Share

Bab 23

Pagi ini tubuhku rasanya sangat segar, tidurku juga nyaman semalam. Meski lalu lalang kendaraan terdengar cukup berisik namun tak membuat tidurku terganggu.

Masih kuingat percakapan kemarin dengan Mas Reyhan. Mata itu menyiratkan kesedihan dan juga kemarahan ketika aku bertanya siapa sosok itu padanya.

[Seseorang Alina, seseorang yang sangat kusayangi. Dia adalah adikku. Adik perempuanku, Jenitha.]

Setelah mengucapkan kalimat itu ponselnya tiba tiba berdering, untuk beberapa saat ia menjauh menerima panggilan teleponnya. Tak lama iapun pamit pada kami karena lupa jika ia mengundang seorang teman kerumahnya.

Aku dan Nisa berterima kasih atas bantuannya hari ini, sebelum pergi ia berpesan agar aku tak perlu sungkan meminta bantuan padanya, sekali lagi aku berterima kasih atas kebaikan dan perhatiannya. Aku menoleh dan memandang Nisa, seolah tahu apa yang ada dalam benakku, Nisa kemudian bertanya.

"Aku tahu kau ingin bertanya apa yang terjadi pada Jenitha, kan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
aduh kenapa harus ketemu sama nenek lampir sih Alina ...
goodnovel comment avatar
Istatik
bayu gak nyariin kah thor.......
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kenapa Alina pergi nya g k luar kota kenapa masi disini y pasti katauan lah klo lagi pergi k mall pasti ketauan lah ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status