Share

Showroom Mobil

Author: Dewanu
last update Last Updated: 2022-11-30 15:26:40

"Oh iya, Mira. Apa sudah ada yang menawar?" tanya Denny penasaran.

“Kita lihat nanti, berapa mereka berani membeli mobilmu."

Melihat betapa santainya Mira, Magdalena menatapnya kesal.

Sejak awal, ia memang tidak setuju Denny menikahi Mira gadis kampung itu.

Wajahnya juga tidak secantik Imas Gayatri, putri konglomerat itu. Menikahi Mira, Magdalena seperti dibuat malu. Apalagi waktu pernikahan, tamu-tamu yang berasal dari keluarga Mira adalah keluarga kampung dengan penampilan yang sangat mencolok.

Magdalena ingat, tamu undangan tertawa mengejek kedatangan mereka saat itu karena mereka datang dengan pakaian yang sangat murahan dan norak. Make-up belepotan dan tidak berkelas sama sekali. Sejak itu, ia menyadari bahwa menantu perempuannya berasal dari kelas rendahan.

*****

Sementara itu, keduanya lalu pergi ke sebuah dealer mobil, tempat yang dimaksud Mira.

Keduanya masuk. Mata Mira melihat banyak sekali mobil mewah dan mengkilap. Ia tak pernah melihat mobil terbaru yang masih berada di showroom. Ia pun menyentuh mobil tersebut dengan berdecak kagum.

"Mira, apa yang kau lakukan? Mobil ini sangat mahal, kita tak akan mampu membelinya," kata Denny dan menarik tangan istrinya.

"Memangnya, berapa harga mobil ini, Mas?"

"Ehmm, kalau nggak salah...mobil ini harganya 1,2 Miliar. Sementara mobilku cuma lima ratusan juta."

"Ooh...mahal juga ya, Mas," kata Mira sambil mengangguk.

Tanpa mereka sadari, keberadaan keduanya sudah diperhatikan oleh salah satu pegawai Showroom Mobil. Pegawai laki-laki itu akhirnya datang dan mendekati mereka berdua.

"Mau cari model apa, Pak. Mobil bekas atau mobil baru?' tembaknya langsung.

Denny yang begitu terkejut, terlihat gelagapan. Namun, dia berhasil menguasai dirinya kembali, sebelum berkata, "Ehmm, sebenarnya saya mau..."

"Gini Mas, saya mau tuker tambah mobil saya. Bisa nggak?" potong Mira membuat Denny keheranan.

Denny pun melotot ke arahnya, seakan Mira hanya main main dengan ucapannya, tentu saja ia tak mau dibuat malu dengan istri udiknya ini.

"Tentu bisa, Bu. Tapi, mobil mana yang mau ditukar, ya?" tanya pegawai itu dengan sopan.

Tanpa menunggu lama, Mira lalu menunjuk ke arah mobil yang terparkir di depan showroom.

Pegawai itu pun memperhatikan sejenak sebelum tersenyum. "Oh, LC ya... boleh...kami akan memanggil bagian pembelian untuk menentukan harga."

Mira mengangguk, tapi Denny semakin kebingungan. Ia menarik tangan Mira ke sudut ruangan.

"Jangan berlagak, Mira. Aku mau jual mobil, bukan mau beli," desisnya di telinga sang istri.

"Betul, Mas. Kita memang mau jual mobil tapi juga mau beli yang lebih bagus. Sudahlah, biar aku yang menyelesaikan masalah ini."

Denny menggeleng kepala tak mengerti, tapi ia pun akhirnya menurut.

Namun, saat mereka kembali menemui pegawai tadi, mereka dikejutkan kedatangan Danu dan Nia.

"Loh, Mas Danu ada di sini? Bukannya lagi dirawat di rumah sakit?" Denny yang pertama kali menyadari kehadiran keduanya, langsung menegur iparnya.

"Uhmm, sudah mending kok, Denny. Aku lagi mau lihat-lihat mobil, siapa tahu ada yang bagus. Tahu sendiri kan, mobilku sudah terjual kemarin, sehingga aku butuh mobil lagi untuk bekerja."

Mira menyipitkan matanya. Ia sedikit bingung bagaimana Mas Danu bisa bisanya langsung sehat dan membeli mobil. Padahal, sebelum menerima uang darinya pria itu terlihat lesu dan tidak bersemangat.

"Mas, sudah benar-benar sehat, ya?" tegur Mira pada akhirnya.

"Eh, sudah Mira, sudah mendingan," jawab Danu dengan mengangguk canggung.

"Mau beli mobil, ya Mas? Pilih aja di sana yang bagus Mas, tuh yang warna merah, kayaknya cocok buat Mas Danu yang sporty, pasti tambah keren."

Danu melihat ke arah yang ditunjuk Mira, dimana mobil mewah dengan logo bintang berada. Desain elegan dan sporty memang sedang diminati dengan warnanya yang mencolok akhir akhir ini.

"Beneran bagus, tapi..."

"Kenapa Mas? Uangnya nggak cukup?"

Danu memicingkan matanya. Bukan cuma nggak cukup, tapi jauh dari kata mendekati. Mobil itu pasti dimiliki orang orang yang sangat kaya.

"Heh. Kamu ngerti enggak sih? Mobil itu bukan untuk kelas orang kayak kita. Coba bayangkan kalau spionnya aja kesenggol pecah pasti bakalan menguras kantong," kata Nia mengomentari pendapat Mira.

Mira mengangguk-angguk seperti orang bodoh yang diberikan pencerahan. Ia sedikit membenarkan hal tersebut.

"Jadi, orang seperti Mas Danu itu sebenarnya nggak cocok ya kalau pakai mobil bagus. Hmm, kalau begitu,  pakai saja yang bekas, Mas, yang penting bisa dipakai. Betul nggak Mas?"

Sontak pasangan tersebut menatap Mira kesal.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nur Aliq
aku suka wataknya mira..
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Warisan Istriku yang Mengejutkan   TAMAT

    Sugesti di masa kecil yang absurd seperti potongan kenangan yang unik untuk diingat.Seperti bagaimana biji semangka yang tertelan akan tumbuh dan berakar di dalam perut, mengeluarkan tangkai dan daun dari telinganya dan hidung lalu berbuah di puncak kepala. Begitulah seorang anak digiring dalam sebuah pemikiran tak masuk akal bahkan hanya karena sebuah nama."Apa kau terpengaruh?""Tentu saja. Sepertinya itu berhasil karena aku percaya dengan ibuku. Hahaha," Denny tergelak lagi karena konyolnya pemikiran saat itu.Mereka terlihat serasi dan bahagia."Apa yang akan kita lakukan selanjutnya?" Denny kemudian melihat Mira meminta pendapat soal rencana yang sebenarnya sudah mereka buat."Uhmm pertama, aku mau buat adik untuk Azrah, ini adalah tujuan yang paling bagus untuk dilakukan. Apa aku salah?""Haish... selalu saja cari keuntungan."Denny hanya nyengir, sementara ia tetap fokus berkendara."Rencana kedua adalah membangun usaha toko di pasar tradisional dan selanjutnya akan menjadi

  • Warisan Istriku yang Mengejutkan   Menangis

    Mira dan juga Denny sangat panik dan segera membawa Marina ketempat yang nyaman di dalam mobil.Mereka membawa pulang wanita itu dan memindahkannya ke kamar.Mira sangat iba melihatnya. Ia bisa merasakan Marina sangat terluka. Ia sangat mengerti bahwa Marina sangat mencintai Dika."Mira, sejak tadi kau melamun, apa yang kamu pikirkan?" tegur Denny karena Mira hanya termenung menatap wajah Marina."Selalu ada yang membuat wanita terluka sampai seperti ini. Apakah lelaki nggak tahu kalau wanita itu cuma makhluk yang lemah. Saat mencintai, dia sangat mudah dikhianati. Saat setia, pria tidak menyadari dan saat terluka ia hanya bisa menangis menyalahkan dirinya sendiri yang tak sempurna. Hanya saja, meskipun sangat lemah...wanita mampu bertahan dalam situasi seperti ini," ujarnya pelan, seolah mengenang apa yang dialaminya dulu.Saat itu Denny mengabaikan segala yang ia miliki. Cinta dan ketabahannya harus berakhir dengan selembar surat cerai.Akan tetapi Marina...dia mendapat selembar sur

  • Warisan Istriku yang Mengejutkan   Haruskah Membenci

    "Aku membebaskan kamu, tapi kamu kembalikan kerugian yang sudah kamu tumbukan sejak awal, bagaimana?""Hah, omong kosong! Kau kira aku percaya?""Tidak. Kau tidak perlu percaya. Karen aku juga yakin kamu tidak punya uang untuk melakukannya. Kau kan cuma bisa memeras perempuan, mana mungkin bisa kembalikan uang sebanyak itu. Tapi...aku bisa sih mengurangi dakwaan soal pemerasan kamu yang terakhir, dengan syarat kamu ikuti permainan kami."Dika meremas tangannya kuat, sebab, dakwaan soal pemerasan uang itu berbuntut panjang. Marina minta uang itu dikembalikan tiga kali lipat berikut biaya persalinannya kelak."Aku tidak memeras, tapi dia yang memberikan.""Marina juga mendapatkan tamparan keras darimu, apa itu juga bisa dilaporkan tindak kekerasan? Ah Dika, sangat banyak catatan kriminal yang kau lakukan," ejek Denny. "Mungkin hukuman lima belas tahun penjara tidak cukup untuk kamu.""Jadi apa maumu?!" kali ini Dika terlihat menyerah.Denny tersenyum menang. Ia sudah membaca gelagat Dik

  • Warisan Istriku yang Mengejutkan   Balik Keadaan

    Seperti yang dikatakan Mira, polisi memang sudah berhasil meringkus Dika sehingga mereka mendapatkan pemberitahuan keesokan harinya.Mira segera menemui Marina dan menceritakan apa yang telah ia lakukan untuk Dika."Marina, aku minta maaf karena terpaksa menguntit kepergian kamu ke bank. Dan inilah akhirnya, kami memutuskan penyelesaian dengan polisi saja.*Marina menunduk dalam. Sepertinya ia ragu menyetujui tindakan Mira."Kau masih menyukai Dika, Marina? Apakah pria itu layak untuk wanita sebaik kamu?"Marina masih tak menjawab. Dilema di hatinya saat ini adalah soal harga dirinya yang hancur. Bagaimana mungkin ia melahirkan tanpa seorang suami, apa yang akan ia lakukan?"Kau berpikir bahwa Dika akan menikahi kamu, Marina? Itu tidak mungkin, Marina. Tidak semudah itu untuk memiliki suami yang baik seperti yang kita inginkan.""Tapi Bu....saya butuh status, meskipun hanya seorang janda, bukan sampah seperti ini," isaknya kemudian. "Saya masih tak mengerti, apakah kesalahan ini semua

  • Warisan Istriku yang Mengejutkan   Perjuangan Marina

    Mereka sepakat untuk menguntit kemana Marina pergi. Dan benar saja, Marina memang datang mengambil uang di sebuah Bank. Mereka bahkan bisa memperkirakan berapa jumlah uang yang diambil Marina di bank tersebut."Kenapa Marina membutuhkan uang sebanyak itu?" gumam Mira yang sempat didengar Denny."Sudahlah, kita hanya butuh menguntit apa yang sebenarnya ia lakukan."Tak lama kemudian, wanita itu menuju sebuah restoran kecil di pinggir jalan tak jauh dari bank itu.Denny dan Mira tetap menguntit dan memperhatikan gerak gerik Marina yang terlihat gelisah seperti menunggu seseorang.Dan ternyata tak lama kemudian, seorang pria berhodie mendekati dan duduk di hadapan Marina.Marina menoleh kesana kemari untuk memastikan tidak ada yang melihat pertemuan mereka. Marina tahu, ini tidak benar, tapi ia ingin mengungkapkan perasaannya pada pria itu saat ini."Heh, kau datang juga akhirnya," bisik pria itu menatap puas wanita di hadapannya. "Benar, aku datang dan membawa apa yang kau minta, Mas."

  • Warisan Istriku yang Mengejutkan   Menguntit

    Suasana semakin riuh saat mengetahui bahwa Mira adalah orang yang paling berkuasa di perusahaan tersebut.Apa ini? Mereka semakin tak percaya. Bagaimana mungkin Denny yang begitu keras dalam berusaha ternyata tidak memiliki apapun di perusahaan.Begitu juga Danu. Ia semakin tak mengerti bagaimana mungkin keluarga mereka hanya memiliki tidak lebih dari dua puluh persen saham? Kemana uang yang mereka miliki selama ini? Apakah ada suatu permainan yang dimainkan Denny untuk mengalihkan hartanya kepada istrinya?Itulah sebabnya kenapa Denny begitu berat melepaskan perusahaan itu untuknya!Dan karena kenyataan itu, Danu sangat marah lalu iapun segera keluar ruangan untuk mencari udara segar."Mas, aku minta maaf perihal Mira tadi, tapi bukankah itu yang mas Danu inginkan? Mas Danu ingin menerima tanggung jawab ini dan istriku tidak mempermasalahkannya. Untuk itu, aku juga tidak masalah." "Kenapa kau berubah pikiran? Apa kau sudah merasa cukup puas dengan permainan kamu? Kalian mengalihkan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status