Share

Bos Kesurupan

Setelah Viano pergi, apakah aku hanya akan berdiam diri? Tentu tidak! Lusi memiliki ribuan rencana untuk bertindak. Ia mulai berpura-pura sakit kepala, mual, dan lemas.

"Ayo berhenti berpura-pura, Lus!" Viano langsung menyadari bahwa Lusi hanya berakting.

Sungguh, tidakkah dia malu diperhatikan oleh orang-orang? Mereka bisa mengira dia sedang mengidam. Dan jika terus begini, bukankah itu berbahaya? Viano bisa dituduh macam-macam.

"Sepertinya aku salah makan." Lusi mencari alasan. Yah, setidaknya, jika tidak diantar oleh Viano, dia bisa menunggu taksi yang dipesan tiba. Menyesal juga karena tidak membawa kendaraan sendiri. Berniat untuk bertingkah, malah berakhir sia-sia.

Lusi mencoba mencari kesempatan dengan memegang tangan Viano. "Pegang aku," pintanya.

Baiklah, demi kemanusiaan, Viano memegang tangan Lusi.

Semakin lama, gadis itu semakin berani. Kini ia malah mengaitkan lengannya dengan lengan Viano. Orang-orang yang lewat memperhatikan mereka.

Baru-baru ini, si Edo—staf dari perus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status