Share

Bab 9: Malam Panas Virginia

Pria itu mengecup punggung tangan Virginia, terus menanjak maju sampai ke atas. Virginia terkekeh geli.

"Kita baru saja bertemu. Anda sepertinya sudah tidak sabar ya," ucapnya.

Noah menghentikan aktivitasnya. Dia memberikan senyuman miringnya pada wanita itu.

"Aku sangat senang bertemu denganmu. Makanya aku sangat antusias. Ternyata kamu tidak mengecewakanku," ucapnya. Dia kini beralih mencium pipi sang wanita.

"Oh, saya juga senang bertemu dengan Pak Dewan," ucap Virginia, terkekeh sedikit begitu sentuhan Noah menggelitik indra perasanya.

"Jangan panggil aku dengan sebutan itu. Panggil aku Noah." Noah menghujani leher jenjang Virginia dengan kecupan brutal, sedikit memberikan tanda kepemilikan di kulit bersih wanita itu.

"Ups, apakah saya tidak dipersilahkan untuk duduk? Jangan terburu-buru. Mungkin sedikit mengobrol dan anggur?" Virginia menawarkan.

Noah tertawa. Dia merasa senang karena wanita di hadapannya sangat bisa mencairkan suasana.

"Ide bagus."

Noah menuntunnya untuk duduk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status