Share

Cerita Masa Lalu

Eriska mengerjap tidak percaya dengan ucapan ayahnya, sedangkan Alex menyeringai dan Bagas berdiri dengan lutut bergetar seakan eksel-eksel di lututnya terlepas. Habis, gue! Hatinya.

"Minggir, dik!" titah Alex lagi.

"Nggak, kak."

"Eriska, kemari!" titah ayahnya yang jelas tidak bisa ditolak maka, Eriska mulai mengambil langkah.

"Tunggu!" tahan Bagas dengan suara bergetar. Dia juga memegangi pergelangan tangan Eriska, sontak wanita itu berhenti lalu menoleh ke arah suaminya yang penuh luka lebam.

Bagas menatap Eriska, mencoba memanfaatkan cinta istri pertamanya sebagai pelindung.

"Banyak drama!" Gerakan secepat kilat Alex memisahkan tangan mereka lalu kembali menyerang Bagas tanpa ampun.

Eriska menjerit-jerit. "Mas Bagas ...!" Bahkan dia meneteskan air mata untuk pria brengsek itu, sontak Bagas semakin besar kepala saja.

Kala jeritan Eriska memekak, pintu kamar pengantin terbuka cepat. Tatapan Andin berkelana pada persekitaran sekaligus mencari keberadaan Bagas.

Mata Andin langsun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status