Share

Tidak Sebanding

Dengan satu tangan Rahel menekan starter dan menancap gas membawa Syifa meninggalkan gedung sekolah.

Tak lama berselang motor yang di tungganginya berhenti di depan sebuah kedai bakso dan mie ayam.

“Aku nggak pengen makan bakso Hel, bosen,” protes Syifa sembari turun dari jok motor.

Seketika Rahel mengangkat kedua alisnya,” Bosen? Emang kamu makan bakso setiap hari?”

“Nggak juga sih, baru kemaren,” ungkap Syifa sembari menyunggingkan senyum, menampilkan deretan giginya yang rapih.

Rahel mengulas senyum sekilas, ia merasa senang ternyata Syifa masih bisa menikmati makanan kesukaannya, tidak seburuk seperti dalam benaknya selama ini.

“Ya udh kamu mie ayam aja, aku bakso seperti biasa,” cetus Rahel tanpa bisa Syifa bantah.

Rahel mengawali langkahnya dan duduk di sebuah meja tepat di depan gerobak penjual.

“Sini aja Syif, biar liat jalan juga,” tutur Rahel seraya duduk di kursi.

“Oke siap.” Syifa memilih duduk berhadapan dengannya.

Tak lama kemudian keduanya sibuk memeriksa ponsel, le
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status