Share

JANGAN MENGUNCIR RAMBUTMU!

Sudah saatnya, aku menikmati sensai tubuh yang biasa kurasakan kala terengut begitu saja memasuki dunia pitih. Mataku terpejam, menahan napas hingga merasa tubuhku kembali memijaki tanah penuh dengan rerumputan tebal.

Aku mulai membuka mata, Kembali membuang napas untuk yang ketiga kalinya. Pertama, saat terenggut. Kedua, saat dalam perjalanan ke dunia pikiran. Dan ketiga dan yang baru saja, saat aku menapaki tanah di dunia pikiran.

Aku mengedarkan pandangan, kembali seperti basanya seperti hari-hari sebelumnya, yakni mencari sosok tegap dengan balutan kemeja putih dan celana bahan yang biasa terduduk di atas kursi reot, letaknya tak jauh dari pohon beringin terbesar sekaligus pohon beringin paling tua di dunia pikiran.

Senyumanku mengembang begitu saja, sejenak berniat melupakan lautan masalah dan resah yang menghantui beberapa waktu lalau saat belum benar-benar terenggut ke dalam dunia putih. Sungguh, sebenanrnya aku tak ingin menyembunyikan ratapan kesediha

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status