa wanita di hadapannya. Mereka bahkan tidak dekat sama sekali, tapi Amanda selalu saja berusaha mendominasinya di setiap pertemuan mereka. Jika wanita lain terobesi pada status dan uang, Amanda tidak butuh itu. Ia selalu merasa bahwa dirinya adalah wanita satu-satunya yang pantas bersanding dengan Zack.

“Itu terkesan tidak bermoral, Mr. Lawson. Putus denganmu lalu bertunangan palsu dengan lelaki lain. Bayangkan apa yang akan orang-orang pikirkan tentangku.”

Zack sedikit menghela napas. “Jangan berbelit-belit. Kau tahu aku sibuk. Ini kesempatan terakhirmu untuk menyampaikan apapun yang ada di kepalamu. Setelahnya, silahkan keluar dari ruanganku. Kurasa pertemuan ini cukup sampai di sini. Sekretarisku yang akan mengirimkan semua dokumen yang XG Company butuhkan.”

Amanda memutar bola matanya sedikit, sementara satu kakinya berpindah tumpuan. “Berita yang viral hari ini akan terlupakan minggu depan atau bulan depan. Kau tidak perlu repot membuat kita berdua malu.”

Mendengar jawaban wanita itu, tentu saja Zack tidak setuju. Dia adalah pria yang memiliki reputasi, dan rumor liar bukanlah salah satunya.

“Tidak ada masalah yang akan selesai jika dibiarkan begitu saja. Mari klarifikasi ke publik bersamaku atau⸺”

“Atau apa?” Amanda berdiri menjulang di hadapan Zack, lalu menaikkan sebelah lutut ke atas meja dan membungkuk di hadapan Zack. Tatapan itu jelas menantang Zack habis-habisan.

“Jangan menantangku, Nona Harlot.”

Bukannya mengindahkan peringatan pria di hadapan, Amanda semakin tampak berani. “Seharusnya kau yang memilih. Bertunangan denganku di hadapan publik atau membiarkan publik tahu tentang simpananmu.”

Satu detik kemudian rahang Zack mengeras sempurna. Napasnya berembus kasar. “Jangan.pernah.menyelidiki.hidupku.”

Amanda menurunkan kakinya dan berdiri tegak di hadapan Zack. “Sedalam apa pun kau menyembunyikan bangkai, tetap akan tercium, Mr. Lawson. Jika bukan aku, maka orang lain yang akan mengetahuinya. Lagi pula aku hanya asal tebak, ternyata kau memang memiliki simpanan.”

Ada sedikit seringai kecil di wajah polos bagai malaikat itu, namun sayangnya hal tersebut luput dari perhatian Zack.

“Berhenti mengatakan omong kosong! Pastikan saja berita ini akan mereda satu minggu ke depan Miss Harlot, karena jika tidak, perusahaan dan karirmu adalah taruhannya”

Amanda menahan diri untuk tidak memberi balasan. Toh, ia hanya butuh berita itu untuk menyingkirkan simpanan Zack, dan dia tahu Zack tidak akan semudah ini untuk ditaklukkan.

“Jangan khawatir. Kau tinggal duduk di kursimu dan beritanya akan lenyap perlahan.” Wanita itu mengambil tas kulit berlogo H dari atas sofa, sembari berlalu, tidak lupa dia meninggalkan satu kerlingan manja pada Zack yang hanya duduk mematung di kursi. “Sampai jumpa lagi, Mr. Lawson. Kuharap setelah ini aku bisa memanggilmu dengan sebutan ‘Honey’.”

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Helmy Rafisqy Pambudi
duh si Zack bisa aja di ancem ya..gila ni kalian berdua
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status