Share

Bab 23

Bab 23

Melangkah pelan aku masuk ke ruanganku. Setiap hari adalah awal baru yang indah bagiku.

Tanpa Ibu, Dion dan Sinta, kini hidupku semakin tenang tanpa gangguan mereka. Aku juga tak perlu sembunyi-sembunyi dan takut ada yang mengenali, karena sekarang penampilanku sudah tertutup dengan hijab dan masker, yang kukenakan ketika berada di luar lingkungan kantor.

Pintu diketuk dari luar. Setelahnya Dika melongokkan kepala.

"Ada apa, Dik?" tanyaku tanpa basa- basi.

"Sas, boleh aku masuk?" Aku terkekeh. Sejak kapan dia perlu izinku untuk masuk me ruanganku.

"Nggak boleh. Memangnya ini kafe lantas kamu bisa masuk seenaknya. "

"Idih, gitu amat, Bu."

Dika satu- satunya sahabatku itu nyengir. Dia masuk dan mendudukkan badannya pada kursi di depanku.

Kunyalakan monitor di depanku sambil menunggu tujuannya datang ke mari, yang sepertinya bukan akan membicarakan tentang pekerjaan.

Background pantai menyapa kala layar sudah sepenuhnya menyala.

"Kalau ada perlu, cepat ngomong. Aku banyak ker
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status