Share

Wanita Pemurah Hati

Buk!

“Astaghfirullahal adzim.” Syifa terperanjat kaget, seketika ia menoleh. Tepat di atas ranjang, Hamzah telah mendaratkan tubuhnya di sana.

Gendang telinga Syifa mendengar suara cacing yang kelaparan di dalam perut, tentu itu bukan berasal dari dirinya.

Melainkan dari Hamzah yang tengkurap dan terdiam di atas kasur.

Syifa mengernyitkan dahi, tanpa mengeluarkan suara ia bergegas keluar setelah mendapatkan apa yang ia inginkan di dalam tas itu.

Beberapa saat kemudian Syifa bersusah payah menggedor pintu kamar yang tertutup lantaran kedua tangannya sibuk memegang mangkok.

“Mas, buka!” Syifa berusaha memanggil sang suami sembari membenturkan kakinya di pintu untuk mengeluarkan suara apa saja agar Hamzah bisa keluar menemuinya.

“Nggak di kunci kok Dek.” Hamzah menolehkan wajahnya, dengan rasa malas karena menahan lapar ia terpaksa beranjak untuk membuka pintu.

Sejurus kemudian ia tertegun melihat apa yang di bawa istrinya.

“Tolong bawain satu, Mas!” titah Syifa menyudahi tatapan kelapar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status