Share

19. Hak Mutlak untuk Sombong

Celaka, Kevin muncul. Dapat diduga, tentu ia mendengar segala yang Viano ucapkan. Sungguh menjengkelkan. Jika terus-menerus bersaing seperti ini, kapan bisnis di Indonesia akan maju? Usaha milik pribumi selalu kalah bersaing. Target memiliki 3% pengusaha di negeri ini, plus enam dua, entah kapan akan terwujud.

Tiba-tiba, sikap berlebihan Viano muncul lagi. Kini, ia bahkan memegang kepalanya, seolah-olah dialah yang paling merasa pusing dalam kasus ini. Seharusnya, itu adalah peran Nesta.

"Manajemen toko ini sangat buruk!" Ia menegaskan lagi tentang keburukannya. "Tak heran jika sepi."

Kevin meminta maaf. "Saya adalah pemilik toko ini."

"Pemiliknya?" Viano terkejut. Nesta melihat ekspresinya, bersorak dalam hati, berterima kasih karena Viano tertangkap basah menggosip.

Eh, ternyata...

"Bagus jika kamu yang memiliki toko ini. Saya memiliki banyak keluhan."

Kesombongan sejati! Nesta harus melakukan sesuatu agar Viano berhenti menghina Kevin.

"Dengar ya. Sebagai pelanggan, saya merasa dis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status